S2 - 8

2.2K 267 80
                                    

[Uwuphobia silahkan menjauh]


"Bosen. " Ucap Vanya sambil memasang wajah cemberut.

"Terus mau ngapain, babe? " Tanya Renjun sambil mencubit pipi Vanya gemes.

"Jalan-jalan yuk! "

"Kemana? Singapura? Malaysia? Atau Korea? " 

"Ke Malaysia aja. Udah lama nggak kesana. "

"Oke babe. " 

Renjun mengambil ponsel nya sambil memegang punggung Vanya, karena Vanya saat ini berada di pangkuannya, nanti kalo nggak dipegang punggungnya jatuh lagi. Padahal kan tangan Vanya melingkar di leher Renjun, jadi nggak mungkin jatuh. 

"Udah selesai, ayo berangkat. " 

"Loh, nggak bawa baju? "

"Nggak usah, nanti beli aja disana. " Jawab Renjun dengan santainya.

Vanya mengangguk, kemudian turun dari pangkuan Renjun dan masuk ke kamarnya untuk mengambil ponsel serta charger.

"Mau kemana? " Tanya Fiona yang kebetulan sedang berada di kamar Vanya untuk melihat-lihat berkas.

"Mau ke Malaysia. "

"Buat apa? "

"Jalan-jalan. "

Fiona dibuat menganga oleh pasangan crazy rich itu. Jalan-jalan doang kenapa harus sampe Malaysia segala? Fiona rasanya mau nangis aja. Dia mentok-mentok paling ke dufan kalo cuma mau jalan-jalan. Hiks, jiwa miskinnya meronta-ronta.

"Tutup mulutmu. "

Fiona langsung menutup mulutnya rapat, "beneran mau ke Malaysia? " 

"Iya lah. " Jawab Vanya santai.

"BABE AYO CEPET! " Teriak Renjun dari lantai bawah.

Vanya langsung turun setelah pamit kepada Fiona yang masih berdiri seperti patung. Vanya berlari kecil dan memeluk lengan Renjun.

"Ayo! "

Renjun menahan Vanya, dia menunjuk bibirnya dan Vanya langsung mengecup bibir Renjun. 

"Hehe, ayo pergi. " Ucap Renjun sambil menggandeng tangan Vanya.

Setelah masuk mobil, Vanya menyenderkan kepalanya pada bahu Renjun dengan kedua tangan memeluk lengannya. Renjun tersenyum, yang hampir membuat sekretaris Renjun yang sedang menjadi supir dadakan berteriak.

Soalnya dia belum pernah lihat Renjun senyum lebar kayak gitu, paling cuma senyum tipis doang, itu pun harus di lihat dari dekat supaya bisa tau kalo Renjun senyum. 

Renjun mengelus kepala gadisnya dengan penuh kasih sayang. Vanya yang sudah terlanjur nyaman akhirnya tertidur. Dia memang tipe orang yang kalo nyaman langsung tidur.

"Love you babe. " 


BABE NGGAK TUH?? MLEYOT AING TEH - Author

Oke, skip.

Setelah sampai, Renjun memakaikan topi pada Vanya, agar identitasnya tidak diketahui. Karena tidak tega, Renjun akhirnya menggendong Vanya yang membuat sekretaris Renjun mati-matian menahan senyumnya.

Vanya menggeliat tidak nyaman, kemudian Renjun dengan pelan menepuk-nepuk punggung Vanya agar kembali tidur dengan nyaman. 

Setelah duduk, Renjun tidak membiarkan Vanya kedinginan. Jadi dia mengambil selimut dan memakaikannya pada Vanya yang berada di pangkuannya. 

Obsession || Huang Renjun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang