BB 27

627 110 14
                                    

Chan membawa Felix mengelilingi kota. Mereka menghabiskan waktu bersama, menikmati keramaian kota dan pemandangan lampu yang menerangi setiap sudut jalanan.

Pergi ke mall dan mengunjungi bioskop untuk menonton film, walaupun Chan sempat kebingungan ingin menonton apa karena tidak tau genre film yang disukai Felix. Mereka berakhir dengan menonton random film berjudul 365 days.

Chan tidak mencari tau mengenai film itu lebih dulu, dia asal saja membeli tiket. Karena hampir seluruh teman sekelas nya terutama laki-laki membicarakan film tersebut saat pelajaran olahraga, Chan sedikit penasaran.

Teman-temannya bilang itu film romantis yang memiliki bumbu romansa yang unik dan agak pedas. Chan tidak mengerti karena dia tidak ingin mencari tau mengenai film tersebut. Lagipula dia tidak menyukai film romatis, tapi tetap saja penasaran apalagi melihat sampul filmnya adalah bangunan bergaya seni. Dia berpikir itu mungkin film romantis dengan tambahan seni di dalamnya.

Pada akhirnya dia mengutuk dirinya sendiri karena salah memilih film. Dia melihat kearah Felix yang sesekali terlihat tidak nyaman. Dia pun juga tidak nyaman. Bayangkan menonton film dewasa yang dikemas sedemikian rupa didepan orang tua sendiri. Membuatnya frustasi.

Sepanjang pemutaran film, Chan bahkan menutupi wajah Felix. Tidak memperbolehkan ibunya menonton adegan dewasa. Adegan yang menjijikan untuknya tetapi juga membuat tubuhnya sedikit memanas. Dia sedikit berpikiran yang tidak-tidak saat ini.

Sentuhan ditangannya ketika menutupi wajah Felix membuatnya sadar. Dia sadar kalau dirinya sendiri menjijikan karena membayangkan hal dewasa bersama dengan Felix. Kulit sedingin es milik Felix membuatnya berpikir jernih sekarang.

"Aku tidak mengerti filmnya. Apa film seperti ini populer? Di zaman ku tidak boleh melihat yang seperti ini karena itu tidak sopan dan sama saja menghina Pencipta. Apa Chris menyukai film seperti ini?"

'Crap. Aku membuatnya salah paham' Pikir Chan.

"Tidak. Aku bodoh karena asal memilih film. Ayo. Lebih baik kita keluar saja bu. Film ini mengganggu ku"

Mereka akhirnya pergi keluar dari bioskop. Bersyukur studio cukup sepi, bahkan beberapa baris didepan pun kosong. Sehingga mereka tidak menjadi bahan tontonan orang-orang.

"Chris, karena kita ada disini. Boleh tidak ke toko buku dulu? Aku ingin mencari buku resep"

"Tentu saja. Ayo bu"

Sampai di toko buku, Chan mengikuti Felix kemanapun. Felix yang sibuk mencari buku, sedangkan Chan memperhatikan Felix yang terlihat serius saat ini.

Kemudian pandangannya teralihkan ketika ada anak kecil yang berlari kearahnya kemudian berdiri didepan rak buku. Anak kecil itu terlihat kesulitan mengambil buku yang dia mau, ketika Chan ingin membantunya, orang lain lebih dulu membantu anak itu.

Mereka berdua tertawa bersama, namun yang membuatnya terkejut adalah ketika dia melihat wajah laki-laki yang menolong anak kecil mengambil buku di rak didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berdua tertawa bersama, namun yang membuatnya terkejut adalah ketika dia melihat wajah laki-laki yang menolong anak kecil mengambil buku di rak didepannya.

BABY BOSS | CHANLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang