Ch.4. kakak kelas.

7.3K 570 15
                                    

Saat ini sedang ada sidak atau operasi dadakan, semua siswa keluar krlas dan harus meninggalkan tas beserta hpnya di dalam kelas.

Saat ada sidak dadakan seperti ini, pengurus sekolah memerlukan waktu 4 sampai 5 jam karena banyaknya murid yang bersekolah di STM itu.

Jadilah para siswanya berhamburan di area sekolah, ada yang dilapangan, dikantin dan lain lain.

Hanya perpustakaan yang terlihat sepi, paling hanya si Risab yang kesana karena dia lama kelamaan terkenal alim, rajin sholat dan rajin keperpustakaan.

Tapi semua siswa yang mengenalnya tidak heran karena lingkungan rumah Risab dekat dengan sebuah pondok besar nomor 5 se Indonesia.

Karna terbawa lingkungan yang positif sikap dan sifat Risab pun terlihat lrbih beradab waaupun terkadang  satu dua umpatan keluar dari mulutnya.

.

Dilapangan basket ada Dinar, Edia dan beberapa teman sekelasnya sedang main basket.

Sambil bermain Dinar mengajak Edia mengobrol.

"Entar aku pulang bareng kamu ya Ya?"tanya Dinar.

"Rumah kamukan gak searah sama rumah aku Din?"

"Aku sama kakak dan adek aku udah pindah rumah ngikut ibu tiri, cuma kita beda rumah depan dan belakang"

"Lah kamu pindah kedaerah aku ya?" Tanya Edia senormal mungkin karena tidak etis membahas masalah keluarga ditempat umum.

"Iya,tapi sebelum rumah kamu jadi bisa antar jemput aku sekarang".

"Okelah, tapi bensin gantian ya"

"Sip lah"

Setelah percakapan itu datanglah kakak kelas yang sangat terkenal karena katanya mereka tampan dan banyak diidolakan cewek cewek dari sekolah lainnya.

"Woy anak kelas 1" semua menoleh melihat segerombolan kakak kelas itu.

"Ada apa kak" tanya Dinar.

"Kita tanding yok tapi kalem aja, yang kalah harus menuruti satu permintaan yang menang" ucap salah satu kakak kelasnya.

"Asal bukan dengan uang dan pelecehan seksual, okelah" ucap Dinar dengan perasaannya yang sudah tidak enak. Karena Dinar pernah mendengar disekolahnya ada Gay yang sangat tampan dan orang itu ada didepannya sekarang.

Kakak kelas yang bernama William itu terkekeh dan sialnya dia sangat tampan "Oke, karena aku bawa teman cuma 4 jadi kita 5 lawan 5"

"Oke ayok"ucap Dinar.

"TUNGGU WOY" ucap Bowo bersama Aji mengintrupsi dari belakang.

"David, Gilang biar gue dan Aji yang gantiin kalian" ucap Bowo.

"Oke bro" David dan Gilang keluar lapangan karena sebenarnya Bowo tahu yang diinginkan kakak kelasnya yang luar biasa tampan itu

Mereka atau salah satu dari mereka menginginkan Edia jadi tidak mungkin menyuruh Edia keluar dari tim sekarang.

"Oke ayo kita mulai?" Kata kakak kelas itu.

Bowo melirik Dinar menganggukkan kepalanya tipis dan langsung dimengerti oleh Dinar.

Akhirnya mereka bertanding selama setengah jam dan sialnya dimenangkan oleh kakak kelasnya dengan score yang terbilang tipis.

Tadi Dinar, Bowo, Ajik dan Eko(teman sekelas Aji) berusaha mati matian melawan kakak kakak kelasnya yang sudah pro itu.

Sedangkan Edia dia sangat jarang mendapat bola agar yaa tahulah, biar gak dipepet sama orang yang namanya William itu.

Karena 5 lawan 5 jadi setiap masing masing adik kelas dapat 1 permintaan.

Sama yang seperti mereka pikirkan, William meminta 1 permintaan pada Edia.

Edia menatap bengis teman temannya yang tidak menganggapnya dilapangan tadi. "Kenapa kalian gak ngasih aku bola! " kesal Edia.

"Kita ngasih kok cuma tubuh kamu kependekan makanya gak keliatan" balas Bowo yang diangguki semua temannya.

"Lagian kamu punya darah rendah Ya, nanti kumat lagi kan kita yang repot" imbuh Dinar.

Selagi mereka berdebat kakak kelasnya memperhatikan dari jarak beberapa meter kemudian menghampiri mereka.

"To the point aja, gue William ingin mengajak kamu Edia keluar malem minggu ntar"

"KENAPA HARUS MALEM, KENAPA GAK SIANGNYA AJA!" ucap Dinar nyolot.

William terkekeh "panas, aku gak mau kulit aku jadi dekil kaya kayak kamu" balasnya tanpa mengalihkan pandangannya pada Edia.

"Setan, mata kamu buta! sekarang juga masih panas dan kulit kamu gak berubah jadi kulit badak njing" ucap Dinar gak mau kalah.

William hanya menanggapinya dengan kekehan "terserah kamu mau bilang apa, malem minggu aku jemput kamu kerumah. Gak perlu ngasih tau alamat rumah kamu, aku udah tau udah tahu" ucap William lalu meninggalkan adik kelasnya itu.

"Kok kamu diem aja sih, tumben gak misuh" tanya Dinar pada Edia.

"Dia cuma ngajakin aku keluar kok, apa salahnya?" Jawab Edia yang membuat ke empat temannya itu menggelengkan kepala.

Dinar menghembuskan nafasnya kasar.

Sedangkan Bowo mengejar William dan membisikan sesuatu pada William sampai William melirik Edia yang sedang terlihat adu bacot dengan temannya dan William menganggukkan kepalanya kecil lalu menepuk pundak Bowo dan pergi dari lapangan.

.

Dihari itu lebih dari 100 anak terjaring razia disekolah tapi semua harus ikut mengaku atas nama solidaritas dimana ada yang membawa senjata tajam, majalah porno, film porno dihp, tapi itu sudah biasa karena anak STM memang begitu, 1 menderita semua harus ikut menderita. Semua anak termasuk 1 perempuan disana kena hukum.

Dan hukumannyapun tidak main main, mereka harus menghafal minimal 15 surat pendek bagi yang beragama islam dan itu hukumnya wajib, atau semua bakal dihukum lebih keras lagi.

Kalau salah satu murid tidak hafal maka secara acak sang kepala sekolah akan menghukum skorsing 2 minggu bagi yang hafal dan itu juga berlaku untuk agama lain menghafal sesuai ajaran agama masing masing.

Itulah cara ampuh untuk mentertibkan murid khusus laki laki disekolah ini.

.

.

.

.

.

* side story saat Bowo mengejar William.

Dengan cara berbisik Bowo mengatakan pada William "kalo kamu keluar sama Edia jangan lupa kasih makan dulu dan jangan yang pedes dia punya maag"

William terkekeh sambil melirik Edia lalu mengangguk*






Jangam lupa vote dan komen kawan.

CERITA DI MASA STM.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang