Reva...

2.8K 244 6
                                    

Setelah pulang studytour para murid menjalani aktifitas sekolah seperti biasa, dan Edia baru tahu alasan kelasnya tidak pindah.

Bowo menjadi juara satu dalam lomba lari tingkat provinsi saat Edia sakit.
Entah apa alasan Bowo semua pasti tertuju pada Edia.

Kalau saja Edia tidak sadar sedang disekolah, pasti sudah memeluk Bowo dilapangan saat ini.

Bowo itu semakin populer karena sifat berandal dan prestasinya sampai  sekolah lainpun penasaran akan yang namanya Bowo.

Bahkan Hp Bowo semakin sibuk menerima SMS yang dikirim oleh para cewek dari sekolah lain untuk seenggaknya cuma ingin sebatas menjadi teman Bowo.

Edia yang sedang menunggu bowo main bola, semakin penasaran dengan hp Bowo yang tanpa hentinya be4getar itu.

Edia pikir tidak akan masalah, kan dia pacarnya dengan penuh rasa penasaran ia membukanya.

Edia melotot tak percaya dengan pesan yang masuk di HP milik Bowo.
"Eh anjing 95 pesan diterima"

Dengan tidak sopan Edia membukanya tanpa izin.

Melihat pesan itu satu persatu. Anjing, bangsat, babi, bodoh, gatel, lonte, dan kata kata buruk lainnya keluar dari mulut Edia.

Sumua isi pesannya adalah permintaan kenalan sama cowonya. Edia menjadi kesal sendiri, ia tidak membukanya sampai habis.

Lalu Edia membuka pesan terkirimnya, siapa tahu aja Bowo membalas pesan mereka?

Dan ya.....prahara dimulai.

Ada satu nama cewek yang SMSan sama Bowo namanya Reva.

Edia dengan telaten membuka dan membacanya satu persatu, hatinya benar benar dongkol sekarang, matanya memerah tapi menolak untuk mengeluarkan air matanya.

Bowo memanggil cewek itu dengan sebutan 'Yank' yang mana mereka punya rencana jalan jalan.

Edia yakin itu ceweknya Bowo, Bowo manggil dia sayang juga pas di Bali itu saja.

Lalu apa artinya Edia buat Bowo?

Setelah selesai membaca Edia dengan penuh emosi masuk kelapangan menghampiri Bowo, menonjoknya sekuat tenaga lalu membanting hp itu kewajah Bowo.

"Jangan pernah kamu deket deket sama aku lagi" ungkapnya dengan geram, lalu Edia pergi dari sana yang tentu saja dikejar Bowo.

"Ya, kamu kenapa sih" tanya Bowo.

"Tanya aja sama diri kamu sendiri anjing"

"Ya, ey Ya, jelasin dulu"

Edia diam tidak menjawab, ia mengambil tasnya dan mengabaikan Bowo.

Jam sekolah sebenarnya sudah selesai tapi sebagian masih ada yang disekolah.

Dan lapangan sepak bola terhubung langsung dengan jalan raya, jadi mereka parkir dibahu jalan agar tidak repot masuk parkir sekolah lagi.

Edia lalu berjalan kearah motornya.

"Ya, jelasin apa salahku Ya, biar aku tahu apa yang buat kamu marah!" Binggung Bowo.

Edia berhenti yang hampir saja ditubruk Bowo.

"Kamu ngrasa salah gak sama aku?"tanya Edia.

Bowo menggeleng dengan sungguh sungguh.

"Tai emang kamu Wo, aku mau kita berhenti sampai disini."

Bowo jelas tidak terima, ia lalu mencengkram legan Edia yang mana ia yakin bekasnya akan membiru setelahnya.

"Please Ya,jangan kayak anak kecil kenapa?"

Edia menepis cengkraman Bowo kasar dan menatap nyalang pada Bowo "ya udah jangan pacaran sama anak kecil, pacaran aja sama Reva, dan inget ya Wo, kita udah gak ada hubungan apa apa lagi, ngerti?"

Bowi berfikir sejenak dan mencerna ucapan Edia, lalu Bowo mengusap wajahnya kasar. Dimana Edia sudah mengegas motornya.

Bowo menatap Edia dengan penuh rasa bersalah.

Temen temennya melihat drama itu dengan jelas, mereka juga mengasumsikan kalau Edia dan Bowo punya hubungan.

Sampai salah satu temannya main bola tadi memberikan hp Bowo.

"Ni Wo hp kamu"

Sedangkan Edia berhenti dan menoleh kebelakang, berharap Bowo mengejarnya tapi kenyataannya tidak "anjing, jadi bener dia ceweknya"


.

Pagi pagi Bowo kerumah Edia karena hari minggu.

Edia saja masih tidur lalu dibangunkan mamanya.

Edia keluar dengan wajah bantal dengan baju tidurnya. Diketahui saja ibu Edia itu sosok ibu yang memperhatikan anaknya sampai apa yang pantas dikenakan dan tidak, makanya disaat yang lain tidur hanya dengan kolor, Edia mepakai baju tidur lengkap yang nyaman.

"Cih, ngapain kamu kesini?" Sapa Edia tak ramah

"Ih adek ngomongnya, maaf ya nak Bowo, mulut anak tante emang pedes"

"Udah biasa kok tante"

"Kalian lagi berantem ya, ya udah selesain baik baik, nak Bowo yang sabar ya ngadepin anak ini."

"Hehe iya tante" Jawab Bowo tak enak.

"Ya udah, mama pergi dulu, mau liburan sama papa, Edia kalau mau keluar jangan lupa kunci pintu dan jangan saling pukul. Ngerti"

"Iya iya ma, udah sana pergi" Usir Edia yang mendapat lirikan tajam dari mamanya namun tersenyum saat menoleh pada Bowo.

"Enggak tante, Bowo gak akan pukul pukulan sama Edia"

"Syukurlah semua teman Edia waras semua" gumam mamanya Edua sambil masuk kedalam mobil inovanya.

Setelah Orang tua Edia bener bener pergi, barulah.....












Perdebatan dimulai.....

😛

CERITA DI MASA STM.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang