BB 30

869 118 45
                                    


Saat ini Felix terlihat benar-benar berbeda. Tatapannya terlihat menuntut dan begitu menghipnotis dengan mata sayu nya. Taring di mulutnya siap untuk menghisap darah kapan saja.

Senyum miring terlihat di wajah manisnya, dia memiringkan kepalanya dan menatap Chan dengan tatapan jenaka sekaligus tajam. Menuntut Chan untuk mengizinkannya memberi banyak darah. Menghisap darah yang memabukkan untuknya.

"Ehem, Felix... Kamu bisa minum darah ku" Minah mencoba bernegosiasi dengan Felix.

"Chris sudah mengeluarkan banyak darah, Felix. Chris bisa sakit nanti" Lee pun ikut-ikutan. Sebenarnya mereka tau, bernegosiasi dengan Felix saat ini sia-sia karena Felix pasti akan berubah menjadi kekanakan dan semua keinginannya harus dituruti.

"Sssttt... Aku tidak mau yang lain. Kalian diam saja. Aku mau miliknya" Felix menatap kearah Chan lagi, tepat dimatanya. "Hey, kamu mengizinkan ku menghisap darahmu, kan?"

Walaupun Felix mulai merendahkan suaranya agar membuat Chan takut dan membuat Chan menuruti kemauannya. Tampaknya itu tidak membuat Chan takut sama sekali.

Chan merapihkan poni ibunya, mengecup dahi itu dan tersenyum kearah Felix. "Itu keistimewaan untuk ku. Kamu bisa minum sepuas mu" Chan memeluk tubuh Felix agar lebih mendekat kearahnya.

"Hm, kamu menarik. Aku suka kamu" Felix tidak mau membuang waktu. Dia langsung menancapkan taring nya pada ceruk leher Chan. Menghisap keluar darah dari tubuh Chan.

Chan dapat merasakan darahnya tersedot keluar. Awalnya itu terasa sangat sakit, tapi perlahan perasaan itu di gantikan oleh kepuasan lain. Gong Yoo, Lee dan Minah terlihat tidak tau harus berbuat apa. Satu hal yang mengganggu Lee saat ini.

"Dia bisa membunuh Chris jika kita tidak menyadarkannya. Ini lah yang ditakuti Lord Yibo. Kekuatan pengendalian darahnya sangat besar. Dia menjadi haus darah, oleh sebab itu aku dan Lord memintanya untuk menyegel kekuatan itu"

"Chris maaf, aku harus membuat Felix pingsan atau dia akan membunuhmu"

"Kalian tidak dengar apa yang dikatakan ibuku tadi? Ibu meminta kalian untuk diam. Jangan mengganggu mood ibuku. Biarkan ibu melakukan sepuasnya" Tangan Chan tidak berhenti mengusap rambut Felix.

"Tapi dia akan membunuh mu tanpa sadar"

"Apa pun untuk ibu"

Kesadaran Chan terus menipis, dia tau kalau darahnya mungkin akan segera habis beberapa menit lagi. "Aku mencintaimu, bu"

Bagaikan mantra, Felix berhenti lalu menjilati bekas gigitannya. "Chris... " Felix tidak sadarkan diri lagi. Sigap Chan menopang tubuh ibunya dan memeluknya.

"Aku akan membawa ibu ke kamarnya. Kekacauan hari ini akan ku bereskan besok. Terimakasih nenek, pak Lee, tuan Yoo"

Chan membopong tubuh Felix keluar kamarnya. Masuk ke kemar Felix dan membaringkan ibunya. Chan membuka bajunya yang sudah terkoyak dan memasukan kedalam tempat sampah begitu saja. Dia juga mengambil piyama Felix serta handuk basah.

Tangannya perlahan membersihkan noda darah dibahu Felix dengan hati-hati. Karena luka gigitannya itu belum tertutup sempurna, dia menjilati luka itu sampai lukanya tertutup dan tidak terlihat lagi.

Chan membuka pakaian Felix dan menggantikannya dengan piyama. Aroma manis menguar dari tubuh Felix. Itu aroma yang manis dan maskulin, membuat Chan ketagihan. Aroma Baccarat.

Aroma itu memang membuatnya ketagihan, tetapi tidak membuatnya terangsang. Chan sendiri sampai tidak sadar kalau dia baru saja melewati puncak heatnya.

"Aku melukai mu terlalu dalam. Ketika kamu membuka mata pasti kamu akan kecewa padaku karena kurang ajar menandai mu. Maafkan aku. Aku akan pergi menjauh darimu nanti. Tetapi biarkan aku bersama mu malam ini"
......

BABY BOSS | CHANLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang