(Chapter 32: Dua Garis biru)

58 12 2
                                    

Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan sesuai dengan EYD Terbaru (PUEBI). Ini merupaka SEMI FF(karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).

-Rated 17+

HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-

<🐥🐻>

"Darling?" Seulji tertawa singkat dan menatap sinis saat mendengar lontaran Niel, pria itu belum menyalakan mesin mobilnya karena tatapan membunuh dari Seulji.

Itu karena ia tidak menemani istrinya untuk konsultasi dan sungguh ia sebenarnya sangat ingin menemaninya hanya saja...

"Kerjaan lagi? Kau bukan robot dan satu hal lagi, jangan panggil aku dengan sebutan 'DARLING' aku jadi merinding." Tentu saja Seulji merinding, jelas-jelas semalam Niel menceritakan padanya bahwa sebutan 'DARLING' itu selalu keluar dari bibirnya setiap bertemu dengan Brian.

Hampir saja ia memuntahkan air mineralnya lagi.

"Baiklah, aku akan memanggilmu siribut dibandingkan DARLING~"

Mendengar Niel berbicara seakan sedang menggodanya, Seulji berteriak keras" Apapun kecuali itu!"

Dengan tawa, mobil yang keduanya kendarai itu melaju dengan menuju arah rumah mereka tetapi sebelum itu, Seulji sempat mampir untuk membeli buah.

"Sudah kubilang, coba dulu testpack itu..."Usul Niel sambil meminum jus buah pepaya yang dibuat Seulji.

Seullji mendengus kesal, bagaimana bisa dokter itu malah menyarankan Seulji untuk testpack dibanding memberikan obat magh ataupun mual.

"Percayalah ini pasti tidak berguna." Kata Seulji yang segera masuk kedalam wc yang terletak dikamar utama. Niel berjalan mendekati pintu wc dan bersandar di samping pintunya.

"Bagaimana kalau negatif?" Tanya Seulji dengan volume kencang.

Niel mendengustak berselera, "Cuman ada satu garis."

"Benarkah? ini belum terlihat."

Niel memangutkan bibirnya, "Aish... kau pasti tidak membaca keterangan di kotaknya! Tunggu 5 menit."

"Benarkah? Lalu bagaimana ekpresimu jika itu satu garis"

Niel memijat keningnya,"Mari buat lagi"

"YAKKKKK! PARK MES*M!!!" Teriak Seulji yang mendapatkan smirk dari Niel.

"Jangan bertanya, cepat keluar." usul Niel yang sedikit terburu-buru karena sore ini ia ada kegiatan untuk menghadiri launching toko beauty milik anak perusahaannya.

"Seulji!"Panggil Niel yang tak mendapatkan sahutan.

Hening.

Niel sedikit panik, baru saja ia ingin mendobrak pintu wc, Seulji sudah buka suara terlebih dahulu. "Kalau dua garis?" Ia bertanya di depan pintu wc dimana diseberangnya Niel membeku.

KLEK...

Seulji keluar dengan ekpresi gugupnya, ia menyembunyikan tangan kanannya. "Apa siribut ini akan menyusahkanmu?" Seulji menatap Niel sangat dalam, ia sangat penasaran dengan tanggapan Niel setelah mendengar pertanyaan yang terlontar darinya.

Niel membalas tatapan Seulji berbeda dari biasanya, tatapan itu hangat hingga seakan menjalar di tubuh keduanya.

Entah takdir apa yang sedang tuhan berikan pada dirinya saat ini. Yang ia tahu, awalnya ini terjadi karena balas budi. Ia mencintai Niel tapi fakta bahwa suaminya adalah seorang gay dan telah menikah, saat itu juga rasa patah hati itu semakin perih.

STAR MISSING ; seulmin (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang