Hari ini adalah hari besar anggota keluarga Werenth dan Dirgantara, dimana saat ini adalah pertunangan seorang Sagara dan Rachel.
Semua anggota sudah siap dengan pakaian mereka masing-masing, Vanya dan Debora pun sudah sampai disana. Saat ini Vanya tengah berada di samping Rachel, Rachel terlihat begitu anggun memakai balutan dres putih yg panjang.
"Kak Rachel cantik!" Seru Salsa.
"Makasih sayang" balas Rachel sambil tersenyum.
"Kak, acara mau mulai, yuk keluar" ajak Vanya.
Rachel mengangguk lalu menerima uluran tangan Vanya, mereka pun berjalan keluar. Disana sudah penuh dengan anggota keluarga Werenth dan Dirgantara.
Sagara terlihat maju lalu berjongkok dan menumpukkan salah satu kakinya, ia mengeluarkan kotak kecil berwarna merah yg diisi oleh cincin.
"Rachel, apakah kau bersiap memakai marga Werenth?" Tanya Sagara.
Rachel mengangguk, Sagara pun segera memasangkan cincin itu ke jari manis milik Rachel. Semua keluarga pun bersorak ria, Allard yg melihat kaka nya sudah mempunyai tunangan pun tersenyum bangga.
"Al, kapan lo nyusul?" Ledek Debora.
"Tenang, stok cewe gw banyak" sombong Allard.
"Cewe kok di kumpulin" kesal Vanya.
Allard dan Debora pun terkekeh, beberapa menit kemudian Nathan datang. Entah tapi tadi ia izin datang telat, mungkin ada urusan mendadak?
"Kak Nathan kapan mau kayak kak Sagara punya kak Rachel?" Polos Salsa.
Allard, Debora dan Vanya saat itu juga sudah mengulum bibir mereka masing-masing menahan tawa, sungguh Salsa memang polos.
Nathan tersenyum, lalu berjongkok mensejajarkan tingginya agar sama dengan Salsa.
"Hey, Kak Nathan akan kayak kak Sagara kok" ujar Nathan sambil mengacak rambut Salsa.
"Kapann tuhh" ledek Allard yg di balas tatapan tajam Nathan.
Sisi ini lah yg tak pernah orang lain lihat, Nathan sendiri masih mempunyai hati. Tidak seperti Alien yg Vanya kenal, mengapa saat ini Vanya malah memikirkan Nando?
Oh tuhan, tolong jauhkan Nando dari pikiran Vanya!
Saat itu acara pun di mulai, Arkan dan Frey memimpin kedua belah pihak. Saat itu juga hari terbahagia anggota keluarga Werenth, karna setiap pertemuan pasti rasanya tegang.
***
Malam ini Vanya sedang berada di kamar Debora, entah dia hanya ingin bermain sebentar dengan Debora.
Tak dikenal
Gw di bawah, turunSebuah notifikasi masuk ke ponsel Vanya, Vanya mengerutkan keningnya. Siapa yg mengirim pesan malam-malam? Sungguh membingungkan.
Vanya pun mengiyakan, dia turun lalu ke pintu utama. Disana ada beberapa motor yg terparkir, tidak mungkin Nathan. Karna dia mungkin lagi ke markas, tanpa pikir panjang Vanya pun langsung ke luar gerbang.
Disana ada Nando, Davier dan Alia, yg membuat Vanya bingung adalah. Mengapa ada Nando? Kenapa tidak Davier dan Alia saja?
"Kenapa?" Tanya Vanya.
"Oh, kita kesini mau ketemu kak Sagara, kak Sagara masih disini?" Tanya Alia.
Ya, tadi Sagara dan Rachel menyempatkan diri ke rumaj Vanya atas permintaan Mauren. Entah tapi tadi Anton langsung pergi ke luar kota, masalah pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANYA [COMPLETED]
Novela Juvenil[Follow sebelum membaca] hidup dengan kekayaan tidak membuat Vanya bahagia, ia rela di tuntut bahkan sering masuk berita karna kesalahan kecil. ayahnya pun sudah tak perduli lagi dengannya, akibat kejadian empat tahun lalu membuat Vanya di anggap ta...