Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan sesuai dengan EYD Terbaru (PUEBI). Ini merupaka SEMI FF(karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).
-Rated 17+
HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-
<🐥🐻>
Jika Brian yakin hubungan Niel dan Seulji merenggang, sepertinya ia sangat salah. Siapa sangka Rencana Brian untuk pertama kalinya melenceng.
Ia sudah mengatur rencana agar Niel berpura-pura mengerjakan bisnisnya di Swiss, tapi siapa yang sangka pemikiran Niel kali ini tidak sejalan dengan Brian.
Ia bahkan tidak menghubungi Brian karena terakhir kali ia menelpon, pria itu terus membentak dan memaksanya. Ia ini adalah Niel, walaupun Brian sekalipun, kalau ia tidak mau maka jangan harap ia mau melakukannya.
Seulji benar, ia keras kepala dan sangat perfectionist, ia tidak menyangkalnya.
Alasan paling pasti dari keras kepalanya saat ini, yaitu karena Seulji dan bayinya.
Sebenarnya ia sempat mengiyakan ajakan Brian tapi baru saja ia mau membahas tentang urusannya itu kepada Seulji, istrinya itu malah tanpa sengaja terpentok dengan meja. Walaupun hanya punggung belakangnya saja karena Seulji berdiri tanpa melihat sudut meja dibelakangnya tapi tetap saja sikap ceroboh Seulji sangat membahayakan bayi didalam kandungannya.
Oleh sebab itu, Niel memutuskan akan mengawasi Seulji siaga 24 jam dan hal itu bukannya menjadi romantis, Seulji malah risih.
"Apa kau tidak kebauan?" Seulji tergeleng-geleng dengan sifat over Niel, haruskah sampai wc dimana saat ini ia sedang pup?
Niel yang memakai masker KN95 sebanyak 2 lapis itu berbicara dengan menahan napas, "Wc lebih berbahaya dari ruangan lainnya." Katanya pasti.
Srrrettttt...
buk...
buk...
(Jangan dibayangin bun)
Seulji yang menyudahi kegiatannya langsung merebahkan dirinya tetapi tangan Niel dengan cepat menahan tubuhnya.
"Apa lagi kali ini?" Ucap Seulji yang sudah muak.
"Anakku bisa mabuk karena terguncang kalau kau asal-asalan seperti ini."
Seulji melepaskan pegangan Niel dan kini ia duduk berhadapandengan suami overnya ini dengan amarah diujung tanduk, "Niell..."
Seulji memanggil Niel dengan sangat-sangat lembut, ini satu-satunya cara agar suaminya ini berhenti untuk overprotektif padanya.
"Seul..."
"Dia anakku juga Niel, aku mungkin ceroboh tapi aku berusaha menjaganya dengan seluruh jiwaku. Kamu tidak sendiri" Seulji berbicara dengan santun pada Niel, beberapa minggu ini Niel menjadi over karena kejadian yang lalu.
Ia juga kaget dan benar-benar merasa bersalah pada bayinya, tapi ia juga bersyukur keduanya baik-baik saja.
Walaupun Niel over 24 jam padanya, pria itu tetaplah robot yang selalu mengawasi bisnisnya dan hal itulah yang membuat Seulji jengah. Moment romantis diantara keduanya juga berkurang, bahkan setelah mengetahui kehamilannya, Niel lebih sering melamun.
"Dia pasti sangat bangga memiliki ayah seperti dirimu." Dengan hati yang menghangat, Seulji membawa Niel kedalam pelukannya.
Srekkk...
"Kita sudah lama tidak seperti ini." Kalimat yang Seulji ucapkan dan pelukan yang ia berikan otomatis membuat tangis Niel pecah.
Jangankan Seulji, Nielpun kaget karena akhir-akhir ini dia seperti ingin menangis dan sekarang ia menjadi pria yang cengeng. (FYI: Niel itu dididik tidak boleh menangis walaupun seperih apapun luka yang dimilikinya dan Seulji tahu itu saat Niel curhat pada hari dimana mereka berbaikan setelah Seulji tahu Niel adalah pria gay)
Tangis Niel pecah dipelukan Seulji, tidak ingin menyiakan kesempatannya, kini Niel-lah yang berbalik memeluk Seulji.
"Hiksss... Jangan ingat ini, sangat memalukan" itu adalah satu-satunya ucapan Niel yang dapat menghentikan kecanggungan ini.
Senyum Seulji mengambang, ia langsung menyelusupkan kepalanya disela leher Niel. Kedua tangannya memeluk pinggang Niel dengan erat. Keduanya menikmati waktu quality time yang sudah lama tidak mereka rasakan sebagai sepasang suami istri.
"Aku tidak bisa melupakannya, Yeobo~" Bisik Seulji jail.
Niel seketika melepas pelukannya dan menatap Seulji dengan air mata yang masih mengalir.
Seulji terkekeh, "ISH, belum juga bayiku lahir sekarang aku malah dapat bayi besar yang sangat cengeng." Kata Seulji dengan cerah sambil mengusap air mata Niel.
Niel yang cegukan karena menangis mempoutkan bibirnya, "Berikan aku kiss..."Rengeknya yang kini mengangkat tubuh Seulji keatas tubuhnya.
"Aish! Sebentar lagi kau akan jadi ayah, kenapa baru sekarang kau manja?" Sindir Seulji yang dilanjutkan dengan kecupan cukup lama dibibir Niel.
Cup...
"Mau lagi~" Mohon Niel yang langsung membuat Seulji tersenyum lucu, sebuah idepun terlintas di otaknya.
Cup.
"Niel cengeng."
Cup.
"Niel manja"
Cup.
"Niel siribet'
Cup... Cup...Cup...
Seulji terus-terusan mengecup Niel sambil mengucapkan semua kepribadian Niel, sedangkan pria itu malah menikmatinya dan mempererat pelukannya hingga Seulji seakan berdiri diatas tubuhnya.
Kecupan itu berhenti tepat disaat Niel mengecup pelan salah satu dada miliknya hingga membuat Seulji membeku.
CUP.
"Aku menyukainya."
CUP.
Niel mengecup bibir Seulji.
"Ini favoriteku."CUP.
Niel mengecup punggung tangan kanan Seulji.
"Ini saksi hidupku."CUP.
Niel tak lupa mencium cukup lama perut Seulji.
"Dan ini separuh nadiku."Seulji mengecut, Niel masih saja tidak pernah bilang cinta padanya.
"Pasti saat itu kau berbohong, kau tidak perah lagi bilang cinta padaku."Kesal Seulji.
Sekarang saingannya seakan bertambah, setelah Brian, kini ia memiliki 1 lagi saingan. Siapa lagi kalau bukan separuh nadi PARK JIMINIEL, memang yah, kalau ada anak pasti kasih sayangnya terbagi.
Niel mencubit pipi Seulji gemas.
"Gomdoriku ini cemburu yah?""Tidak!"
CUP.
Niel mengecup dahi Seulji sangat-sangat lama dan setelahnya ia berkata," Kalau ini, bintang yang selalu kurindukan."
SIAL, Seulji benar-benar ingin meledak sangking senangnya.
"Berikan aku waktu 4 bulan lagi untuk benar-benar yakin dengan perasaanku." Niel berkata sambil membawa tubuh Seulji kedalam pelukannya. "Aku harus memastikannya."
DEG
DEG
DEG
Belum juga Niel mengucapkan perasaannya, Seulji sudah lebih dulu menghadapi serangan jantung. Sepertinya hidup dengan Niel membuat hidupnya lebih sehat karena setiap saat terasa seperti senam jantung.
"Baiklah..." Pasrah Seulji.
Belum juga Seulji lepas dari pelukan Niel, pria itu malah berbisik sesuatu dengan gamblang membuat Seulji ingin sekali menonjoknya. "Bagaimana jika 1 ronde?"
"PARK MES*M!"
(To be continued)
Siapa nihhh yang nunggu Park Junior launching??? Btw kemungkinan cerita ini bakal tamat di 2 minggu ini, jadi stay tune ya jangan ketinggalan ceritanya xixixi. Happy u day all🫧✨
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR MISSING ; seulmin (New Version)
FanfictionDear Jimin, Hanya karena perjodohan diantara kita, semuanya berubah tidak seperti yang kuinginkan. Aku yang salah telah menyediakan tempat untukmu menetap, padahal kamu hanya singgah untuk sesaat dan sayangnya aku sudah terlanjur merindu pada bintan...