21. Sebuah Pesan

69 43 91
                                    

Vote sama komen ye

•••

+6285657xxxxx

Alvaro akan habis malam ini!

Jantung gue berdetak lebih cepat dari biasanya. Karena ada pesan yang baru saja masuk.

Dan gue baru ingat sekitar 30 menitan Alvaro ijin keluar entah kemana. Gue nggak bisa tinggal diam saja di kamarnya seperti ini, gue harus berpikir cepat.

Gue langsung menelfon Alvaro tapi telfonnya tidak di angkat. Dengan pesan yang baru terkirim makin gue nggak tenang.

Gue bingung mau ngapain, gue juga nggak punya nomor telepon temannya Alvaro, kalau pun gue punya nomornya gue masih bingung juga karena nanti mereka semua bingung kenapa nanya.

Gue masih di rumah Alvaro, lebih tepatnya gue  ada di kamarnya dia. Bundanya Alvaro sudah pamit tidur duluan karena sudah malam.

"Gue harus ngapain. " Ucapku dengan lirih, sambil menggigit kuku jari gue.

+6285657xxxxx

Alvaro akan habis malam ini!

Maksud lo apa!
Ga usah main-main!
Nggak lucu tau

Gua serius!

Gue langsung mematikan hp gue, kalau pun gue tinggal tidur nggak bakalan bisa.

Tadi Alvaro hanya bilang mau keluar sebentar sesudah ada telfon masuk kemudian dia terlihat tergesa-gesa. Dia bilang ke gue mau ke rumah temen nanti pulangnya bakalan cepat tapi faktanya sudah 1 jam belom ada kabar atau dia pulang.

Jantung gue udah nggak karuan berdetak dengan kencang. Kalau pun ini hanya prank gue bakal pukul Alvaro sampai babak belur, kalau ini bukan prank gue hanya berdoa semoga dia nggak kenapa-napa.

Dan notif pesan masuk berbunyi. Sialnya itu sms kouta anda sudah habis. Gue boleh teriak nggak? Kesel gue, kenapa habisnya saat keadaan genting.

Handphone gue, gue banting ke atas ranjang yang gue duduki sekarang. Lama-lama gue mati muda, hampir setiap hari stres.

"GOBLOK!! SIALAN LO HP!! "

Hasilnya gue nungguin Alvaro sampai ketiduran di kamar Alvaro.

***

"ANJING! NGAPAIN LO NYARI GARA-GARA LAGI. " Bentak Alvaro yang baru saja tiba di jalanan yang sepi, lalu menghampiri anak buahnya.

"HAHA LO YANG NYARI GARA-GARA DULUAN ANJING! " Jawab seseorang di seberang jalan bersama temannya juga.

Abian langsung mendekati Alvaro. "Tadi mereka ke markas kita, tapi nggak semuanya. "

Alvaro pun mengangguk mendengar perkataan Abian.

Alvaro masih bingung karena soal wanita sampai seperti ini. Yang benar saja?!

"Kenapa mereka nggak nyerang? "

"Karena nungguin lo. " Jawab Aditya yang ada di belakang Alvaro sambil mengunyah permen karet yang ada di mulutnya.

Alvaro mengangguk mengerti kemudian berjalan ke depan sembari bilang. "Lakukan apa yang kita rencakan. "

Semuanya pun mengangguk siap-siap menunjukan skillnya. Dan jangan lupa di balik jaket yang mereka kenakan ada catter atau benda tajam lainnya, itu hanya buat jaga-jaga kalau mereka sudah keterlaluan.

AZKIA [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang