Happy reading
"APAANSI JONI BRISIK BANGET CONGORNYA." Kesal Asilla. Joni adalah pak Rt yang tinggal bersebelahan dengannya. Usianya lebih tua dua tahun dari Asilla. Bisa dibilang Rt sejak dini.
"Sekali doang njir, bini gua ngidam."kekeuhnya.
"Bini lu ngidamnya ngadi-ngadi. Gua lagi males keluar Jon, mana udah malem. "
"Gua gak mau ya, anak gua ileran cuma gara-gara lu gak mau beliin nasi doang"
"BINI LU MINTA NASI RESTORAN BINTANG LIMA. GUA KESONO CUMA BELI NASI?. MUKA GUA MAU DITARO DIMANA ANJIR." gemas Asilla sambil mencubit lengan Joni kuat.
"Ssstt sakit, ya lu beli ama lauknya lah. Lauknya buat lu, nasinya buat bini gua. Otak lu kecil amat."kesal Joni sambil mengusap lengannya.
"Lah iya, mana sini limaratus ribu"
"Anying lu mau ngerampok gua?, ini lu gua suru beli nasi putih bukan nasi emas,"
"Mau gak?. Gua tidur nih"
"Ambil noh ambillllll" Joni menyerahkan dompetnya pada Asilla.
"Satu, dua, tiga, empat, lima....tangkap. Gua pergi bye babang Joni." Asilla mengambil lima lembar uang seratusan dari dompet Joni setelah itu melempar dompetnya pada sang pemilik.
"Syalan lo-!"seru Joni melirik sinis Asilla yang tengah mengeluarkan motornya.
•••
"Reyaksa"
"Asilla"
"Lu ngapain disini?"tanya Reyaksa kaget. Asilla tak habis pikir, harus banget gitu ketemu Reyaksa.
Asilla mengamati seorang anak kecil yang duduk tepat didepan Reyaksa. Lucu, ia memakan ayam goreng dengan lahap. Asilla jadi ingat, apakah itu anak Reyaksa?.
"Jangan bilang dia anak lu?."tanya Asilla sedikit berbisik.
"Iya"jawab Reyaksa malas.
"Tante cantik,"sapa anak kecil itu menghampiri Asilla.
"Eh, nama kamu siapa?," tanya Asilla gemas.
"Aku Ley, ini Daddy Ley."Reyan membulatkan matanya sambil mendongak.
"Ah gantengnya......"gemas Asilla.
"Tante ?"
"Nama tante Asilla, panggil mommy juga boleh"canda Asilla.
"Yeayy mommy Ley ketemuu."Reyan memeluk Asilla. Asilla yang tak mengerti apapun hanya menganggap ini bercandaan.
"Sial, dia masuk terlalu dalam"
•••
Hari ini adalah hari dimana Asilla sangat bahagia. Matematika jamkos, duit jajan ditambahin duaribu, dan tadi pagi dia di traktir Asep makan nasi uduk di kantin. Ini akan menjadi hari terbaik bagi Asilla.
Istirahat kali ini Asilla memilih untuk membeli mie ayam bersama sahabat julitnya yaitu Anggi"Jangan kebanyakan sambel. Gua orang pertama yang bakal ketawa kalo lu sakit." sinis Anggi saat Asilla menumpahkan begitu banyak sambal kedalam mangkuk mie ayam miliknya."Dih, bacot aja heran. "
Reyaksa berjalan menghampiri Asilla lalu berbisik"Pulang gua tunggu di gerbang." bisiknya sinis.
"Nyinyinyinyi"balas Asilla saat Reyaksa melenggang pergi.
"Nape tuh bocah?" tanya Anggi.
"Lo lupa?. Gua babu dia"jawab Asilla malas.
Sesuai janji pulang sekolah Asilla menunggu Reyaksa didepan gerbang sekolah. Tak lama kemudian, Motor Reyaksa berhenti tepat didepan Asilla
"Naek"
Reyaksa membawa Asilla menuju taman dekat sekolah. Menghentikan motornya lalu melihat Asilla dari kaca motornya"Lo harus tanggung jawab atas ucapan lo semalem. Gua hari ini ngenalin lo sebagai mommynya Reyan. Gara-gara mulut menye lo semaleman Reyan gak bisa tidur dan terus nanyain lo. Dia nganggep lo mommy kandung. "Jelas Reyaksa dengan sedikit geram.
"K-ko gua?"
"MAKANNYA LO GAUSAH MAIN-MAIN SEGALA SURUH MANGGIL LO MOMMY. REYAN ANAK KECIL YANG BISA KAPAN AJA SALAH PAHAM. GUA GAK MAU TAU LO JADI MOMMYNYA REYAN, PEMBANTU SEKALIGUS ASISTEN GUA SELAMA YANG GUA MAU"triak Reyaksa lalu melajukan motornya diatas rata-rata. Asilla masih berusaha mencerna kata-kata Reyaksa barusan.
Setelah sampai di Apartemen Reyaksa Asilla terus menenangkan dirinya agar tak gugup. Dia sangat takut saat ini, Reyaksa terus memandangnya dengan tatapan tajam dan menusuk.
"Rey, daddy pulang"Reyaksa membuka pintu apartemen dengan perlahan sambil menarik lengan Asilla.
"DADDY-!"pekik Reyan lalu memeluk kaki Reyaksa gemas.
"Bibi udah pulang?"tanya Reyaksa.
"Balucan"
"M-mommy"Asilla tersenyum canggung. Reyan memeluk kaki Asilla sambil menangis.
"Mommy malem ilang?. Kan L-ley gak nakal, kok m-ommy ilang agi?"ucap Reyan sambil menenggelamkan wajahnya dikaki Asilla.
Asilla berjongkok lalu memeluk Reyan"Mommy semalem kan pulang. Nanti stiap hari mommy kesini kok"
"Janji?"
"Janji-!"
Asilla dan Reyan menautkan kelingkingnya sebagai simbol janji mereka. Disamping keduanya Reyaksa tersenyum simpul, baru kali ini Reyaksa melihat Reyan menatap seseorang sambil tersenyum selembut ini. Mungkin ini akan menjadi awal.
yang baik untuk Reyan kedepannyaJangan lupa vote+komennnn
Bye👋🏻