~08~

5.3K 591 22
                                    

Malam ini, Vanya tidak bisa tidur. Ada dua pilihan sih, masih mikirin tadi siang sama dia tidurnya kelamaan. Vanya sebenarnya udah curiga sama Renjun, tapi dia hilangkan.

Dia mikirnya masa orang sedingin itu suka ngintilin orang?

Ya, Vanya akui wajah Renjun termasuk tampan, tapi bukan berarti dia suka sama Renjun. Sebaliknya, dia malah takut sama Renjun, takut kejadian tadi terulang lagi.

Otaknya lagi mikir rencana buat bisa lepas dari Renjun. Sebenarnya dia udah tau ada cctv disudut kamarnya, tapi dia pura - pura nggak tau. Takut nanti kalau ketahuan dia malah dibawa sama pelakunya.

Setelah memikirkan rencana yang sudah matang, dia tertidur. Dalam hati, dia tersenyum lega karena rencana yang dibuatnya menurutnya sempurna.

Tapi rencana Yang Maha Kuasa kan nggak ada yang tau

Apakah nanti dia bisa terlepas dari Renjun?

Kita lihat saja beberapa chapter ke depan

...•...•...•...•...•...•...•...

Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle, dan Jisung sedari tadi dibuat bingung dengan Renjun.

Bagaimana tidak?

Setelah pulang sekolah dia menghilang dan balik dengan senyum lebar, sampai Haechan kira mulutnya sobek saking lebarnya.

Untung Renjun sabar ngadepin Haechan yang selalu buat dia emosi

"kau kenapa sih? "

"memang aku kenapa?"

"sedari tadi kau tersenyum terus menerus. Apakah mulutmu tidak sakit? "

"tidak sakit. Hanya saja aku sedang senang"

"ha? "

Renjun menghiraukan pertanyaan Jaemin karena menurutnya kejadian itu tidak perlu di bicarakan. Dia kembali menonton tv yang membuat Jaemin berdecak sebal dan hampir saja memukul kepala Renjun dengan remot tv jika tidak ditahan oleh Jisung.

...~...~...~...~...~...~...~...

"Asya, aku minta maaf"

"untuk apa?"

"aku diterima"

Hening, Vanya tau sahabatnya itu terlalu kaget. Tapi itu adalah pilihan terakhir. Walau akhirnya dia harus berpisah dengan sahabatnya.

"a--ah, selamat! "

"Asya, aku janji akan sering menelfonmu"

"oke, aku juga. Kalau begitu ayo kita menghabiskan waktu bersama! "

"baik, aku jemput"

"oke, aku tunggu"

Setelah itu Vanya mematikan telfonnya. Dia menatap cermin kamar mandi dan tersenyum miris melihat penampilannya. Tadi malam dia benar - benar tidak bisa tidur, jadinya dia memutuskan untuk menonton drakor di laptop miliknya.

Dia memilih pakaian yang akan digunakan dan segera mandi. Setelah selesai, dia memakai foundation untuk menyamarkan kantung mata yang sedikit menghitam dan mengoleskan lipbalm pada bibirnya agar tidak kering.

Setelah itu dia turun ke bawah dan mengambil kunci mobil dan segera keluar dari rumah untuk menjemput Asya.














Menurut kalian ini bagus nggak sih?

Aku nggak terlalu yakin karena yang vote cuma sedikit, jadi aku nggak pd :(

Coba ketik di komentar dong, aku harus unpub atau lanjut

Ditunggu ya!

Bye bye fever

Eh salah

Bye bye!

Obsession || Huang Renjun [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang