Pagi ini Vanya tengah berada di kelas, di temani dengan Aldi. Tadi Debora bilang dia datang sedikit telat karna ada urusan, jadi Vanya harus meminta Aldi untuk jemput.
Nathan tadi yg mengantar Debora, karna Debora sendiri yg meminta. Nathan hanya menurut permintaan adik nya itu, Nathan memang sayang ke dua adiknya.
"Al main ABC lima dasar yuk?" Ajak Vanya.
"Boleh" balas Aldi.
"ABC lima dasar, a b c d e f g h i j k l m n" dan jari itu berhenti di huru N.
Sengan sigap Vanya langsung menyebutkan salah satu nama yg selalu ada.
Fyi, ABC lima dasar nya nama orang.
"Nando!" Pekik Vanya.
"Wihh paketu di panggil cewe cakep, uhuuyyy" goda Bara.
Vanya menengok dan mendapati geng Brigez disana, sungguh dia sangat malu sekarang. Mengapa dia tidak menyebut nama Nathan? Bodoh!
Vanya menutup mata sambil mengigit bibir bawahnya, malu! Itu yg ia rasakan sekarang. Tak lama seorang gadis datang dengan senyum mengembang, dia Debora Amoura Werenth.
"Kenapa senyum-senyum?" Tanya Vanya.
"Alfian nembak gw" jawab Debora kesenangan.
Brakh!
Vanya memukul meja, dia tidak terima Debora mempunyai pacar. Sudah ketiga temannya memiliki pasangan, sedangkan ia? Vanya kapan?
"Suka gitu" bisik Debora pada Aldi.
Aldi hanya tersenyum lalu menangguk, Vanya kembali menghadap ke depan lalu memasang earphone miliknya.
Dia lebih memilih menenggelamkan wajahnya di lipatan tangan miliknya, dia hanya tidak mau di ganggu.
***
Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi, tapi Vanya masih berada di dalam kelas. Vanya sendiri masih berberes memasukan beberapa bukunya ke dalam tas, selesai sudah. Semua buku juga sudah tertata rapih, Vanya juga sempat membereskan milik Debora.
Dengan cepat dia ingin ke kantin, cacing-cacing yg ada di dalam perutnya sudah bergemuruh.
Saat sampai Vanya langsung mendapati bahwa teman-temannya itu sedang duduk di meja Nando and the geng, disana juga ada Alfian. Biarkan Vanya mendiami Debora, biar tau rasa.
"Sini Nya" ajak Debora.
Vanya melewati Debora dan memilih duduk di sebelah Alia, dia duduk sambil berkutat dengan ponselnya.
"Kenapa?" Tanya Bianca.
"Dia ngambek kalo gw punya pacar" jawab Debora sambil cekikikan.
Mereka pun tertawa, sungguh Vanya memang lucu. Dia tidak mengizinkan kakanya itu memiliki pacar, jika punya Vanya akan ngambek tujuh hari tujuh malam.
"Neng Vanya jangan cemburut dong, kan ada aa Bara yg paling tampan" goda Bara.
"Heh!" Sentak Fillo.
Fillo menunjuk Nando, Bara seketika langsung diam ketika di tatap tajam seperti itu. Hancur sudah harapan untuk menggoda Vanya, sedangkan Vanya? Gadis itu hanya sibuk memandikan Dolby.
Drrtttt....
Drttt....
Ponsel Vanya bergetar, disana tertera nama Davier. Dengan semangat empat lima, Vanya menjawab panggilan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
VANYA [COMPLETED]
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] hidup dengan kekayaan tidak membuat Vanya bahagia, ia rela di tuntut bahkan sering masuk berita karna kesalahan kecil. ayahnya pun sudah tak perduli lagi dengannya, akibat kejadian empat tahun lalu membuat Vanya di anggap ta...