10. Drama Di Minggu

120 106 95
                                    


You broke me first // Tate McRae

"Gue mencintai orang yang tak mencintaiku, dan anehnya itu menarik menurutku"
-Azkia Friska Ramania-


Hari ini adalah hari minggu yaitu hari yang pas untuk bermalas malasan. Tapi tidak untuk Azkia sekarang karena masih banyak hal yang akan di lakukan hari ini, contohnya dia akan mencuci baju, menyapu, mengepel, memasak dan masih banyak hal lagi.

Mata Alvaro terbuka, melirik jam di dinding yang menunjukan pukul 8 kurang 10 menit. Alvaro menunduk saat merasa ada kepala di ceruk lehernya yang terasa menggelitik.

Deg, jantung Alvaro berdetak sangat cepat saat tahu kalau dia adalah Azkia, aroma wangi shampo Azkia sangat harum yaitu wangi stroberry, karena dirinya yang memilihnya saat berbelanja.

Dengan cepat Alvaro perlahan mencoba melepaskan tangan Azkia dari perutnya, tapi usahanya tidak membuahkan hasil karena Azkia memeluknya dengan benar-benar erat.

Matanya memperhatikan mata dia yang masih terlelap tidur, jari Alvaro menyentuh bulu mata yang Azkia yang lentik. "percayalah lelahmu hari ini atau yang lalu akan menjadi tawa di masa depan. "

Dengan hati hati, Alvaro menarik tangannya yang sejak semalam menjadi sandaran Azkia. Tangannya terasa kebas dan juga pegal, tapi tak masalah yang penting Azkia merasa nyaman saat tertidur dipelukannya.

Alvaro terdiam merasa ada pergerakan dari Azkia, begitu ada pergerakan dari Azkia dia langsung menyipitkan matanya berpura-pura tidur.

Dia bener-bener gugup dan berharap semoga Azkia tidak bangun dalam keadaan seperti ini, agar tidak kena omel darinya, tetapi ternyata dia salah karena Azkia masih tidur di sampinya dengan damai.

Alvaro terkekeh, saat Azkia menyerukan wajahnya di ceruk leher dan di sertai gumaman yang keluar dari mulutnya. Alvaro tidak tahu apa yang dia katakan karena suaranya tidak terdengan jelas.

Karena tak tahan dengan ulah Azkia, Alvaro memeluknya dengan erat. Kalau dia bangun biarin, pura-pura tidur lagi.

Azkia langsung menampar pipi Alvaro dengan sedikit keras, pipinya langsung memerah. Mata Azkia terbuka, ia langsung terkejut karena biasanya dia memeluk bantal guling melainkan seseorang. "Eh astaga!!! "

"Lo kok bisa deket-deket gue sih!! " lanjutnya, gue langsung melotot dengan lebar.

"Siapa juga yang mau deket-deket sama lo, ini juga wilayah gue. " Alvaro menghempaskan tangan gue yang ada di pipinya lalu menyibak dan mengambil selimut yang masih menutupi tubuh gue.

Gue langsung mengubah posisi menjadi duduk, dengan wajah khas bangun tidur gue merebut selimut yang ada di tangan Alvaro yang akan siap siap tidur lagi.

Tangan gue seketika melepaskan karena teringat sesuatu. "Nggak usah tidur lagi Al. Bantuin gue bersih-bersih dan gue di sini udah satu minggu. "

Alvaro menatap gue dengan wajah datarnya, entah apa yang ada di pikirannya sekarang. Dia hanya diam dan masih menatap gue, padahal gue butuh jawaban yang keluar dari mulut dia.

"Gue nggak tega ngusir cewek yang hatinya tulus kayak lo. "

Katanya sebelum dia melangkah pergi menuju kamar mandi. Gue yang udah terkejut, terbang dan terpercaya diri langsung berteriak. "ALVARO GUE BAPER TOLONG TANGGUNG JAWAB. "

Alvaro yang mendengarnya langsung terkekeh. "Gue seneng lihat lo kek gini, daripada nangis terus-terusan. "

***

AZKIA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang