18. Teman Yang Lainnya

75 59 141
                                    

Be Alright || Dean Lewis

Vote sama komen ya

"Yang bener aja, gue nggak mau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang bener aja, gue nggak mau. "

"Gue nggak mau tau, lo pokoknya harus ijin. " Alvaro sedikit menoleh ke samping agar bisa di dengar gue.

Alvaro minta ke gua kalau hari ini ijin nggak masuk kerja, enteng banget kalau ngomong, emang itu tempat punya dia apa.

Gue menempatkan dagu gue di bahu Alvaro sembari melihatnya dari kaca spion padahal tidak terlihat wajahnya karena tertutup helm. "Gue nggak mau Al, masa gue ijin ya nggak enak sama Aldo dong. Pokoknya ngga mau. "

"Di enak-enakin aja, biar gue yang ngomong. " Ucap Alvaro dengan nada kesal.

Gue hanya bisa menghembuskan nafas lalu menatap kesal Alvaro dari belakang, karena gue nggak akan menang adu mulut sama dia.

"Yaudah pulang sekarang. " Rengek gue karena dari tadi hanya berjalan-jalan melewati jalan ibu kota Jakarta.

Alvaro menghentikan motornya karena lampu merah, "Nggak, gue masih belum selesai. " Terus dia melihat paha gue yang sedikit terbuka karena rok yang gue pakai di atas lutur, maklum kelakuan anak jaman sekarang seperti apa.

Tapi itu dulu, sekarang gue udah tobat nggak mau bikin masalah lagi. Gue udah merasakan dampaknya, gue minta perempuan di luar sana yang seperti gue dulu tobat sebelum terlambat. Aelah gue ngomong apaan nggak nyaman banget, tapi intinya mending jangan sia-siain masa remaja kalian di buat nggak berguna.

"Pahanya berapaan bu? Saya mau beli. " Sindir Alvaro bersamaan dia menjalankan motornya karena sudah lampu merah. Syukur tadi di lampu merah nggak ada yang liatin gue, kalau iya gue malu banget sumpah.

"Eh, saya nggak jual paha pak. Lo kira paha ayam apa? Nggak kira-kira kalau mau bercanda. "

Alvaro terkekeh. "Siapa juga yang bercanda. "

"Nyeselin banget, gue punya dendam kesumat ya sama lo. Awas aje ye!! "

"Bodoamat gua kaga peduli. "

Setelah mengatakan itu, tak lama Alvaro berhenti ke sebuah gang yang tak jauh dari jalan raya, gang ini buntu tapi di sana ada tempat yang banyak cowok-cowok yang sedang duduk sembari merokok.

"Lo bawa gue kemana anjir. " Tanya gue sedikit panik karena hampir sampai, gue takut karena berpikir aneh-aneh nggak biasanya Alvaro mengajak gue ke tempat yang sepi.

AZKIA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang