24. •|𝚂𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐 |•

519 83 13
                                    

Pe punten, ada yang kangen aing gak?
Jadi sekarang aing mau balik ke pondok. Do'ain atuh aing mau ulangan, aing ulangan hari rabu samp duapuluh hari ke depan. U know lah ulangan pondok rumitnya kek gimana. Maka dari itu aing teh mau minta do'a sama kalian para teteh dan akang. Doain biar ulangannya lancar jaya hahahaha.
Oke lah lanjut baca we.....

Happy reading🖤

"KALIAN INI ABIS DI KASIH LIBUR MALAH MAKIN JADI"triak Pak Dudu memarahi mereka.

"Bapak lebay banget sih"ujar Angga dengan wajah songong.

"Heh-! Kalian ya bener-bener, siapa yang ngajarin jadi maling hah?!"tanya Pak Dudu.

Angga, Rian dan Reyaksa kompak menunjuk kearah Asep"Kok gua?"tuturnya heran.

"Elu yang ngajakin ngerujak"ucap Angga.

"Elu yang nyuruh kita ambil mangga di parkiran"

"Elu yang nyolong"

"Kan kalian juga makan-!"sungut Asep tak terima.

Jadi ceritanya tadi pagi mereka lagi markir, terus tiba-tiba si Asep bilang pengen ngerujak. Alhasil mereka manjat pohon mangga yang ada di parkiran sekolah.

Manusia kaya Asep ini emang langkah, selain absurd dia juga gak punya otak, setelah maling mangga dia membagikan mangga haram itu ke teman-temannya. Alhasil ada yang nyepuin ke pak guru.

"Assalamualaikum pak"salam Asilla mengalihkan perhatian mereka.

"Wa'alaikumsalam, kamu urus mereka deh Sil. Kepala saya mau pecah liat mereka. Kasih hukuman apa kek terserah"ucap Pak Dudu pasrah.

"Kalian lagi? Gak bosen banget nyari masalah"Asilla sebagai ketua osis yang baik dan bijaksanapun menggiring mereka menuju lapangan.

"Hormat ke bendera samp jam istirahat. Gua bakal pantau kalian dari sini, sebelum itu....."

"Adaw dawww sakit ahh ahh "rintih Asep kesakitan karena Asilla tiba-tiba menjewer telinganya.

"Gemes gua sama kalian"

Setelah Asep, Asilla menjewer telinga Rian, Angga dan terakhir Reyaksa.

"ADADAH ANJING SAKIT.... ANJING ANJING"triak Reyaksa keras.

Asilla memang punya dendam kusumat sama si brandal yang satu ini"Lo jadi babu gak sopan banget"ringis Reyaksa kesakitan.

"Apa lo bilang-!, inget ini gua lagi jadi ketos. Gua punya wewenang buat hukum murid-murid gak ber-etika macem kalian"ucap Asilla sombong.

"Awas aja lo, di rumah"geram Reyaksa.

"Nih ya, kalian masih muda. Mau jadi apa ?"

"Jadi suami lo"celetuk Angga.

"Gua serius, kalian harusnya mikir. Punya otak kan?, kalo lo... Gua ragu lo punya otak"tunjuk Asilla pada Asep yang dibalas cengiran.

"Dan elo, ganteng doang tapi bandel, baju gak rapih. Dasih gak pernah di pake, sepatu warna-warni. Rambut segala di pirang, cakep lu tong?"Asilla menatap Angga yang rambutnya di pirang.

"Nah elo, jadi orang jan songong-songong banget lah Yan, pacar lu berlimpah banget di sekolah ini. Kalo sikap lu masih songong, suka malakin ade kelas, jailin guru. Kalo lu gitu terus cewek lu bakal kabur semua"

"Dan yang terakhir elo, jan......."

"Apa-!?"sentak Reyaksa tak terima dikomentari oleh babunya ini.

"Gak apapa hehe"cengir Asilla, kalo untuk Reyaksa dia masih gak berani nasehatin.

"Pulang bareng gua, Reyan nyariin lu dari kemaren"ucap Reyaksa.

"Saaelo bos, bilang aja lu yang nyariin"sindir Asep.

"Basyot"

"Gua bakal mantau kalian samp jam istirahat"Asilla duduk di tepi lapangan.

"Gak asik lo Cin, gua disini kepanasan"kesal Rian tak terima.

"Salah siapa maling mangga"

"Asep noh"

"Jan bacot ye lu Yan, lu juga makan kan? Pada nyalahin gua mulu heran"Asep memukul kepala Rian cukup keras.

"Anjing"

"Muka lu emang dasarnya bullyable"

"Sialan lo Rey"

Asilla memperhatikan mereka sampai bel istirahat berbunyi, murid-murid berhamburan keluar. Terutama para siswi yang mengidolakan River, kesempatan ini adalah kesempatan emas bagi mereka.

Tak sedikit yang melihat pemandangan ke empat cowok yang tengah hormat di bendera, katanya mereka demagenya bertambah kalo lagi di hukum kaya gini. Balkon sekolah di penuhi oleh para siswi yang mengidolakan mereka.

"Udah belom, udah bel tuh"kesal Rian sambil menghentakkan kakinya.

"Tau dih, korupsi waktu lu"

"Lari dua putaran, baru gua bolehin istirahat"

"Ck, buruan gua laper"Reyaksa menarik Angga untuk lari bersamanya, diikuti oleh Rian juga Asep di belakang mereka.

"AAAAA REY GANTENG BANGET"

"CUIT CUIT BAJUNYA BASAH GAISS"

"ANGGA GANTENGNYA NAMBAH"

"ASEP CUTE BANGET AAA"

"RIAN COWOK GUAA"

"TIAP HARI AJA BEGO LU SIL HUKUM MEREKA"

"Ah gila bos gak tahan kaki gua pegel"Asep memperlambat larinya. Padahal baru setengah putaran.

Reyaksa meninggalkan teman-temannya yang sudah menepi kelelahan. Prinsipnya adalah jika berani memulai harus bisa menyelesaikan, meskipun itu hukuman.

Setelah dua putaran. Reyaksa berlari menghampiri Asilla, sorak-sorak iri para ciwi menggema seantero sekolah"Apa?"ucap Asilla santai.

"Panas"

Reyaksa membuka kancing seragam putihnya. Melepasnya lalu melemparkannya pada Asilla. Dengan sigap Asilla menangkapnya.

"AAAA SIL TUKER POSISI"

"GILA......"

"WOY DADANYA BIDANG BANGET AH"

Triakan para siswi membuat Asilla malu. "Lo ngapain sih hah?"

"Gerah bi"

"Cie baby"goda Asep.

"Bibi tolol bukan baby"

Mereka tertawa melihat Reyaksa salah tingkah.

"Ayo cabut"Reyaksa melenggang menuju kantin tanpa mengenakan seragamnya.

Asilla hanya bisa melongo sambil memegangi seragam putih Reyaksa"WOY BAJU LO?!"

"PEGANGIN DULU SAYANG"

Jan lupa vote+comen
Bye 😘



REYAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang