Ch.5. Tawuran pertama

6.6K 528 41
                                    

Semua Anak dari kelas satu sampai tiga semua berkumpul seusai pulang sekolah.

Mereka berencana mau menyerang anak SMK sebelum mereka diserang lebih dulu, itu adalah informasi dari ceweknya salah satu anak kelas tiga.

Sekolah itu memang musuh bebuyutan turunan dari kakak kakak kelasnya terdahulu, mereka tidak akan pernah akur sampai kapanpun.

Anak SMK itu juga bersekutu dengan anak SMK lainnya makanya jumlahnya sepadan dengan anak STM yang sebajebun itu.

Mereka berencana mau menyerang 1 jam lagi, mendadak memang, karena mereka tidak mau kecolongan.

Untuk anak kelas satu boleh dibarisan paling belakang, tugas mereka membawa pulang siapa yang pingsan dan babak belur bagi yang masih takut.

Untuk yang berani harus maju dibarisan paling depan.

Tapi meski tawuran mereka tidak pernah sampai menghilangkan nyawa seseorang, tapi kalo kerumah sakit? sering.

Dan kalau kepala sekolah mencari pelaku, tetap tidak akan ketemu, karena semua mengaku sebagai tersangka. Itulah hebatnya anak STM.

.

.

.

.

.

"Ya?, kamu ikut si Risab aja, berdoa di musola sekolah, gak usah ikut tawuran" ucap Dinar.

Edia memutar bola matanya malas karena ini sudah kesekian kalinya dia mendengar Dinar membujuknya.

"Kamu aja yang ikut Risab, aku mau ikut, karna aku merasa laki laki sejati cok"

"Risab kan juga laki laki Ya"

"Ahh Terserah dah kamu mau bilang apa, pokoknya aku mau tetep ikut tawuran. Titik."

Dinar.menggaruk rambut kepalanya yang lepek binggung, kerjaannya bisa double kalau begini.
"Oke, tapi kamu harus dipaling belakang gak boleh didepan"

Edia mengellhela nafasnya berulang kali mencoba sabar dengan satu temannya ini.

"Ribet banget sih kamu Din, terserah aku mau dimana, yang jelas, aku dibarisan paling depan, nanti gak ada penerus yang sangar disekolah ini kalo gak ada yang mentalnya kaya aku"

Dinar semakin khawatir mendengar kalimat itu dari mulut Edia, sampai wajahnya ia usap berulang kali karena frustasi.
"Kan sudah ada Bowo dan anak kelas dua Ya, kita gak usah ikut ikutan dulu"

"Kamu apa apaan sih Din, bawel, apa jangan jangan kamu takut?"

"Ya enggak juga Ya, gue cuma gak mau kamu.....terluka" ucapnya lirih diujung kalimat".

Mendengar itu Edia terdiam dan menatap temannya itu dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Maksud kamu apaan anjing" tanya Edia nyolot setelah ia sadar dengan ucapan Dinar.

"Ma maksud aku, nanti gak ada yang nebengin aku kalo kamu kenapa kenapa, motor akj satu satunya dibawa mbak kerja dipabrik rokok"

Edia memejamkan matanya sejenak, ia pikir Dinar terlalu khawatir dengannya ternyata pemikirannya salah "kamu gak usah takut, aku gak bakal kena pukul kok".

"Janji ya Ya, tapi kamu janji jangan jauh jauh dari aku nanti"

"Iya iya bawel".

"Dinar, Edia?" Panggil Ajik yang diikuti Bowo dan Eko dari belakang.

"Ada apa anjing" jawab Edia.

"Edia mending ikut Risab aja, doain aa aa ganteng ini biar menang tawuran" ucap Ajik diikuti dengan bibirnya yang hampir aja nyosor kepipi Edia sebelum Bowo menarik kerahnya kebelakang sampai tersungkur.

CERITA DI MASA STM.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang