4. Bukan Salah Gue

202 192 166
                                    

Peringatan: Typo bertebaran, harap maklum

"Ayok cepetan Al!! Udah kesiangan kita. Masa masih satu hari sekolah udah terlambat aja."gue menyeret lengan Alvaro yang masih duduk dengan santai sambil merokok. Tapi jam udah menunjukan pukul 07:45 WIB, artinya gerbang sekolah akan tutup.

"Lo kali, bentar gue mau ambil sesuatu. "Alvaro mematikan putung rokok lalu dia berjalan menuju dapur.

Entah dia melakukan apa disana. Alvaro kembali dengan membawa satu bungkus roti ditangannya, lalu dia melemparkan ke gua, sontak langsung menangkapnya. "Makan."

"Lo mana? Kok gue doang. "

"Berangkat."ucap Alvaro sembari mendorong pelan tubuh gue. Alvaro mengunci kost kostannya, tapi gue heran kenapa kost kostannya hanya satu doang yang di tempati Alvaro, sedangkan kost kostan biasa ada di belakang.

Alvaro memakai helm full facenya, kemudian dia menyalakan motornya. "Cepetan naik. "

"Eh iya iya. "gue yang melamun sontak menjawab dengan asal asalan.

Alvaro menjalankan motornya. Hanya sisa sepuluh menit sebelum gerbang ditutup. "Al cepetan dong!!! "

"Hah! Gue nggak denger. "

"Cepetan."

"Yang keras kalau ngomong!! "

"Ish, Alvaro ayo cepetan. Tinggal sepuluh menit doang. "kata gue dengan sedikit teriak.

"Gue mau bolos. "Jawab Alvaro dengan entengnya.

"Lah kok bolos, gue gimana??!"

Alvaro menoleh sekilas ke samping."Pegangan. "

"Hah? Pegang apa?? Jangan aneh aneh deh Al, entar gue terlambat gimana. Gue dicap buruk deh disekolah nanti. "

"Bawel banget jadi cewek. "gumam Alvaro dibalik helmnya. Alvaro meraih tangan gue yang ada dipaha lalu dia meletakannya disaku hoodie yang dia pakai.

Jantung gue berdebar dengan kencang, menatap tak percaya apa yang dilakukan oleh Alvaro. Gue tersenyum dengan tipis dan yang pasti rona wajah gue terlihat.

"Ngga usah seneng, pegangan yang kuat jangan sampe lo melayang kek layangan. "ucap Alvaro dengan panjang, tumben kan dia bicara panjang biasanya paling satu dua kata.

Yang tadi senyum sekarang cemberut. Bisa bisanya Alvaro ngomong kek gitu. "Ishh Alva--"sebelum menyelesaikan omongan gue, Alvaro menancapkan gas dengan tiba tiba.

Mungkin kecepatannya diatas 80 KM/Jam buktinya kita berdua sudah sampai didepan gerbang sekolah. Dengan buru buru gue turun dari motor Alvaro. "Duluan ya. "

Sebelum melangkah pergi gue teringat sesuatu, gue langsung menghadap belakang lagi. "Bolos? "

Alvaro yang masih mengenakan helm pun mengangguk.

Gue hanya menghela nafas, lalu gue melangkah pergi tapi nggak jadi karena. "Al."

Alvaro menatap tangan gue yang ada di lengannya. "Apa?"

"Entar pulangnya bareng lo ya. "kata gue lalu dianguki dia sebelum menjalankan motornya.

***

Bel pulang sekolah berdering dengan kencang menyelusuri sudut sudut sekolah, siswa pun pada berhamburan pulang. Sama pastinya dengan Azkia, Tata dan embun mereka berjalan melewati koridor. "Eh gue pulang dulu ya, udah ditungguin Devano nih. "kata Tata sesudah menerima pesan dari Devano.

"Okey Ta. "

"Sorry Ki, gue udah dijemput sama sopir didepan. Gue duluan ya, kalau dah pulang entar chat gue ya."ujar Embun yang sengaja menghentikan jalannnya.

AZKIA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang