BB 31

716 115 35
                                    

💭💭💭
Sky disini, sorry kalo aku superrr telat update. Aku males banget ngedit nya. Ini pun belum full edit, tolong dimaapin kalo ada yg kalimatnya gak jelas atau nanyak typo 🖤

🐺🐺🐺🐺🐺

"Jadi apa yang kalian semua lakukan disini? Ini masih pukul 6 pagi, aku tidak ingat membuat janji hari ini. Oh, Changbin tumben kau sudah bangun sepagi ini dihari libur. Apa ada sesuatu yang penting, kawan?" Chan melirik kearah Changbin sambil memegang tangan Felix. Wajahnya terlihat lembut seolah menyambut teman-temannya dengan baik, tetapi tidak dengan aura yang dipancarkan.

Keduanya memilih pergi mandi dan bersiap lebih dulu sebelum menemui mereka semua. Terutama Chan yang harus menyelesaikan urusannya lebih dulu dikamar mandi. Menyelesaikan urusan pria di pagi hari -jika kalian mengerti- hal yang wajar.

Changbin mengusap tengkuknya karena gugup. Minho berdiri di depan bersamanya karena di dorong dengan kuat oleh Jisung dan Jeongin, sementara Seungmin menatap Chan takut sambil bersembunyi di belakang Changbin. Walaupun percuma saja karena kepalanya masih dapat terlihat jelas dikarenakan Changbin yang lebih pendek darinya. (Me: maap abin harus ku perjelas)

"Ehem, jadi... Kami datang kesini untuk minta maaf, benarkan?" Changbin menyikut Minho dengan sikunya.

"Maaf untuk?"

"Oke, baiklah biar aku yang jelaskan. Sebelumnya aku mau tanya, Lixie kamu baik-baik saja kan? Apa terjadi sesuatu padamu? Ehem, atau mungkin... " Jisung mendekat kearah Felix. Memutari badan Felix, memeriksa apa ada luka ditubuhnya.

"Aku baik, Hannie. Ada apa memangnya?" Matanya mengerjap bingung dan lucu.

Jisung bernafas lega "Hanya memastikan sesuatu" Dia kembali ketempat semula. "Oke jadi, begini Chan hyung, Lixie. Seperti yang dibilang Minho hyung tadi, kami semua ingin minta maaf karena mungkin kami membuat kalian renggang atau berjauhan. Begitulah"

"Renggang apa? Berjauhan apa? Kita sangat dekat" Chan menampilkan senyum andalannya, namun tetap tidak ada etikat baik disana. Siapapun -kecuali Felix- tau itu. Jeongin yang paling muda pun paham.

"Jadi gini Chan. Masalah truth or dare yang waktu itu kita mainkan. Sebenarnya aku dapat dare untuk.... Um, intinya agar kalian dekat. Maksudnya saling jujur gitu. Aku berani bersumpah kalau kita tidak punya niatan buruk. Awalnya aku tidak punya ide sama sekali, sampai saat malam Changbin mengirim pesan bilang kalau sepertinya Lixie salah paham dan mengira kau dan Seungmin itu dekat atau punya hubungan. Jadi aku minta tolong Changbin dan Seungmin menjalankan rencanaku. Membuat cerita seolah Changbin jatuh cinta dengan Lix. Kami hanya ingin tau bagaimana  perasaan Felix padamu. Hey, sebagai kawan sejati, kami juga ingin lihat kau bahagia kan" Minho menjelaskan perlahan pada Chan. Seperti seorang ayah yang menasehati anaknya.

"Kalian bisa menjelaskannya padaku lewat chat kan, tidak perlu repot-repot datang sepagi ini kesini?"

"Masalahnya, pak Lee tadi malam mengontak Hyunjin dan Seungmin, menanyakan apa terjadi masalah disekolah karena melihatmu sangat aneh kemarin. Mengingat saat istirahat kau langsung pergi begitu saja dari kantin, lalu tidak kembali lagi kekelas"

"Aku hanya hilang kendali kemarin. Kupikir kemarin adalah puncak heatku. Jadi ketika ada sesuatu yang memancing emosiku, aku langsung menelan obat pereda heat. Merasa ada yang tidak beres, aku langsung meminta pak Lee membuka portal, selebihnya aku sempat kehilangan kesadaran. Cukup berantakan sekali kemarin itu. Tapi yah... Tidak buruk juga"

"Jangan bilang kalau aku berhasil memancingmu?" Changbin terlihat menggoda Chan.

"Kalau yang kau maksud adalah karena kau bertemu ibuku diam-diam dan bertanya apa ibuku suka padamu, maka jawabannya Iya. Kalian sukses besar untuk memancingku. Hanya saja, aku tidak mengerti apa yang sebenarnya kalian bicarakan"

BABY BOSS | CHANLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang