26.•|𝚁𝚞𝚖𝚊𝚑 𝚝𝚞𝚊|•

491 64 17
                                    

"R-rey lo gak mau ngelecehin gua kan?"tanya Asilla dengan suara bergetar.

"Ye apaan anjing"sungut Reyaksa sambil menoyor kepala Asilla.

"L-lagian elu"

"Otak lo cuci sono. Najis gua ih, jauh-jauh lu pedopil "ejek Reyaksa.

"Mana ada cewek pedopil"
"Lah itu elu"

"Sumpah ki- woy tungguin"Asilla memarkirkan motornya Asal. Berlari menghampiri Reyaksa yang mulai masuk kedalam hutan?.

"Lama"sinis Reyaksa menggandeng lengan Asilla.

"Lo...."

"Diem atau gue cium-!"

Reyaksa membawanya ke sebuah rumah tua, sepertinya ini bangunan lama. Terlihat dari model rumah yang terlihat kuno, Reyaksa membuka pintu lusuh tersebut. Memasukinya tanpa rasa takut, Asilla yang sedari tadi sudah ketakutan tentunya hanya mengekori Reyaksa sambil memegangi lengan Reyaksa erat.

"Ini dimana?"bisik Asilla penasaran.

"Duduk"

Reyaksa dan Asilla duduk di sofa tua, lantai kayu yang sudah berlumut menimbulkan bau khas tanah yang menyeruak. Jendela di buka oleh Reyaksa, cahaya matahari dari sela-sela pohon masuk menerangi rumah tua itu.

"Dulu keluarga gua tinggal disini"Reyaksa mulai bercerita, dia lelah memendam semuanya.

Bingkai berjejer di dinding kayu, satu persatu Reyaksa turunkan lalu dibawa untuk ditunjukkan pada Asilla."Wanita cantik ini, malaikatnya gua. Mommy, cantik kan?"Asilla mengambil alih bingkai yang ada di tangan Reyaksa.

"Ini?"

"Ayah"

"Ini?"

"Menurut lo?"

"Tunggu ini lo?"

"Hmmm"

Di semua foto hanya ada Reyaksa, ayahnya dan juga mommynya.

"Mau cerita?"ucap Asilla lembut, ia menarik kepala Reyaksa untuk bersandar. Sepertinya ini cukup rumit.

"Dulu keluarga gua adalah keluarga paling bahagia di dunia. Mommy itu cantik, baik, ramah, semua orang suka sama mommy, begitu juga Ayah. Ayah itu di mata gua kaya ultramen, pahlawan, gagah, tampan, tegas. Apapun yang gua minta pasti di kasih, meskipun dapetnya harus pake usaha.

Dulu gua inget banget mommy pernah bilang gini 'Nanti kalau sudah besar gak boleh lupain mommy apalagi Ayah, slalu inget kami, walaupun kami udah tertimbun tanah Aksa harus inget kalo mommy gak bakal ninggalin Aksa' "

Reyaksa menangis lagi kali ini, memeluk Asilla, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Asilla.

"G-gua kangen mommy, Bi"tuturnya.

Asilla tak bisa berbuat apa-apa, banyak pertanyaan yang terbesit di otaknya, namun tak berani ia tanyakan. Takut menyakiti Reyaksa. Ternyata selama ini yang ia lihat hanyalah pria menyedihkan.

"Mommy ninggalin gue Bi, mommy-"

"Stttt mommy lo gak akan ninggalin lo. Inget kan tadi mommy bilang gak akan ninggalin lo?"Asilla berusaha menenangkan sambil mengelus surainya.

"Gua kesel sama tuhan"cicit Reyaksa.

"Kenapa hmmm?"

"Tuhan ambil mommy, gua gak di ajak, gua sendirian Bi...."

"Ada gua Rey"

"T-tapi mommy?"

"Mommy lo udah bahagia disana, itu artinya tuhan lebih sayang sama mommy lo. Tuhan gak mau mommy sengsara di sini. Udah ah jangan nangis, nanti mommy sedih liatnya"

REYAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang