Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan sesuai dengan EYD Terbaru (PUEBI). Ini merupaka SEMI FF(karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).
-Rated 17+
HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-
<🐥🐻>
"Akhirnya sampai!" Seulji buru-buru duduk di sofa dan berselonjaran disana. Hari ini cukup melelahkan baginya. Berjalan kaki kerumah orang tuanya butuh tenaga lebih dan sekarang kakinya mulai terasa keram, untung saja Niel menjemputnya. Kalau tidak, bisa-bisa pengkor kakinya.
"Mandi saja deluan, hari ini kamu mau makan apa?" Tanya Seulji pada Niel yang tergesa-gesa kekamarnya."Akh, aku sudah makan dengan rekan bisnisku. Aku mau keluar sebentar lagi.""Malam-malam begini?" Heran Seulji. Padahal inikan sudah hampir tengah malam. Apa yang dilakukan Niel diluar?
"kontrak nomor 3, mulai hari ini kita pisah kamar. Kamu pakai saja kamar yang dibawah sana, selain itu semua yang tertera di nomor 3 kau harus lakukan mulai sekarang." Tegas Niel yang setelah itu pergi tanpa pamit dengan Seulji."Pisah kamar? Wah, sepertinya dia kumat lagi." Ucap Seulji yang pada akhirnya acuh-tak acuh pada sikap moody-an Niel.
-"Niel!" Itu adalah ibu Seulji.
Ia memanggil menantunya dengan senyum merekah di wajahnya.
"Ibu, kenapa diluar? Ini sudah larut malam, tidak baik untuk kesehatan ibu."Kata Niel yang memberikan jasnya untuk menutupi tubuh ibu Seulji yang terlihat kurus akhir-akhir ini.
Kang Yoona membelai surai Niel pelan, "Maaf jika permintaan ibu merepotkanmu, Niel. Bagaimana ibu bisa membalas semua yang keluargamu lakukan untuk kami?"
Niel tersenyum hingga kedua matanya tak terlihat, "Hiduplah tanpa merasakan sakit bu, itu sudah cukup untuk kami." Katanya yang membuat Yoona terharu sekaligus bangga dengan menantu kesayangannya.
"Ibu harap kebahagiaan selalu menyertai kalian."
Niel tersenyum dengan manis, "Pasti bu. Semuanya sudah lengkap bu?" Lanjutnya yang beralih mengambil tas besar ditangan Yoona.
"Sudah, semoga kejutan ini berhasil. Aku sangat kasihan padanya karena kami hidup di ujung gurung orang."Niel meyakinkan, "Kali ini pasti berhasil, bu. Percayakan saja padaku." Niel pamit pada Yoona dengan sangat sopan. Kedua mata Yoona berair sambil menatap mobil menantunya yang telah hilang dari pandangannya.
"Happy birthday Seul, I hope you will be happy."
-
Kringg... Kringg...
Seulji menggeliat dalam tidurnya, dering telpon yang bising mengganggu mimpi indahnya. Ia terbangun dengan hentakan dan langsung duduk diatas ranjang.
"Hoaaamm..." Ia mencoba meregangkan badannya padahal matanya masih enggan terbuka. Kedua tangannya dengan segera mengangkat video call. Entah mengapa bibirnya refleks terangkat saat melihat nama "Taehyun bar-bar" di layar telponnya.
"Astaga wajahku!" Katanya yang segera menjatuhi telponnya kekasur. Dengan segera menyambar beberapa lipstick dan menyisir rambutnya. Seketika terdengar suara cekikikan dari sebrang.
"Yak, kenapa kau tertawa?" Kata Seulji yang sebal mendengarnya.
"Beruangku ternyata baru bangun, pasti di bantalnya ada pulau." Taehyun tertawa terbahak-bahak setelahnya, Seulgi yang kesal langsung mengarahkan kameranya kearah bantalnya dan wajahnya.
"Lihat ini, aku tidak pernah ileran tahu! Pagi-pagi kerjaanmu cari dosa aja sih." Ketus Seulji tak bersemangat.
"Jangan marah dong, pipinya jadi tembem. Gemes deh pengen cium bibirnya."
"Jangan macem-macem kamu ya, nanti Niel tonjok loh."
![](https://img.wattpad.com/cover/152309525-288-k810590.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR MISSING ; seulmin (New Version)
FanfictionDear Jimin, Hanya karena perjodohan diantara kita, semuanya berubah tidak seperti yang kuinginkan. Aku yang salah telah menyediakan tempat untukmu menetap, padahal kamu hanya singgah untuk sesaat dan sayangnya aku sudah terlanjur merindu pada bintan...