24. Kue Ulang Tahun

52 16 84
                                    

#Btw, aku ulang tahun hari ini yang ke 15^^

To the bone- pamungkas

Terima kasih telah buat gue merasa istimewa hari ini, dan bahagia kemaren.

Bundanya Alvaro mengusap punggung gue dengan lembut. "Yaudah kalau gitu bunda minta tolong bantuin mau nggak? "

Gue menatap bundanya Alvaro dengan kebingungan. "Boleh bunda, bantuin apa? "

"Buat kue, Alvaro ulang tahun hari ini. "

Gue terkejut karena nggak tahu dia berulang tahun hari ini. "Alvaro ulang tahun hari ini? Kok Kia nggak tahu ya. "

"Makanya bunda ngomong ke kamu. " Ucap bunda sambil tersenyum jahil, gue pun ikutan tersenyum sambil kami berdua berjalan menuju dapur.

Bundanya Alvaro langsung mengambil tepung yang akan di jadikan adonan kue. Bibi juga mengampil peralatan yang akan di gunakan sambil mengambil telur yang ada di kulkas, dan gue bingung mau ngapain karena canggung.

Gue yang melihat bunda mau menuangakan air ke wadah yang udah bunda isi dengan tepung. "Sini aku aja bun yang ngaduk. "

"Yaudah sini. "

"Kamu tau nggak, Alvaro suka banget kue coklat. Setiap tahun bunda selalu buatin kue ulang tahun yang coklat. " Curhat bunda sambil menuangkan air sedikit demi sedikit ke dalam wadah.

Kemudian, bibi menakar margarin dengan pas. Setelah itu, bunda masukan margarin ke dalam teplon agar meleleh. Jika sudah meleleh, bunda langsung angkat dan dituangkan nanti.

Bunda mengambil mixer, yang akan digunakan untuk mengaduk tepung agar tidak menggumpal. Dan masukan coklat bubuk yang telah di ayak dan masukan powder didalamnya.

Bunda langsung mengaduk-aduk sampai merata sampai semua bahan tercampur merata dan masukkan kedalamnya margarin yang sudah dilelehkan bersama dengan coklat pasta.

Jika semua bahan sudah tercampur, Gue langsung memasukan bahan ini dalam loyang yang sudah disiapkan bunda tadi dan ratakan dengan sendok tadi dibagian atasnya.

"Panggang adonan hingga matang selama kurang lebih 30 menit. " Kata bunda sambil memasukan adonan itu ke oven. Bunda membuat kue coklat dua kue, karena biar banyak sekalian.

"Habis ini kita masak makanan kesukaan Alvaro lagi mau? " Tanya bunda. Gue pun langsung mengangguk karena pengen tahu makanan kesukaan Alvaro apa aja, dia juga nggak pernah cerita ke gue makanan kesukaannya.

"Kia makanan kesukaannya apa?" Tanya bunda dengan tiba-tiba saat gue sedang memotong bawang, lalu gue menghentikan pisau yang sedang memotong.

Gue langsung berpikir keras. "Em kayaknya seblak sama martabak bun. "

"Anak jaman sekarang sukanya seblak. " Kata bunda sambil sedikit tertawa sambil menggelengkan kepalanya.

30 menit berlalu, bunda langsung mengambil kue yang ada di oven dengan di bantu bibi. Aromanya pun sangat enak, pasti rasanya enak juga. Gue dan bunda langsung menghiasnya dengan coklat-coklat lagi, lalu menyimpannya di dalam kulkas setelah tidak panas.

Tiba-tiba Alvaro berjalan menuju kami berdua. Terlihat sekali wajahnya yang masih mengantuk, kalau ini di kostan pasti sudah tertawa duluan.

"Ngapain bangun?" Tanya bunda dengan sigap meletakan roti itu di kulkas agar tidak ketahuan Alvaro. Gue yang melihat bunda merahasiakan rotinya langsung mengerti kalau nanti Alvaro di kasih kejutan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AZKIA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang