41. AWAL MULA

197 6 0
                                    

"Raka lo udh punya pacar?" Tanya seorang gadis berambut pendek dengan poni membuat mukanya yg bulat tambah imut.

Raka hanya menggeleng tanpa minat menjawab pertanyaan gadis di depannya itu, jujur kali ini ia sedang menjaga perasaanya untuk seseorang.

Ia rela menolak semua gadis demi mendapatkan hati wanita pujaannya, "awas gw mau lewat" Suruh Raka lalu di turuti gadis itu.

Avanka Gabriella, Avanka menatap Raka tak percaya. Bahkan seorang most wanted girl saja di tolak, ya Avanka memang gadis tercantik di sekolah.

Dia bahkan model majalah terkenal, orang tuanya pun memegang bisnis yg lumayan besar. Membuat banyak lelaki yg suka pada dirinya, bukan hanya itu bodynya juga standar luar negri.

Tapi Avanka sudah jatuh hati pada Raka, sampai dia nekat mendekati lelaki itu. Walaupun di tolak mentah-mentah, ini memang aneh bagi Avanka tapi apa salahnya mencoba?

Raka baru saja sampai di rumahnya, di sambut hangat oleh Naisa ibu dari seorang Raka. Selama ini ia hanya tinggal bersama ibunya, karna ayahnya telah bercerai dengan ibunya saat umur dia tujuh tahun.

"Mama, mama masak apa?" Tanya Raka dengan wajah sumringah, "masak rendang" Jawab Naisa.

"Yaudah Raka mau ke atas dulu ya, bye mama sayang" Pamit Raka yg di angguki oleh mamanya, sungguh harta bergahrga dia hanyalah Raka.

Raka membuka pintu dengan perlahan, ia memasuki kamar berwarna hitam putih itu. Membuka ponsel adalah jalan pertama.

Tak ada notif masuk, sampai satu notif masuk dan ia tau siapa itu. Karna suara pesan masuk yg ia bedakan.

Bby membalas cerita anda.
Bisa banget nggak bagi bagi

Raka
Ya maaf atuh, besok gw beliin deh

Bby
Janji ya, besok jemput gw sekalian dong
Besok gw nggak ada barengan

Raka
Oke besok gw jemput, kita bolos
Read

Raka tersenyum membayangkan wajah seorang gadis disana, "Raka! Jangan mikirin Vanya mulu! Sini makan!" Suruh Naisa dari bawah.

"E-eh iya ma!" Jawab Raka, dia hanya terkekeh dengan aksi mamanya.

***

Avanka Gabriella atau kerap di panggil Vanka itu kini tengah melangsungkan acara pemotretan dengan teman modelnya, sama-sama cantik dan keturunan luar.

"Eh gw duluan ya, mau keluar sama temen" Pamit teman model Vanka, Vanka hanya mengangguk lalu melanjutkan membereskan barangnya.

Hari ini sangat melelahkan, saat ia keluar ia sudah di sambut dengan Raka yg tengah berjalan bersama seorang gadis.

Hatinya terasa sakit, dia sudah jatuh terlalu dalam dan di hempaskan lagi. Cepat-cepat Vanka menghapus jejak air matanya, bukan waktunya melow sekarang.

Vanka bukan orang yg sangat terobsesi dengan Raka, ia hanya suka bukan terobsesi memiliki Raka.

Mungkin ia akan mundur perlahan, Raka sendiri hanya menganggapnya teman. Dia bukan tipe cewek yg merebut milik orang lain, dia sadar diri.

Karna ayahnya dulu di rebut oleh perempuan murahan, yg membuat mamanya sekarang jadi sakit-sakitan dan susah bersosialisasi dengan sekitar.

VANYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang