Keesokan harinya semua murid dikumpulkan dilapangan sepak bola belakang sekolah, kepala sekolah STM itu murka karena mendapati semua muridnya terlibat tawuran.
Semua siswa dan satu siswi itu saling melindungi jadi disinilah mereka dijemur dari jam setengah tujuh sampe sekarang angka sudah menunjukkan jam sembilan.
Kenapa hari itu cuaca sangat panas, seolah ikut menghukum siswa siswa kurang ajar tersebut.
Mereka mengeluh kepanasan tak terkecuali Dinar dan edia, keringat mereka bercucuran dan rasa lapar tidak terhindarkan.
Itulah hukuman yang pantas untuk mereka.
"Din, akubelum lihat Bowo sama Ajik, aku takut mereka kenapa kenapa?" Karena siswa yang datang langsung digiring gurunya kelapangan maka Edia juga Dinar yang berangkat sekolah selalu bersama belum bertemu dengan mereka berdua.
"Udah kamu tenang aja, mereka pasti selamat kok, paling parah mereka masuk rumah sakit"
"Kamu yakin?"
"Kamu denger sendiri tadi kepala sekolah bilang apa, TIDAK ADA KORBAN JIWA NAMUN ADA PULUHAN SISWA MASUK RUMAH SAKIT"
"Udah gak usah khawatir nanti kita jenguk mereka setelah hukuman ini selesai" ucap Dinar sambil mengusap kepalanya Edia.
Perkataan Dinar membuat kegusaran Edia sedikit berkurang, meski hatinya tetap tidak tenang.
Jam sudah menunjukkan pukul 10:45, semua siswa masih dihukum.
Edia lupa belum sarapan, perutnya terasa perih sekarang, tapi dia tahan, ia tidak ingin merepotkan temannya.
Lagi pula jika ia mengeluh, harga dirinya yang dipertaruhkan, karena ia tidak ingin dianggap lemah teman temannya.
Sampai ada seseorang yang memanggil namanya?
"EDIA KAMU DIMANA?" itu Bowo yang teriak.
Edia tidak kuasa untuk tidak menyunggingkan senyumnya, ia lega melihat Bowo baik baik saja.
Edia berdiri melambaikan tangannya, Bowo lalu menghampiri dimana Edia duduk bersama Dinar.
"Ini makan" ucap Bowo membawa kotak makan dan satu botol air mineral.
Edia tidak langsung menjawab tapi meneliti wajah Bowo yang terbilang tidak baik baik saja. Lebamnya dimana mana.
"Wajah kamu makin jelek aja Wo" ucap Edia namun ia lega teman sekelasnya ini selamat.
Bowo hanya nyengir "paling lima hari lagi sudah pulih, gak usah khawatirin ketampanan aku bakal ilang"
"Anjing, udah jelek nyebelin"
"Jadi lmkamu bakalan khawatir kalo aku ganteng?"
"Babi" kesal Edia.
"Udah udah Wo, biar Edia makan dulu" Ucap Dinar menengahi tapi tangannya sambil membuka kotak bekal dari Bowo.
"Kamu juga mau Din?" Tawar Edia
Sebelum Dinar menjawab Bowo sudah menyuapkan satu sendok nasi kedalam mulut Edia.
"Udah kamu habisin sendiri,aku minta minumnya aja?" Balas Dinar yang mendapat pelototan tajam dari Bowo.
"Nih" Edia memberika botol minumnya namun dicekal oleh Bowo.
Bowo melemparkan botol minumnya yang tinggal setengah untuk Dinar.
Kalau gak kepepet Dinar ogah menerima bekas minum Bowo.
Sambil makan Risab datang membawa jaket untuk menutup kepala Edia, "kamu punya darah rendahkan, kita gak mau direpotin kamu" Risab berucap dulu sebelum Edia mengumat.
"Iya iya" Edia melanjutkan makannya tanpa memperdulikan teman temannya yang melihatnya dengan tatapan aneh yang tidak Edia sadari.
"Ngomong ngomong Ajik kemana?" Tanya Edia pada Bowo.
"Dia, emmmm dirumah sakit, tapi kamu tenang aja, dia gak apa apa kok?" Jawab Bowo.
"Gak apa apa kepala biawak, dia sampai kerumah sakit bego, itu artinya dia kenapa napa?"
"Uda deh Ya, makan dulu nanti aku temenin jenguk Ajik!" ucap Dinar dengan sedikit meninggikan suaranya.
"Gak usah nyolot gitu kali Din, aku belum budek" Sahut Edia kesal.
Dinar hanya diam memberengut tidak suka melihat Edia mengkhawatirkan orang lain.
Jam 12 mereka baru disuruh membubarkan diri dan dikasih waktu satu jam untuk membeli makanan setelah itu pelajaran dimulai jam satu sampai jam 5 sore untuk mengganti pelajaran paginya.
.
.
.
.
.
Sepulang sekolah Bowo, Edia, Dinar, Risab dan Eko menjenguk Ajik kerumah sakit.
Bowo heran tadi pagi mendengar Ajik masuk rumah sakit pasalnya mereka berdua mampu mengalahkan anak SMK tersebut.
Tapi Eko bercerita kalau Aji masuk rumah sakit karena dihajar ayahnya habis habisan karena ketahuan ikut tawuran.
9 Juni 2021
Tbc
Jangan lupa vote dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA DI MASA STM.
Teen FictionIni kisah Anak STM tahun 2008 disebuah kota kecil lebih tepatnya di salah satu pesisir dipulau Jawa Timur. Dimana waktu itu di STM hanya terdapat murid laki laki dan misalkan ada satu murid perempuan yakinlah dia lebih laki laki daripada laki laki i...