Hari demi hari Edia lalui tanpa sedikitpun melupakan Dinar. Ia juga belum dihubungi Dinar sama sekali dan Edia juga tidak ingin mencari tahu tentang Dinar.
Edia punya Hp, kalau Dinar mau tnggal menelponnya toh Dia juga sudah tahu nomor hp Edia.
Dan sudah terhitung 5 bulan Edia belum mendapat kabar sama sekali.
Edia masih sering mengecek Hpnya, berharap Dinar akan menghubunginya meskipun cuma sekali.
1
.Karena hampir pertengahan semester, para murid STM wajib karya wisata dan kali ini mereka harus voting kemana mereka akan melakukan trip 5 hari 4 malam keluar kota.
Dan Bali adalah pemenang Vote mutlak.
Dan hari ini mereka akan berangkat diantar orang tua murid sampai disekolah.
Mama Edia terbilang paling ribet, lihat saja bawaannya paling banyak sendiri.
"Ma aku cuma 5 hari bukan setahun" kesal Edia.
"Tetap saja anak kesayangan mama harus membawa semuanya"
"Tapi aku malu ma"
"Nurut sama mama atau tidak pergi sama sekali" ancamnya.
"Iya iya ma"
"Halo om, halo tante" sapa Bowo yang baru datang sambil mencium tangan mereka.
"Eh nak Bowo, tolong jaga Edia ya, jangan biarin dia makan sembarangan apa lagi sampai telat makan dan juga vitamin dan obat rutin Edia, ingatkan Edia untuk minum semuanya, Imunnya belum stabil".
"Iya tante, mana biar Bowo aja yang pegang, Edia suka seenaknya soalnya"
"Ck.....kamu apaan sih Wo?" Ucap Edia tak suka.
"Tapi kenyataan Ya....." balas Bowo.
"Ih adek, jangan kasar gitu sama temennya nanti ditinggal lagi, nangis" Goda ayah Edia.
"Papa apaan sih, enggak akan aku nangisin orang modelan kayak Bowo"
"Ih adek mulutnya" Ucap mamanya.
"Gak apa apa tante, udah biasa" sela Bowo.
"Maklumin ya nak bowo, oh ya ini obat obat Edia, tante serahin sama nak Bowo"
"Iya tante, tante tenang aja, Edia akan aman sama Bowo"
"Makasih sayang" Ucapnya pada Bowo "oh ya satu lagi, Edia jangan jauh jauh dari nak Bowo dan jangan ngeyel, di Bali banyak Bule bule takutnya nanti kamu diculik"
"Iya iya ma, aku naik dulu mau cari tempat yang nyaman"
"Bowo juga tante, om. Pamit du ya"
Setelah itu mereka naik Bis dan memilih tempat baris kedua dari depan dan Edia duduk didekat jendelan dan Bowo disampingnya.
.
Tidak membutuhkan waktu lama hanya beberapa jam mereka sudah sampai.
Mereka menginap di sebuah motel yang sekamar di isi 4 siswa.
Karena sampainya tengah malam, mereka istirahat terlebih dulu.
Bowo, Edia, Risab dan Gilang didalam satu kamar.
.
Pagi harinya setelah kumpul mereka dibagi beberapa kelompok dan berpencar dengan kegiatan kelompok masing masing.
Edia, Bowo, Risab dan Gilang masih satu kelompok atas usulan Bowo, mereka hari ini kebagian kepantai yang penuh dengan pemandangan surga dunia.
Tapi Bowo malah tidak terlihat antusias sama sekali. "Kenapa sih Wo kamu dari tadi manyun terus, kamu kira imut gitu?" Tanya Risab.
"Kitakan udah tinggal di dekat banyak pantai masa iya jalan jalan kepantai" inggung Bowo karena suaranya tidaj didengar sekolah.
"Iya juga ya, emang kemarin lo milih kemana Wo?" Tanya Gilang.
"Ke Bandung"
"Tapi kan suasana pantainya beda Wo, di tempat kita gak banyak bulenya kalo disini banyak Bulenya, mana cuma pake semvak sama BeHa lagi" Balas Edia sambil senyum senyum manis namun ditujukan untuk kesenagannya sendiri.
"Nah iya, ini kesempatan kita buat cuci mata?" Balas Risab.
"Aku kira kamu Alim Ri ternyata sama aja, gak takut masuk neraka kamu?" Tanya Bowo.
"Jangan ingetin sekarang kenapa sih Wo, buat mood ancur aja" kesal Risab.
"Biar kaamu jaga mata Ri, oh ya kita sarapan dulu baru kepantai?"usil Bowo.
"Gak ah, kepantai dulu baru sarapan" ucap Gilang.
Bowo melotot menyuruh seolah menyuruh buat Gilang nurut aja.
"A aa ah iya, aku laper, kita makan dulu, hehe?" Takut Gilang dengan ancan Bowo.
Mereka keliling mencari makanan halal tapi lumayan susah yang ada KFC sama seafood sejauh ini.
"Edia, kamu mau makan apa?" Tanya Bowo.
"Terserah kalian aja, aku ikut"
"Semua hampir nonhalal, banyak babi gulingnya, kita makan seafood aja ya, kamu kan gak suka ayam Ya, ayam kamu udah banyak dirumah hehe" Usul Risab.
"Gak usah mikirin aku Ri, kita makan apa aja, aku gak apa apa kok?"
"Noh disana ada steak sapi?, kita kesana aja yuk?" Ajak Bowo.
"Kamu sih enak Wo, duit banyak, nah kita, uang jajan kita bisa ludes sehari kalo makan disitu?" Protes Gilang.
"Kamu juga kira kira Wo kalo milih tempat, lihat tulisan disana peronsnya 50 ribu, kamu mau kita besok mati kelaparan?" Imbuh Risab.
"Terus kita makan apa dong?" Binggumg Bowo.
"Seafood aja kalo gitu, disana paling juga ada menu lain?" Usul Gilang.
"Oke deh, kita kesana aja, makan siang dan malam kitakan udah dapet jatah dari sekolah?" Ucap Bowo.
Akhirnya mereka memilih makan disana, ditempat yang banyak warga asingnya.
Para remaja tanggung itu sedikit mencuri perhatian pengunjung sampai ada salah satu Bule minta kenalan.
Bowo dan Gilang tidak mengerti sama sekali apa yang diucapkan bule itu berbeda dengan Risab dan Edia, mereka juga membalas dengan bahasa inggris yang baik dan benar.
Setelah bule itu pergi, barulah Bowo dan Gilang tanya.
"Dia ngomong apa Ri?" Tanya Bowo.
"Oh, mereka ngajakin kita ke ujung pantai Sanur dan menginap di hotel yang mereka sewa?" Jawab Risab.
"Terus, kamu iyain gak Ri?" Penarasan Bowo.
"Ya aku tolaklah, mereka pasti mau macem macemin kita karena kita terlihat masih muda Wo, kok kamu makin kesini makin bego sih Wo?"
"Kok kamu tolak sih Ri, siapa tahu disana ada cewek bulenya, kapan lagi kita seneng seneng sama para cewek bule" usul Gilang.
"Matamu katarak Lang, lihat noh sibule tadi, temennya cowok semua, kamu mau digangbang sama mereka" sarkas Risab. Yang mana ia tau istilah gangbang entah dari mana.
Gilang menggeleng kuat kuat "aku gak mau Ri, aku anak baik baik yang sholeh walaupun sholat kadang lupa"
"Makanya diem aja, kamu gak usah aneh aneh, cukup memandangi bule bohay nanti dipantai" Final Risab.
"Udah udah ayok makan dulu?" Ajak Edia.
Semua makan terlebih dulu dengan banyak menu yang mereka pesan, karena harganya gak semahal yang mereka kira, dan saat mereka mau bayar, ternyata makanan itu sudah dibayar sama bule tadi yang meninggalkan no hp nya untuk mereka dan ada pesan dibalik kertas itu kalau kalau mereka ingin bersenang senang dan berubah pikiran.
Bowo yang tau artinya dari Edia langsung meremas kertas itu dan membuangnya ketong sampah.
"Dikira kita murahan, harga diri cuma sebatas traktiran, kalo 1 M baru lah kita pikir pikir, dasar bule kere!" Dumelnya yang membuat yang lain ketawa."Udah Wo, waktunya kita kepantai?" Ajak Gilang.
"Lets go".....
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DI MASA STM.
Novela JuvenilIni kisah Anak STM tahun 2008 disebuah kota kecil lebih tepatnya di salah satu pesisir dipulau Jawa Timur. Dimana waktu itu di STM hanya terdapat murid laki laki dan misalkan ada satu murid perempuan yakinlah dia lebih laki laki daripada laki laki i...