3. •|𝙱𝚎𝚗𝚐𝚜𝚒𝚗 𝚏𝚞𝚕𝚕|•

1.2K 107 3
                                    


Happy reading


Tidur Asilla terusik.Karna suara gaduh yang terdengar memekakan telinga Ah,pasti si Ema lagi ngeguyur Adit karna gk mau bangun"Masih pagi ini tuh.YaAllah"grutu Asilla kesal.Dia terbangun lalu meraih ponselnya untuk melihat jam.

"HUAAAA GUA TELATTTTT"kaget Asilla saat melihat jam di ponselnya menunjukan pukul 7:30.

"EMAA,KENAPA GK BANGUNIN SILA?"kesal Asilla saat Leli melintas didepan kamarnya.Kebetulan pintunya tak ia tutup.

"Udah,Ema bangunin kamu gk bangun-bangun.Bangunin Adit juga gk bangun-bangun,makannya tadi si Adit Ema siram pake air"Asilla hanya mengangguk takut.Emanya ini memang kadang-kadang suka kejam.

"Mandi sono!!"titah Leli.

"Males mandi"kata Asilla sambil menguap lebar.

"Mau Ema selebor juga??"ancam Leli sambil mengangkat gayung yang tadi ia pakai untuk membangunkan Adit.

"Aduh Ma,Sila udah telat.Nanti kalo mandi malah tambah telat"sa aelu bambang.Bilang aja males mandi.

"Emangnya kamu dokter?yang kalo telat sedikit,pasiennya bisa sekarat?"

"Is si Ema....Astagfirullah REYAKSAAAA"seketika Asilla ingat dengan Rey yang menyuruhnya untuk datang pagi-pagi.

"Konci mana Ma???buruan,antara hidup dan mati.Ma"Asilla berlari keluar kamar,mengacak ruang tv untuk mencari konci motornya.

Leli melemparkan kunci motor Asilla "Nih"

"ASSALAMUALAIKUM,DO'A IN BIAR BISA PULANG SELAMET"ucap Asilla lalu melesat menuju rumah sakit.

"Wa'alaikumsalam,HEHHHHH ITU KAMU MASIH PAKE KOLOR!!!!"triak Leli saat melihat motor yang Asilla tumpaki mulai menjauh. Masih memakai kolor hitam milik Bapa,jangan lupakan baju lengan pendek bertuliskan 'pakyuh',milik Adit.

Asilla memang seperti itu,baju siapapun akan ia pakai bila ia menyukainya.Kolor Bapa nya sekalipun,kalau dia suka akan dia pakai.

Setelah acara ngebut-ngebutan di jalan.Kini Silla memarkirkan motornya,kemudian langsung lari kedalam rumah sakit menuju kamar rawat Reyaksa.

Asilla masuk dengan terburu-buru sambil terus mengatur nafasnya"Assalamualaikum...maap-maap gua telat"ucapnya sambil memegangi lutut.Menghirup oksigen sebanyak-banyaknya.

"Eh,Bucin?!lo ngapain?"

"Anjir ketos bucin,ngapain??"

Tunggu-tunggu,kok suaranya beda,gk kaya suara Rey.Asilla mendongakkan kepalanya melihat sekeliling.MAMPUS!!!BANYAK ORANG.

"E-eh....anjir malu"umpatnya sambil nyengir kuda.

Disana bukan hanya ada Reyaksa,ada Asep,Fatah dan juga Algi,sahabat Rey.Mereka menatap heran Asilla"Anjir,kolor kita kembaran.Sil"kata Asep sambil tertawa.

"Hah!?kolor?"Asilla menundukkan kepala.Mengecek pakaian yang ia kenalan,sial!!!dia lupa mengganti bajunya dengan seragam sekolah.

"Itu helem ngapain dibawa??"tanya Fatah.

Asilla langsung memegangi kepalanya.Helemnya masih menempel sempurna di kepala,gimana sih mbak nya!!masa helem seberat itu gk kerasa?.

REYAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang