19. Rumah Alvaro

69 54 133
                                    

Hold On || Chord Overstreet

Maaf kalau ada typo

Sesampainya di rumah gue langsung mandi habis itu masak nasi goreng, "Mandi dulu Al!! jangan kek anak kecil mandi kalau di suruh doang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di rumah gue langsung mandi habis itu masak nasi goreng, "Mandi dulu Al!! jangan kek anak kecil mandi kalau di suruh doang. " Kata gue sedikit keras karena gue ada di dapur.

"Cerewet banget kalau ngomong!! " Kata Alvaro yang baru saja datang dengan handuk di bahunya.

Gue yang nggak terima langsung melototi Alvaro dengan muka di buat-buat. "Lah gue kan baru ngomong. "

Alvaro langsung menutup pintu toilet dengan keras, jelas-jelas dia yang salah duluan kok yang marah dia bukan gue. "Aneh banget. "Gue langsung melanjutkan memasukan nasi ke penggorengan.

Jam pun menunjukkan pukul 18:35 kalau pun gue pergi kerja tiga puluh menitan lagi gue berangkat, tapi gue nggak di ijinin berkerja hari ini sama Alvaro.

Tiba-tiba terdengar suara telfon. Gue langsung mencarinya ternyata itu handphonenya Alvaro yang bunyi. Gue melihat nama yang terpampang jelas bunda, gue langsung bergegas mengetuk pintu kamar mandi.

Tok... Tok... Tok

"Woy! Ada yang telfon! "

"Siapa?! " Kata Alvaro dari balik pintu kamar mandi.

"Nyokap lo. "

"Nggak usah di angkat, taruh lagi di kasur! "

"Iya. "

Setelah Alvaro selesai mandi dan sudah memakai bajunya, handphonenya berdiring kembali. Sembari mengusap rambutnya yang basah dengan handuk, dia mengambil handphonenya yang tergeletak seperti semula.

"Kenapa nggak angkat telfon bunda!! "

"Sibuk bund. "

"Kesini cepetan, nanti makan malam bareng! Bunda kangen sama anak bunda yang bandel!! "

"Lebay banget bun. "

"Jangan sampai kamu nggak kesini yah, nanti bunda nggak ngirimin uang tambahan uang saku!! "

"Kok ngancemnya gitu amat bund. "

Tut

Gue tertawa dengan kencang karena biasanya Alvaro menutup telfonnya duluan tetapi sekarang dia mengalaminya sendiri. Alvaro yang kesal langsung menatap gue dengan tajam, lalu melewati gue.

Gue nggak salah dengar bundanya Alvaro, meminta Alvaro pulang. Nanti siapa yang akan memakan nasi goreng yang tadi gue buat, kalau dia nggak nggak memakannya buat gue aja.

Alvaro kembali dengan membawa gelas yang ada di kedua tanganya, dia duduk di hadapan gue lalu meletakan gelas yang berisi air putih. "Gue bakal makan nasi goreng yang lo buat. "

AZKIA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang