13. ToD

162 13 2
                                    

Hari ini adalah mata pelajaran olahraga, Vanya, Helena, Bianca, Agatha, Alia dan Debora sekarang sedang menuju lapangan.

Saat mereka sampai, beberapa murid sudah ada disana. Mereka ber-6 pun langsung mengambil barisan paling belakang, kata Helena agar bisa bicara panjang lebar tampa ketahuan pak David.

"Vanya nanti cafe yuk?" Ajak Alia.

"Mungkin nggak bisa, aku mau di rumah" jawab Vanya lalu meluruskan pandangannya ke depan.

Tak lama kemudian, pak David muncul lalu langsung pemanasan. Olahraga kali ini adalah bermain bola Voli, sungguh Vanya tak bisa bermain bola apa pun.

Kelompok pertama diisi Vanya, Gerald, Nadine, dan Debora. Mereka ber-4 sudah saling berhadapan, Vanya berhadapan dengan Gerald. Dan Debora yg berhadapan dengan Nadine.

Pluit.....

Suara nyaring itu sudah berbunyi, Vanya pun langsung melempar bolanya ke arah Gerald. Dan ya, Gerald berhasil menebas nya.

Dan....

Bruk!

Perut Vanya terkena bola yg cukup keras, hingga membuat tubuh Vanya oleng dan terjatuh. Sesekali ia meringis sambil memegang erat perutnya.

"Vanya lo gapapa?" Tanya Debora khawatir.

"Gw gapapa, lo mau anter gw ke UKS?" Tanya Vanya.

"Oke" Debora pun langsung mengalungkan tangan Vanya di lehernya, lalu kembawa Vanya pergi dari lapangan.

UKS SEHAT!

mereka pun sampai di depan pintu UKS, Vanya pun langsung memberikan izin kepada Debora. Agar mengikuti pelajaran oleh raga lagi, Vanya masuk ke dalam UKS lalu langsung menidurkan diri di ranjang di paling ujung.

Tak selang beberapa lama, pintu UKS terbuka lebar. Entah mungkin ada yg masuk, tapi tak Vanya hiraukan.

Perut nya masih sakit karna bola tadi, ia pun langsung menutup matanya.

"Loh? Vanya?" Bingung Alfian.

Vanya pun langsung membuka matanya, ia mengerjapkan beberapa kali lalu melihat orang yg ada di depannya.

"Kak Alfian?" Tanya Vanya.

"Gw disini mau ngobatin lo" ujar Alfian lalu mengambil P3K.

"Gausah kak, lagi pula ini di perut" jawab Vanya.

"Tapi lo ada yg lecet?" Tanya Alfian.

Vanya buru-buru menyembunyikan pergelangan tangan kanannya ke belakang tubuh nya.

"Kenapa?" Tanya Alfian.

"Gapapa" jawab Vanya.

***

"Ehh gw gabut, main ToD skuyy" ajak Bara.

"Nggak" jawab Nando.

"Yg lain stuju nggak?" Tanya Bara.

Yg lain hanya mengangguk.

"Karna semua mau, lo harus ikutan" ujar Bara lalu duduk melingkar.

Bola yg di tengah pun berputar, lalu berhenti di depan Nando.

"Truth or Dare?" Antusias Fillo.

"Dare" jawab Nando.

"Ajakin temen Nersy pulang" Dare Joe.

Mereka pun mengangguk setuju.

VANYA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang