Lucas, Dejun, Hendery tengah berada dirumah milik Taeyong. Kini mereka tengah membantu 16 orang dalam membuat konsep untuk Dreamis.
"Aduh si goblooook~" ucap Hendery saat melihat Haechan memasukan kecap kedalam minuman cola milik Renjun.
"Eh diem ya bang, awas kalau Renjun tahu," ucap Haechan dengan memperhatikan sekitar.
"Santai elah, REN--"
"BANGSAT!"
"Astaghfirullah hal'adzim kamu ini berdosa banget," ucap Hendery dengan tertawa terbahak bahak.
"Gak lucu setan!"
"Setan, Setan.., muka lu kek setan,"
Haechan meninggalkan Hendery dengan membawa satu nampan yang berisi enam gelas cola.
Pemuda itu tersenyum licik membayangkan bagaimana ekspresi Renjun saat meminumnya nanti.
Baru saja meletakan nampan diatas meja, raut wajah Haechan berubah saat mengetahui bahwa dirinya lupa bahwa gelas mana yang telah ia isi dengan kecap.
"Anjir, harusnya gue tandain itu gelas."
"Tandain apa Chan?"
"Hehe, nganu~"
Renjun bersedekap dada dengan menaikan salah satu alisnya.
"T-tandain kalau Nancy cuma milik gue hwhwhwhw."
Renjun hanya mengangguk kemudian meminum segelas cola. Haechan memperhatikan wajah Renjun yang tampak biasa saja?
Lah? Kok?
"HUEK!!"
Haechan terkejut saat melihat ayahnya Teil menyemburkan cola yang telah diminumnya.
"SOPO SING NGGAWE WEDANG IKI?!! SOPO?!! HAYO NGAKU!"
Teil berteriak dengan menunjuk gelas yang berada ditangannya.
"E-em nganu bapake," ucap Haechan dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Haechan pak yang naruh kecap digelas bapak." Hendery datang dengan terkikik geli.
"Ampun pak, sumpah nggak sengaja. Niatnya mau buat Renjun." Haechan memeluk kaki Teil dengan dramatis.
Renjun berusaha keras untuk tidak menjambak rambut Haechan yang kini tengah berusaha membujuk Teil.
"Ikan hiu makan daun, tingkahmu mirip Fir'aun. Wis minggir! Mau bapak coret kamu dari kartu keluarga Chan?!"
"Asiqqq akhirnya nggak punya adek yang sifatnya kek setan lagi." Hendery bersorak ria.
"Diem lo momogi!!!"
Teil meremas rambutnya frustasi "Mending bapak yang keluar dari KK aja deh,"
"YEY! NEW BAPAK!"
"Udah segitu doang?" tanya Jeno yang sedari tadi melihat drama keluarga Bapack Teil.
"Udah segit--"
Ucapan Jaemin terpotong saat melihat dua orang remaja tanggung mengetuk pintu rumah Taeyong.
"Permisi," ucap remaja yang memiliki tubuh jakung.
"Iya, cari siapa ya?" tanya Dejun yang kebetulan tengah berada dekat dengan pintu.
"Mau cari ay--"
"Cari pak Teo ada?" Potong temannya.
"Masuk dulu aja mas," ucap Teil dengan melambaikan tangannya agar kedua remaja itu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Dream [Nct] Completed✅
FanfictionBukan kisah fantasi, bukan juga kisah benci jadi cinta, ini merupakan kisah perjalanan dari ke tujuh lelaki dengan segala perbedaan yang membuatnya menjadi satu, kisah dimana persahabatan mereka akan diuji, kisah dimana mereka dipandang rendah, kisa...