Dear Jimin,
Hanya karena perjodohan diantara kita, semuanya berubah tidak seperti yang kuinginkan.
Aku yang salah telah menyediakan tempat untukmu menetap, padahal kamu hanya singgah untuk sesaat dan sayangnya aku sudah terlanjur merindu pada bintan...
Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan sesuai dengan EYD Terbaru (PUEBI). Ini merupaka SEMI FF(karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).
-Rated 17+
HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-
<🐥🐻>
Dulu ayah pernah berkata 'kemarin sebagai penutup kesedihan dan besok adalah penentu hari kebahagiaan' sepertinya tidak salah.
Buktinya pagi ini aku sudah merasa lebih baik dan kini duduk disofa sambil meminum susu hangat ditemani seorang pria yang sedari tadi merengek ingin dipangku.
Lihatlah pria ini, kemana sikap dingin dan egonya sekarang?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terasa lucu tapi itulah adanya, hari-hari kami berjalan dengan baik sekarang. Sudah 1 bulan setelah kejadian di hotel dan selama itu hubungan kami lebih dari kata baik.
Saat pagi kami selalu terbangun dengan tubuh ruam karena aktivitas malam yang melelahkan, kami mandi bersama dan kerja ketempat yang sama bersamaan, makan siang ditempat-tempat yang lucu nan romantis, kerja bareng dan menjadi rival di beberapa urusan, pulang lebih cepat dan menikmati quality night time bersama sebelum tidur dan hal itu semakin seru saat weekend.
Ibu dan ayah kami terkadang datang bersamaan dan menghabiskan hari weekend dengan bercerita dan memanggang.
Aku juga masih sering bertengkar dengan Niel walaupun bukan hal yang besar, begitulah kami. Terkadang seperti air dan terkadang seperti api. hal-hal kecilpun bisa jadi pemicunya.
"Ayolah Seulji, sekali ini saja. Akukan sudah membelinya kemarin, sayang kalau cuman dianggurin." Niel terus merengek dan mengecup perut rata miliknya.
Ia terus-terusan meminta Seulji untuk testpack karena ia yakin Seulji sedang mengandung.
Hamil? Aish, aku bahkan belum siap akan hal itu. Lagian jika mengikuti jadwal datang bulan, aku memang sering telat 4-5 bulan dan saat aku cek kedokter itu bukan masalah besar karena aku selalu memporsir pekerjaan hingga kelelahan.
"Aku juga tidak ngidam." Kata Seulji yang meneguk susu dan mengetekkan Niel agar ia bisa menaruh gelas di atas meja.
Niel mendatar setelahnya, "Ketekmu bau sekali."
"HAA! Apa kau bilang? Maaf tuan Niel, jika ketek saya bau tapi. Asal anda tahu saja, suami saya setiap malam betah diketek bau ini bahkan sampai sulit bangun karena sangat nyaman." Ucap Seulji naik pitam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.