Apa perkataan yg di katakan Joshua benar?, kenapa Debora tak memberi taunya dulu.
"Sejak kapan kak Nathan di rumah?" Tanya gadis itu, sambil menatap matanya lekat.
"Baru sampai" jawab Joshua lalu mencari keberadaan Nando.
Ya, Nando ketemu. Mata Joshua seketika memerah, nafasnya memburu. Pundak nya naik turun.
"Jo tenang, oke?" Ucap Vanya menenangkan.
"Tunggu Nando" jawab Joshua.
"Hah!??? Lo mau ngapain?!" Tanya Vanya, karna ia tak ingin menambah masalah kakanya itu.
"Jangan buat masalah" jawab Vanya.
Joshua pun meninggalkan pekarangan sekolah Vanya, Vanya pun bisa bernafas lega. Karna Joshua tak membuat onar di sekolahnya.
Bel masuk pun berbunyi, banyak siswa maupun siswi berhamburan ke dalam kelas mereka masing-masing. Sedangkan Vanya?, dia hanya berjalan santai ke kelasnya.
'Tunggu Nando' ucapan itu terus terngiang di otak Vanya.
"Vanya lo darimana aja sih!" Hardik Helena.
"Toilet" jawab Vanya lalu duduk di sebelah Agatha.
***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Vanya pun membereskan buku-bukunya.
"Yukk girls" teriak Helena dari ambang pintu.
"Ehd ada Vanya nggak?" Tanya seorang siswa yg lewat kelas mereka.
"Ada, kenapa?" Tanya Helena.
"Tadi di cariin orang di gerbang" jawab siswa itu lalu pergi.
"VANYA ADA YG NYARIIN LO DI DEPAN!!" teriak Helena.
Vanya pun dengan tergesa-gesa meninggalkan kelas, ya benar. Nathan dan Debora sudah ada di depan gerbang, terlebih lagi mereka sudah keluar mobil.
Semua mata tertuju kepada Nathan, Debora dan Vanya, mereka melihat mereka sudah tak asing lagi. Apalagi nama belakang mereka dilengkapi 'Werenth'.
"Kak Nathan kenapa nggak bilang, mau kesini?" Tanya Vanya.
"Masuk" jawab Nathan pelan tapi tegas.
Vanya pun langsung masuk.
- di rumah
"Ra, nanti lo ikut acara nya mami?" Tanya Vanya pada Debora.
"Ikut" jawab Debora lalu mengambil ponselnya.
Tok...tok....tok....
"Masuk" ucap Vanya.
Nathan pun masuk lalu mendekati Vanya.
"Gw nggak bakal perang di sekolah lo" jawab Nathan tegas.
Vanya yg melihat itupun langsung membulatkan matanya, karna ia takut kalo Anton tau bahwa Nathan akan perang.
"Kak pleas kak, jgn ya?" Ucap Vanya memohon.
"Gw nggak bisa diem aja Nya" jawab Nathan lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANYA [COMPLETED]
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] hidup dengan kekayaan tidak membuat Vanya bahagia, ia rela di tuntut bahkan sering masuk berita karna kesalahan kecil. ayahnya pun sudah tak perduli lagi dengannya, akibat kejadian empat tahun lalu membuat Vanya di anggap ta...