~14~

4.8K 504 22
                                    

Vanya melihat handphone miliknya yang berbunyi ketiga kalinya lalu mematikan handphone - nya. Dia berdecak kesal karena sedari tadi Renjun menghubunginya terus menerus.

"Kenapa wajahmu kusut sekali? "

"Tidak apa - apa"

Fiona hanya menganggukkan kepalanya dan menaruh setumpuk berkas di meja Vanya.

"I–ini semua untukku? "

"Iya"

"Jangan bercanda Fio"

"Aku tidak bercanda bu CEO"

Vanya kembali berdecak mendengar perkataan Fiona. Dia kemudian menatap Fiona dengan wajah memelas.

"Fio, bantu aku ya"

"Tidak bisa nona CEO"

"Ayolah, sekali saja"

"Sekali tidak tetap tidak"

Vanya kemudian menghela napasnya pasrah.

"Selamat kerja bu CEO. Good bye! "

Vanya hampir saja melempar handphone miliknya ke arah Fiona jika dia tidak keluar - keluar juga dari ruangannya. Dia kemudian menatap jam dinding dan mulai berkencan dengan berkas - berkas itu.

Skip

Tepat pukul 15.30, Vanya selesai berkencan dengan berkas - berkas yang membuatnya pusing. Dia merenggangkan otot - ototnya dan menyalakan handphone - nya.

23 missed calls from Orang gila

Vanya berdecak kesal. Dalam hati bertanya, apakah orang ini tidak ada kerjaan?

Dia kemudian menutup handphone - nya. Lagi pula Renjun menelfon nya saat dia memiliki banyak kerjaan. Jadi, dia tidak salah kan?

***

"Apakah kakak sudah mengetahui lokasinya? "

"Belum, anak itu terlalu pintar hingga aku susah mengetahuinya"

"Sudah tau Anya pintar kenapa tetap di paksa sih? "

"Apanya yang di paksa? "

"Perjodohan. Kau tahu kan Anya tidak suka dengan perjodohan"

"Aku di paksa melakukan itu Gyu. Lagi pula aku hanya ingin Anya bahagia dengan pasangannya"

"Kenapa kak Jun nggak nolak sih? "

"Kau tahu kan ayah keras kepala. Mana bisa aku menolaknya? "

"Huh, untung saja anak itu membawa black card pribadinya, jadi aku tidak terlalu khawatir dengan biaya kehidupannya"

"Bersyukur Anya punya otak melebihi rata-rata, tidak seperti kak Bin"

"Hey bocah, kau pikir aku bodoh?! "

"Aku tidak mengatakan kau bodoh, tapi kau yang mengatakannya sendiri"

"Haish"

"Sudahlah, jangan bertengkar. Lebih baik kalian fokus mencari anak kelewat pintar itu"

Orang yang disebut Gyu dan Bin langsung menatap sinis satu sama lain. Sedangkan orang yang disebut Jun hanya bisa menghela napasnya pasrah menghadapi kedua adiknya yang selalu bertengkar. Kepalanya bertambah pusing karena tidak dapat menemukan adik bungsu mereka yang sudah lama kabur dari rumah.

Dia akui dia bersalah karena tidak bisa menghentikan ayahnya yang keras kepala dan berakhir adik bungsunya kabur dari rumah.

Termasuk menghentikan perjodohan itu.






Hayo, coba tebak siapa orang yang disebut Jun, Gyu, dan Bin. Gampang banget kok, kalian pasti bisa tebak. Kalau ada yang bener aku double up deh.

Selamat berpikir kawan!

Obsession || Huang Renjun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang