"Sialan gue nggak nyangka demonya gitu anjrit!"
"Malu gue."
Haechan dan Renjun tengah menggerutu dengan berjalan menuju tempat mereka parkir mobil saat demo tadi.
"Gue kira peraturan apa! Ternyata cuma peraturan nggak boleh lagi nonton anime," ucap Jaemin dengan melemparkan tas ransel besar berisi barang barang yang mereka butuhkan.
"Wibu diindonesia banyak juga ya," gumam Jeno dengan terkekeh.
"Ngapain ketawa gitu sih?" tanya Renjun saat melihat kekehan Jeno.
"Eric suka banget sama Anime," ucap Jeno dengan menatap langit yang warnanya mulai gelap.
Semua terdiam mendengar perkataan Jeno, termasuk Sungchan dan Shotaro yang tak tahu apapun.
Lucas yang tadinya tengah terbahak bahak karena melihat celana Hendery yang robek dibagian belakangnya pun ikut terdiam.
Yangyang tersenyum tipis, kemudian merangkul Jeno dan menempatkan tangan Jeno pada jantungnya yang kini berdetak.
"Eric masih ada Jen, dia hidup didiri gue."
Dejun ikut merangkul sisi sebelah Jeno.
"Kita nggak boleh terpuruk terus bro, ikhlasin aja. Emang berat, tapi gue yakin lo bisa!"
Melihat mereka merangkul satu sama lain, yang lainnya pun ikut merangkul pada sisi pundak yang masih kosong.
"Diem-diem bae, ikut sini!" ucap Lucas pada Shotaro dan Sungchan.
Kini mereka berjajar rapi dan merangkul satu sama lain. Berharap rangkulan tersebut dapat membangun semangat satu sama lain.
Mereka satu dan tak akan pernah terpecah, mungkin.
*****
Teo tengah tersenyum lebar melihat siapa yang kini tengah duduk dengan melahap semangkuk sup hangat.
Krek!
Bunyi pintu yang terbuka membuat Teo lantas menoleh pada sumber suara.
"P-papah?!" teriak Beomgyu lantas memeluk Jeka yang kini meringis sakit akibat pelukan erat yang diberikan Beomgyu.
"Ini serius papah?! Ayah Tae, abang lagi nggak mimpi kan? Ini beneran papah abang kan?" tanya Beomgyu dengan mengusap air matanya yang jatuh.
Teo tak mampu membalasnya, lelaki itu hanya mengangguk dengan mata yang berkaca kaca.
"Abang kangen sama papah," tangis Beomgyu pecah begitu juga dengan Jeka.
Doa yang Beomgyu panjatkan akhirnya terkabul. Ayahnya telah kembali, ia tak menginginkan apa apa lagi kali ini.
"Loh? Sungchan mana? Bukannya tadi kalian kerumah bareng kan?"
Beomgyu menepuk jidatnya, "Abang lupa sama Sungchan, tadi ada demo terus abang dikasih tumpangan sama kak Soobin! Gimana dong, yah?!"
"Ayah pergi cari Sungchan dulu ya," ucap Teo dengan meninggalkan ruangan tersebut.
*****
Sementara itu kini dikediaman Teo sendiri tengah diisi banyak orang yang sibuk ini dan itu.
"Chan! Chan! Tiktokan hayuk!" ucap Shotaro entah pada Sungchan atau Haechan.
"KALAU MANGGIL YANG LENGKAP! SUNGCHAN APA GUE?!"
"Sungchan lah, yakali Haechan." Shotaro tersenyum manis pada Haechan pertanda pemuda itu hanya bercanda.
Sungchan hanya diam dan memakan makanan yang berada disana dengan lahap. Iya yakin bahwa yang memasak ini semua adalah ayahnya.
"Ada Sungchan?" tanya Teo setelah sampai disana. Nafas lelaki itu masih tak beraturan membuat tanda tanya mereka semakin bertambah.
"Adanya aqua pak," cletuk Haechan dengan memperlihatkan aqua yang berada diatas meja.
Teo menatap Haechan tajam, membuat pemuda itu memperlihatkan deretan giginya yang rapi.
Sungchan yang tengah memakan makanan langsung menelannya cepat.
"Weh alon alon bae bocah bagus," ucap Teil dengan menyeruput kopi yang masih terbilang panas, membuat mata Teil langsung membelak sempurna.
"Semprul!"
Hendery mengelus dadanya sabar, benarkah yang ada dihadapannya saat ini adalah Ayahnya? Hendery rasa ia adalah anak dari Siwon Super Junior.
"Kenapa, pah?"
Semuanya terdiam mendengar pertanyaan yang berasal dari mulut Sungchan.
"P-pah?" ulang Jaemin dengan nada tak percaya.
"E-eh anu, itu ak--"
STOP BABY DON'T STOP
MEOMCHUJI MA BABY DON'T STOP
Semua yang disana kembali terdiam saat suara musik terdengar dari lantai atas.
"Anjim lagunya meresahkan bundz," ucap Dejun dengan berkidik ngeri.
PI PA PI PA PA (Stop baby don't stop)
PI PA PA RU LA PI PA PA (Stop baby don't stop)Para sesepuh disana langsung menuju lantai atas untuk menghentikan lagu yang sangat sangat meresahkan jiwa. Sedangkan para remaja duduk mengelilingi Sungchan.
"Mau jelasin?" tanya Mark dengan nada lembut.
"N-nggak ada yang perlu dijelasin bang."
Mereka masih diam memperhatikan Sungchan, jawaban yang diberikan Sungchan masih belum membuat tanda tanya dalam benak mereka hilang, terutama dalam benak Renjun.
"Lo yang dulu ngebet banget kepengin masuk ekskul musik kenapa?" tanya Renjun yang membuat mereka menatapnya.
"Lo kenal?" tanya Jaemin.
"Ya gimana nggak kenal, dulu dia maksa banget mau ikut ekskul musik. Sampai nih, lo tau kan baju osis gue yang putih? Nah itu kan sobek gara gara dia yang narik."
"Wihh," tanpa sadar mereka berseru kagum dengan kekuatan tarikan dari Sungchan.
"Wah wih wah wih, ini mah karena Renjun yang kecil jadi si Sungchan gampang banget nariknya," ucap Haechan diakhiri dengan tawa yang membahana.
"Lu sehari aja nggak bikin gue emosi bisa nggak?!" kata Renjun emosi.
"Nah kan gelud," ucap Yangyang dengan nada datar.
"Jawab dong, Sung." Shotaro berucap dengan mengabadikan momen itu untuk ia unggah di Tiktok.
"Sang sung sang sung, lo manggil gue?!" Jisung berucap pada Shotaro.
"Serba salah anjir! Ganti nama aja lu Chan!" Shotaro menunjuk Sungchan dengan ponselnya.
"Kok gue?!" kini Haechan yang berteriak pada Shotaro.
"Bunda tolongin Taruu,"
Maaf nak, bunda nggak bisa bantu. Ngurusin anak setan kek kalean itu susahnya minta ampun bener dah.
"Kenapa?" tanya Jeno yang membuat mereka langsung terdiam.
"Sebenernya aku pu--"
"Alay. Jangan pakai aku-akuan," ucap Hendery yang kini tengah memotong kuku jempol kakinya.
"Sebenernya gue pu--"
"Nggak sopan, skip."
Dejun dengan cepat langsung memukul kepala Hendery yang berada didekatnya.
"Sebenernya Sungchan tuh punya bakat main bola."
"Terus kenapa lu masuknya musik??????!" tanya Chenle gemas.
"Y-ya pengin aja gitu, siapa tau Sungchan ada bakat dimusik."
"Anak siapa sih lo?!"
Sungchan terdiam mendengar perkataan yang keluar dari mulut Jaemin.
"Anak saya."
Semua langsung menoleh pada sumber suara dan mata mereka membelak melihat siapa orag yang mengaku sebagai orang tua dari Sungchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Dream [Nct] Completed✅
FanfictionBukan kisah fantasi, bukan juga kisah benci jadi cinta, ini merupakan kisah perjalanan dari ke tujuh lelaki dengan segala perbedaan yang membuatnya menjadi satu, kisah dimana persahabatan mereka akan diuji, kisah dimana mereka dipandang rendah, kisa...