Tidur heh-!
Jangan begadang terus by, nanti sakit.
Janji sama aku abis baca part ini kamu harus tidur-!Happy ready babe🖤🖤
Karena yang datang lumayan banyak. Sekitar 20 orang. Untungnya apartemen ini milik Reyaksa jadi ia bebas menggunakan roftop apartemen. Yapp, mereka berbuka di roftop. Sambil menikmati semilir angin malam yang menyejukkan.
"Gila, yang masak siapa?. Enak, gua jarang banget makan masakan rumahan gini."puji Elzar ketua pertama sekaligus orang yang mendirikan River.
"Bener banget. Yang masak harus gua jadiin istri."ucap Zuhar.
"Daddy, Ley mau ituuuu."rengek Reyan yang ada di pangkuan Reyaksa.
"Mom, ituuuu"Asilla mengambil gorengan yang ditunjuk Reyan.
"Nih yang masak. Istrinya si bos."ucap Rian sambil terkekeh.
"Gila, baru sunat kemaren sore aja laga lu udah maen bini-binian."cibir Giel.
"Buruan dong boss, jelasin ini bocah siapanya elu."geram Asep.
"Dia Reyan Adibrata, pangeran kecil gua."ucap Reyaksa sambil menyuapi Reyan.
"Anak lu bos?."tanya Angga. Reyaksa hanya membalas dengan deheman membuat mereka bungkam sejenak.
"Gila, tokcer juga lu tong. Umur segini udah punya anak"puji Elzar terkekeh pelan.
"Mamahnya kemana Rey?."tanya Asep yang masih setia memandangi Reyan.
"Nih, Mommy Cila."bukan Reyaksa, tapi Reyan yang menjawab.
"Hah-!"
"Mommynya ada. Dia mommy sambung."balas Reyaksa santai.
"Berarti lu nikah sama Bucin dong?."ucap Rian.
"Kaga."
"Sudahi perbacodan ini. Mari kita goyang hiaaaa" Eza, otaknya sebelas duabelas dengan Asep.
"Papale papale papale seerrrrriiiiihaaaaa"triak Rian menggoda Asep yang ikutan joget.
"APA SALAH DAN DOSAKU SAYANG."
"CINTA SUCIKU KAU BUANG-BUANG"
"LIHAT JURUS YANG KUBERIKAN"
"JARAN GOYANG, JARAN GOYANG"
"HIAAAA AGITAAA......HOBAHHH"
"GAMAU PULANG MAUNYA DIGOYANG"
Reyaksa pergi membawa Reyan pergi dari roftop, Asilla membuntutinya di belakang. Jika tidak, pasti Reyan akan terkena virus gila Asep dan kawan-kawan.
"Mmmm, Rey gua besok balik kampung."ucap Asilla meminta izin
"Balik tinggal balik"balas Reyaka cuek.
"Mommy mau kemana?."tanya Reyan.
"Pulang kampung"jawab Asilla seadanya
"Ley ikuuuuttt."ucapnya gemas.
"Gak boleh sayang. Rey disini aja sama daddy"bujuk Reyaksa.
Reyan memandang Reyaksa sambil berkaca-kaca. Ini adalah kelemahan Reyaksa, melihat Reyan menangis membuat hatinya sakit.
"Ley......Huaaaa Daddy jahat hiks. L-ley malah hiks "Reyan menangis sambil memukul dada bidang Reyaksa.
"Bi, gua ikut."ucap Reyaksa pada Asilla.
Asilla melongo kaget. Gampang sekali dia berkata ingin ikut. Memangnya gampang apa bilang ke Ema dan Bapa agar Reyaksa dan Reyan diizinkan ikut.
"Dih, siapa lu?. Suami gua bukan, maen ikut-ikut aja."sinis Asilla.
"Liat Rey nangis. Lu gak kasihan."bujuk Reyaksa.
"Gak, apaan, pasti Bapa gak ngizinin gua bawa temen. Apalagi bawa cowok."
"Ayo pulang-!. Gua yang minta izin."
***
Sekarang mereka ada di rumah Asilla. Reyan sedang bermain dengan Adit, Asilla dan Leli sedang mencuci piring. Sedangkan Reyaksa sedang membujuk Didit agar diperbolehkan ikut pulang kampung bersama Asilla.
"Maaa, Rey minta ikut."rengek Asilla.
"Dih, atuh gak tau"balas Leli seadanya.
"Nanti kalo Rey gak boleh ikut ajak Reyannya aja ya ?."Asilla berusaha membujuk Leli agar Reyan boleh diajak ikut.
"Nanti orang tuanya nyariin gimna?."tanya Leli.
"Kan dia anaknya Rey, lagian mamahnya gak tau kemana. Sekarangkan yang jadi mamahnya Cilla."jelasnya tersenyum bangga.
"Dih, lagian tuh bocah masih kecil aja udah punya anak. Lagaknya kaya orang bener aja."
"MOMMY ADIT NAKAL"triak Reyan.
"AAAA CILOT TOLONGIN GUAAAAAA"disusul oleh teriakkan Adit yang tak kalah kencang
Asilla segera menghampiri mereka ke ruang tamu"ASTAGFIRULLAH LU BERDUA LAGI NGAPAIN, HEH-!"
Udah?, yu by bobo. Taruh hpnya terus tidur-!
Love you baby😚