Waktu berlalu begitu cepat ya?
Mungkin itu yang ada dipikiran Dreamies saat ini, rasanya baru kemarin mereka memikirkan konsep debut dengan cerita rumit yang terjadi.
Mereka kini berdiri dibelakang stage, dan dengan ini pula mereka akan resmi menjadi Boygroup pertama dalam perusahan SC-L Entertainment. Perusahan milik dokter Suho yang dipimpin oleh adik dan temannya itu.
Dreamis mulanya ragu, tapi mendengar penuturan Chanyeol dan Sehun selaku pimpinan SC-L Entertainment keraguan dalam diri mereka sedikit demi sedikit hilang.
Chanyeol sengaja membiarkan mereka menentukan konsep yang akan mereka gunakan, ia hanya ingin membuktikan kualitas yang perusahaannya punya pada dunia.
"Nggak usah takut, perusahaan gue emang baru debutin boygroup tapi gue yakin kualitas kalian nggak kalah saing sama group asuhan lain." Chanyeol berucap, kemudian memandang satu persatu bocah yang kini berdiri mata penuh keyakinan.
"Ayo naik." Sehun datang, mempersilahkan mereka untuk masuk kedalam stage.
"Jisung, jangan takut, abang yakin kamu bisa!" ucap Yangyang dengan mengepalkan tangannya, berusaha membuat sang adik agar memberanikan diri.
Jisung tersenyum hingga matanya menyipit. Andai saja ia tak pernah membenci Yangyang, pasti ia tak akan kehilangan percaya diri seperti ini.
Tepat setelah itu mereka menaiki stage yang diisi hampir lima ratus orang. Permulaan yang cukup baik bukan?
Perilisan MV telah dilakukan tadi, guna mengalihkan perhatian mereka agar tak terjebak dengan viewers yang mungkin masih terbilang sedikit, maka Suho menyarankan agar mereka melakukan debut stage dihari yang sama.
Suho paham apa yang mereka rasakan saat ini, bukan Suho saja melainkan para ayah yang kini tengah menyaksikan putra mereka diatas panggung dengan penuh kharisma.
"Huh, berasa liat anak sendiri," ucap Irene yang kini tengah duduk dengan memeluk langan Suho.
"Emang kamu mau punya lagi?" pertanyaan Suho membuat Irene refleks menabok lengan suaminya itu.
"Soodam sama Angmin cukup." mendengar itu Suho lantas mengecup puncak kepala Irene dengan manisnya.
Lelaki itu tahu bagaimana istrinya ini sangat menyayangi kedua putra dan putrinya. Bolehkah ia merasa bahwa hidupnya sempurna berkat kehadiran Irene?
"Lebay banget si anjir," gumam Chanyeol pelan.
"Sabar hyung, sabar. Makanya bawa istri lo juga," kata sehun dengan terkekeh.
"Mana sempet, istri gue sibuk ngurus Yuan sama nulis ini cerita kaga kelar kelar, heran."
"Iya, mana kita datengnya dibagian segini."
Dan akhirnya hanya para penonton yang memang benar benar menyaksikan debut stage selama kurang lebih empat menit tersebut.
*****
Sehun dan Chanyeol menghela nafas berat saat melihat komentar komentar netizen diberbagai media sosial atas debut boygroup perusahaan mereka.
Apa boygroup seperti ini layak untuk debut?
Aku rasa konsep mereka terlalu aneh, lol.
Uji coba yang akan gagal kkkkkkk.
Maaf tapi aku tidak terlalu menyukai musiknya.
Sementara itu, para orang tua Dreamies sengaja melarang anak anaknya untuk tidak menggunakan sosial media terlebih dahulu, mereka tak ingin semangat yang semula berkobar akan redup secara perlahan.
Sebenarnya, Dreamies tahu ini akan terjadi. Bagaimana orang orang akan memandang mereka rendah dan bagaimana mereka akan meragukan keberhasilannya dimasa mendatang.
Apa boygroup seperti ini layak untuk debut?
Chanyeol meyakinkan hatinya dengan terus mengatakan 'mereka layak! mereka sangat layak!' lelaki itu jadi teringat bagaimana ia dan teman temannya dulu diragukan seperti ini.
Lucu bukan jika ia harus menyerah secepat ini?
"Gue rasa lo harus bawa mereka ke tempat yang tepat," ucap Suho yang kini berada dibelakang Chanyeol.
Chanyeol menautkan kedua alisnya bingung.
"Saranghaja."
Satu kalimat sakral yang membuat senyum Chanyeol muncul dengan indahnya.
Ya! Chanyeol harus ketempat itu, tempat dimana segala dukungan untuk dirinya diberikan. Yah, meski ia tahu tidak sepenuhnya seperti dulu lagi, ia harap segala yang ia bayangkan akan benar terjadi.
Ia harus mendiskusikan ini dengan yang lain.
"Apa?!" teriak Sehun dengan tak percaya.
"Tapi bang, semua ini nggak mudah!"
"Gue yang urus semuanya."
"Gimana kalau mereka nggak setuju?"
"Kan udah gue bilang, gue yang bakal urus semuanya!"
"T-tapi," Sehun masih tak percaya akan apa yang Chanyeol putuskan untuk saat ini.
"Gue tau nggak mudah kan ninggalin semuanya, emang kelihatan singkat banget tapi kenangan itu nggak bisa gue lupain, Hun." Chanyeol berucap dengan memandang langit langit apartemen yang ia tempati saat ini.
"Gue harap semuanya belum berubah disana." imbuh Chanyeol.
Chanyeol membayangkan kembali kisah masa lalu yang berada disana. Bagaimana ia dan teman temannya berjuang bersama hingga kini harus terpisah karena keputusan yang mereka buat dulu.
Ia tak pernah menyesali keputusannya begitu juga yang lain. Hanya saja, ia ingin mengulang kembali masa itu. Memang tidak mungkin, karena itulah mereka ingin melihat masa lalu mereka dalam Dreamies ini.
Soodam ( Soodam Secret Number)
Angmin ( Kangmin Verivery)
KAMU SEDANG MEMBACA
We Dream [Nct] Completed✅
FanfictionBukan kisah fantasi, bukan juga kisah benci jadi cinta, ini merupakan kisah perjalanan dari ke tujuh lelaki dengan segala perbedaan yang membuatnya menjadi satu, kisah dimana persahabatan mereka akan diuji, kisah dimana mereka dipandang rendah, kisa...