Pagi ini Vanya dan Debora akan berkunjung ke rumah Davier, atas perhomonan Vanya.
"Vanya kamu udh minum obat?" Tanya Mauren.
"Udh kok mah" jawab Vanya.
"Mau ke rumah Vier sekarang?" Tanya Mauren sekali lagi.
"Iya mah" jawab Debora.
"Yaudah, Ra mama titip Vanya ya" ujar Mauren sambil mengecup puncak kepala Vanya dan Debora.
Mereka mengangguk, lalu menyalimi punggung tangan Mauren. Setelah itu mereka pun bergegas keluar, lalu memannggil pak Sayif.
Setelah 10 menit perjalanan, mereka pun sampai di depan rumah yg bernuansa eropa.
Tok...tok...
Vanya mengetuk pintu, tak lama kemudian hadir seorang wanita paruh baya. Yg sangat di rindukan oleh Vanya, dia Navier Legantara--mamah Vier.
"Halo Bunda, Vanya kangen" rengek Vanya lalu memeluk tubuh Navier.
"Vanya sama Debora kok nggak bilang mau kesini?" Tanya Navier.
"Biar supries!" Pekik Vanya.
Navier pun pempersilahkan Vanya dan Debora masuk, tak selang beberapa menit seorang lelaki yg memakai kaos hitam omblong dengan celana pendek pun turun dari kamarnya.
"Davierrr!!" Teriak Vanya.
"Kangennnn" rengek Vanya.
"Dih siapa lo?" Ketus Davier.
"Ohh gitu sekarang?" Tantang Vanya.
"Yaudah yuk Ra, pulang" ajak Vanya.
Davier pun segera mencekal lengan Vanya, lalu duduk di sofa dekat TV.
"Ohh udh kenal?" Ledek Vanya.
"Hm" balas Davier.
"Debora sama Vanya mau minum apa?" Tanya Navier.
"Alpukat maybe?" Jawab Debora.
"Alpukat aja bun" lanjut Vanya.
Jgn bingung kenapa Vanya memanggil Navier dengan sebutan 'bunda' toh mereka sudah dekat dari dulu, lagi pula Debora pun memanggil Navier juga dengan sebutan 'bunda'
Navier menangguk, lalu pergi ke dapur meninggalkan Davier, Vanya dan Debora.
"Kak Ziva mana?" Tanya Debora.
"Tuh di atas" tunjuk Davier.
Fyi, Davier itu punya kaka yg deket banget sama Debora. Dia, Ziva Legantara. Gadis cantik keturunan seorang Shawn Legantara--ayah Davier dan Ziva.
Vanya dan Davier mengisi waktu dengan bercanda, lalu dengan senang hati. Davier mendengar keluh kesah kehidupan Vanya, yg tak di ketahui oleh siapa pun.
***
Sore ini Vanya akan ke sebuah cafe, karna untuk menenangkan pikirannya. Dia juga tak mengajak Debora krna ingin memiliki waktu sendiri, Vanya memakai jaket jeans dengan dalaman putih lalu memakai celana jeans yg melekat pas di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANYA [COMPLETED]
Ficção Adolescente[Follow sebelum membaca] hidup dengan kekayaan tidak membuat Vanya bahagia, ia rela di tuntut bahkan sering masuk berita karna kesalahan kecil. ayahnya pun sudah tak perduli lagi dengannya, akibat kejadian empat tahun lalu membuat Vanya di anggap ta...