Masih dengan penyamarannya, Vanya berjalan menuju ruang rapat. Setelah sampai, Vanya membuka pintu, yang membuat semua orang melihat ke arahnya.
Vanya berdiri di sebelah Fiona, menarik nafas dalam - dalam, kemudian membuka topi dan maskernya.
Semua karyawan langsung dibuat kaget. Antara tidak percaya dan kaget melihat Vanya berdiri di depan mereka.
"Halo semua, saya Vanya. CEO VN Company. " Ucap Vanya sambil tersenyum tipis.
Keadaan masih hening, jadi Vanya melanjutkan perkataannya.
"Saya minta maaf, karena membuat kalian kesusahan dengan tidak adanya CEO. Sekarang, saya kembali. Bersama dengan Fiona, saya akan membuat VN Company jaya kembali. "
Semua karyawan bertepuk tangan, ada yang menangis terharu, ada yang tersenyum, ada yang teriak-teriak juga.
Fiona menepuk tangannya dua kali, yang langsung membuat semua karyawan terdiam.
"Nah, sekarang kembali bekerja! "
Semua karyawan dengan tertib keluar satu persatu. Mereka bekerja dengan giat, bolak balik ke ruangan CEO, ruangan sekretaris, dan lain-lain.
Vanya tersenyum puas melihat peningkatan VN Company.
"Ini masih permulaan. Tunggu saja, keluarga Choi. " Ucap Vanya sambil menyeringai.
***
Huang Renjun, laki - laki itu sedang tersenyum sambil membaca berita yang baru saja keluar.
Tentang VN Company.
Ya, tidak jauh-jauh dari gadisnya.
Renjun memangku dagunya. Bagaimana jika perusahaannya bekerja sama dengan VN Company?
Selain dapet keuntungan, bisa dapet CEO nya juga.
"Ide bagus! " Ucap Renjun sambil tersenyum lebar.
Renjun mengambil ponsel nya, dia menelfon sekretarisnya untuk menyiapkan mobil.
"Siapkan mobil. "
"Baik tuan. "
Renjun menutup telfonnya. Kemudian dengan segera memakai jasnya dan pergi ke bawah.
"Vanya, i'm coming. "
***
Brak
"Vanya! "
"Ada apa? " Tanya Vanya sambil mematap bingung Fiona.
Fiona mengambil nafas banyak - banyak, kemudian membuka mulutnya.
"CEO Huang Company berkunjung ke perusahaan. "
Vanya langsung mengabsen kebun binatang dalam hati.
"Ngapain dia kesini sih?! "
"Fiona tolong aku. " Ucap Vanya setelah mendapat ide.
"Tolong apa? "
"Pura - pura jadi CEO. "
Fiona terbelalak. "Gila! Enggak ya, enak aja! "
"Pleaseeee. " Ucap Vanya sambil memasang wajah memelas.
"Kau lupa kalau dia tau wajahku? "
Sialan. Vanya lupa dengan itu.
"Kalau begitu usir dia. " Ucap Vanya sambil menatap ke arah jendela.
Fiona terdiam, dia sedang menelan air liurnya susah payah. Bahkan nafasnya dia tahan.
"V-vanya..."
"Kenapa lagi? Cepat usir dia. "
"Wow, begini cara anda memperlakukan tamu? "
Tubuh Vanya menegang. Perlahan, dia berbalik dan hampir berteriak melihat Renjun yang sedang bersandar di dinding. Fiona bahkan sudah tidak ada, jelas sekali di usir oleh Renjun.
"Ngapain disini? Sana keluar! " Ketus Vanya.
Renjun tersenyum miring. Dia melangkahkan kakinya, mendekat kepada Vanya.
Vanya mundur, dan ketika punggungnya terbentur dinding, dia langsung mengumpat dalam hati. Vanya menahan nafasnya begitu Renjun menunduk dan memajukan wajahnya.
Cup
AKU GANTUNG DULU YAAA. AWOKAWOKAWOK
Sambil nunggu update, ayo mampir kesini. Baru di publish nih
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession || Huang Renjun [✓]
FanfictionSeorang gadis yang menjadi obsesi seorang CEO sekaligus mafia. Penasaran dengan kisah mereka? [S1 & S2] © Blueming7