Ruangan osis dipenuhi oleh orang-orang yang tengah gugup.Sebentar lagi acara ulang tahun sekolah akan diadakan.Mereka harus menampilkan yang terbaik.
Asilla duduk di meja paling depan bertuliskan KETUA OSIS."Pertama kali dipercaya pihak sekolah buat bikin acara.Gugup gak?"tanya Asilla basa-basi.
"GUGUPP BANGET"serempak mereka.
"Udah minta do'a ke orang tua?"tanya Asilla lagi.
"UDAH"
"Ke doi udah belom?"
"JONES MONMAAP"
"UDAH DONGGG"
"KE CAMER JUGA UDAH"
"Hus-hus udah elah.Giliran Bucin aja pada rameh"tegas Asilla.
"Ka,Kak Rey mana?"tanya salah satu dari mereka.
"Rey?emang dia ikutan?LAH IYAA DIA NGIRINGIN GUA BACA PUISI"kaget Asilla saat baru menyadari Reyaksa belum datang.
"Gua cari dulu"
Asilla keluar dari ruangan osis dengan tergesa-gesa.Matanya jeli melihat sekeliling untuk mencari Reyaksa.Berhenti didepan kelas 12.Disana Reyaksa sedang asyik memainkan gitarnya sambil bernyanyi.
"Reyaksa"
Asilla berlari lalu duduk disamping Reyaksa dengan nafas tersengal"Kemana aja si?dicariin juga"kesal Asilla.
"Nyariin gua?kangen lo?"balas Reyaksa dengan senyum miringnya.
"Lu jangan jauh-jauh dari gua.Kita latihan bareng"ucap Asilla jengah.
"Hmmm"
Setelah itu mereka saling bisu.Reyaksa sibuk dengan gitar yang ia petik,menciptakan nada indah.Asilla sedang menata kata yang akan keluar dari bibir mungilnya.
Daun yang terjatuh,
tak pernah menyalahkan angin yang menjatuhkan.
Lantas haruskah aku menyalahkan mata,
yang tak sengaja memperhatikanmu lalu jatuh cinta?.
Atau...
menyalahkan wajah,
Yang tak secantik mereka?
Memang laki-laki sebrengsek itu ya?Asilla menghebuskan nafas panjang ketika menyelesaikan sejaknya.Segera menghapus ingatan yang sempat berputar tentang masalalu cintanya.Tentunya tak menyenangkan.
"Gk semua laki-laki itu brengsek"ralat Reyaksa.
"Semua laki-laki itu sama brengseknya"balas Asilla.
"Gua?"tanya Reyaksa menunjuk dirinya.
"Iya,sama"jawab Asilla mantap.
"Berarti gua sama kaya Bright dan Manu Rios dong?"tanya Reyaksa iseng.
"Ya gk lah!! Mereka beda"elak Asilla.
"katanya semua laki-laki itu sama?.Berarti gua sama dong gantengnya kaya mereka"balas Reyaksa tak mau kalah.
"Maksud gua laki-laki di Indonesia"cibir Asilla.
"Berarti Pak presiden sama breng-"
"Maksudnya laki-laki yang gua kenal"kesal Asilla.
"Berarti bapak lu sama brengseknya dong?"tanya Reyaksa sok polos.
"GK GITU KONSEPNYA BEGO"kesal Asilla.