BB 21

726 118 15
                                    

Warning:
Chapter ini akan mengusung banyak penggunaan item, seperti penggunaan alat musik tradisional, tokoh, konsep cerita dan hal lain. Jadi sekali lagi, kalau merasa gak cocok dan bingung. Bisa di skip.

Thankyou.

🐺🐺🐺

"Merindukan ku, adik kecil?"

Yibo dengan kesadarannya yang menipis memegang erat pedangnya. Pedang dengan kilatan biru itu terlihat siap menghunus siapapun. Bahkan ketika tangan Yibo mulai bergetar, pedang miliknya tetap terlihat kokoh.

"Kau?"

"Aku tau kau terkejut karena berpikir aku seharusnya sudah mati? Kau salah. Aku disini sekarang. Menikmati pemandangan ketika adikku mulai sekarat. Menyedihkan bukan ketika melihat orang-orang yang kau lindungi terluka dan mati seperti laki-laki yang kubunuh itu?"

Orang yang membunuh Jin mulai mendekat. Memegang rahang Yibo dengan kuat. Yeji yang masih berduka atas kematian Jin, saat itu perasaannya mengatakan untuk membawa kabur Hyunjin atau dia dan Hyunjin tidak akan selamat.

Yibo tau posisinya pun tidak baik. Dia mulai kehabisan banyak energi, untuk tetap sadar pun sulit. Melawan seseorang didepannya saat ini bukan pilihan yang baik. Dia tidak tau apa yang dipikirkan orang didepannya ini, yang dia tau jika memang dia harus mati saat itu, setidaknya dia harus melakukan tugasnya sekali lagi.

Dia melemparkan pedangnya keatas langit, lalu kumpulan energi berwarna kebiruan membentuk naga yang besar turun.

"Bahkan dalam keadaan seperti ini pun kau masih memiliki banyak energi, adik kecil"

"Enyah"

Orang itu melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Yibo. Melemparkan senjata roh miliknya ke langit, lalu kumpulan energi berbentuk phoenix pun muncul menyerang naga milik Yibo.

Sementara itu dia memanggil Soul Weapon berbentuk Guqin, memainkan alunan lagu untuk menyerang Yibo. Yibo memanggil senjata roh miliknya yang lain, dimana senjata itu juga berbentuk Guqin dan mulai membalas serangan.

"Sialan, kenapa kau tidak menggunakan Soul Weaponmu? Kau meremehkan ku?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sialan, kenapa kau tidak menggunakan Soul Weaponmu? Kau meremehkan ku?"

Yibo memilih diam dan fokus menyerang. Jari-jarinya mulai mengeluarkan darah karena tangannya terus-menerus memetik senar. Karena terlalu lelah, serangnya banyak yang meleset, bahkan beberapa kali dia tidak dapat menghindari serangan kearahnya membuat tubuhnya tercabik-cabik.

"Menyerah saja, aku yang akan menggantikanmu melindungi kaum kita"

Ketika melihat itu, Yeji berpikir jika ada suatu keajaiban. Dia ingin meminta supaya siapapun datang untuk menyelamatkan Lord juga menyelamatkan dia dan anaknya.

Melodi dari seseorang yang menyerang mereka mulai terdengar memilukan dan memekakkan telinga. Melodi itu mirip dengan yang dimiliki Lord saat Lord ingin membenamkan kekuatan ilusi.

BABY BOSS | CHANLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang