Happy reading
Hari kamis, hari dimana Asilla super sibuk setelah pulang sekolah. Bagaimana tidak?, ia harus melatih anak-anak yang kebetulan di tunjuk untuk menjadi petugas upacara untuk hari senin besok.
Sistem petugas upacara di SMA Semesta ini termasuk unik, setiap minggu akan diganti sesuai kelas yang telah di urutkan. Kali ini kelas XI IPA I yang akan menjadi petugas upacara untuk senin depan.
Kebanyakan petugas diisi oleh anak River, geng motor yang terkenal suka membolos. Kebetulan ada 8 orang anggota River di kelas tersebut, dan benar saja semuanya ditunjuk oleh Pak Toto, wali kelas mereka untuk menjadi petugas upacara.
Bastian menaiki mimbar, membacakan nama dan bagian masing-masing yang telah di atur oleh Pak Toto, di sampingnya ada Pak Toto yang tengah mengawasi mudi-mudi nya. Seluruh siswa siswi kelas XI IPA I berbaris di lapangan.
"Ayo Bas, bacakan yang keras" titah Pak Toto pada Bastian.
Beberapa menit hening, mereka serempak mendengarkan Bastian sedang membacakan siapa saja yang akan menjadi petugas upacara. Setelah selesai ia turun dari mimbar. Pak Toto tak main-main ternyata, semua anak River di kelas tersebut menjadi petugas upacara.
Para petugas yang terpilih bersorak tak terima."PAK GAK TERIMA KITA-!!"
"APE NII APENII GABISA WEEE GABISA GUA DI GINIIN"
"GAK MAU PAK, KAKI SAYA SAKIT ABIS KECAKAR KUCING"
"PAK GANTI PAK SAYA GAK BISA"
Begitulah kira-kira kicauan para petugas yang tak terima. Pak Toto dengan santai meminta kembali kertas yang tadi Bastian bacakan lalu menyerahkannya pada Asep yang sedari tadi bersungut-sungut paling tak terima.
"Sial, nama kita di tandain. Mana ikut semua lagi, berasa buronan"sungut Asep kesal.
8 Anggota River itu tengah bersungut kesal, apa-apaan ini. Nama mereka semuanya tercantum, segitu dendamnya Pak Toto dengan mereka.
"Kenapa, mau keluar dari anggota biar gak jadi petugas upacara?" celetuk Angga sini.
"Kaga lah gila" Damar menyahut tak kalah sinis.
"Jangan ada yang malu-maluin gua. Apalagi keluar dari anggota cuman karena ancaman sialan ini" tegas Reyaksa.
"Tapi Bos, lo semua enak. Pada kece-kece, gua jadi Dirigen Bos... ancur reputasi gua. Ganteng gini suruh ngelenturin tangan masa. Malu Bos, gak kece banget" Reyaksa meringis, membayangkan ia yang ada di posisi Asep, sungguh mengerikan. Meliuk-liukkan tangan sesuai irama lagu.
Ketujuh anggota River lainnya ikut meringis, menatap Asep iba. Sungguh malang nasipnya. Lagian Pak Toto kenapa gak milih Selo ajasih, jelas-jelas si cowok gemulai ini sudah dari lama ingin menjadi Dirigen.
"PAK, SELO AJA PAK. SAYA OGAH JADI DIRIGEN"
Siswa siswi yang lain tertawa. Menertawai wajah Asep yang memerah malu. Sangat lucu.
"PAK SELI EH, SELO AJA YANG GANTIKAN ASEP. SAYA SIAP SELALU KOK PAK" itu triakan Selo, ia memang lebih suka di panggil Seli, lebih cute katanya. Tawa mereka kembali meledak saat melihat Selo berlari gemulai menghampiri Asep.