10. SAKIT

179 14 0
                                    

Hari minggu ini berbeda sama hari lain, sekarang Nathan, Debora dan Vanya akan mengunjungi rumah tante Gita-- adik Anton. Mereka semua berangkat dari pukul 09:30 tadi.

Setelah kurang lebih 1 jam perjalanan, mereka pun sampai di kediaman Gita.

Ding..dong...

Bel rumah Gita berbunyi, Gita bergegas untuk membuka pintu. Karna ia tau pasti keponakannya akan datang.

"Haiii tantee" sapa Debora.

"Halo Debora, Vanya, Nathan" sapa Gita.

"Masuk-masuk" suruh Gita.

Gita memiliki 2 orang anak Sagara dan Allard.

"Gara, Alla turun ada saudaramu" teriak Gita.

Sagara turun terlebih dahulu, mukanya yg dingin dan sangar. Mukanya tak kalah menyeramkan dengan Nathan, sedangkang Allard? Dia hanya jago becanda.

Sagara hanya mengangkat alisnya lalu duduk di sebelah Debora.

"Haloo my prennn!!!" Teriak Allard dari tangga.

"Hallooooo" sapa Debora kembali.

"Kak Anton dan kak Mauren kemana?" Tanya Gita.

"Ada urusan bun di luar kota" jawab Vanya.

Sagara adalah wakil ketua geng Outlaws angkatan 12 jadi tak jauh beda dengan Nathan, Sagara pun masih ikut perang. Pokoknya tak jauh beda dengan Nathan.

Allard? Jgn tanya lagi, dia itu suka becanda dan tak bisa diajak serius. Ia hanya serius saat bersama wanita, emng dasar laki-laki.

"Hmm Alla ke kolam yuk?" Ajak Vanya.

"Ohh let's goo!!" Semangat Allard.

Vanya dan Debora pun berdiri, mereka hanya menyisakan Sagara dan Nathan.

- kolam

"All" panggil Vanya.

"Apaan!" Jawab Allard

"Lo masih sama Chole?" Tanya Vanya.

"Udh nggak" santai Allard.

"Gw serius All" geram Vanya.

"Gw juga serius" ucap Allard

"Yaudah!" Hardik Vanya.

"Kenapa? Lo mau gw pacarin?" Tanya Allard sambil ketawa tanpa dosa.

"Allard!!!!" Geram Vanya.

"Gw itu lagi ngomong seriu-" ucapan Vanya terpotong.

"Woii udh!" Teriak Debora melerai.

"Berantem terus, nggak bosen apa?" Tanya Debora.

"Gw nggak akan mulai kalo Allard nggak mulai!" Hardik Vanya.

"Nasib cowok ganteng" ucap Allard sambil memegang dada nya.

"Dihh najis!" Ujar Vanya.

***

"Ma?" Panggil Debora.

"Ya?" Jawab Mauren.

"Denger suara gelas pecah nggak dari kamar Vanya?" Tanya Debora sekali lagi.

"Nggak" jawab Mauren.

Bruk!

"M-mama V-vanya mah!" Teriak Debora khawatir.

VANYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang