Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan sesuai dengan EYD Terbaru (PUEBI). Ini merupaka SEMI FF(karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).
-Rated 17+
HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-
***
<🐥🐻>
"KUCING?!!"
Memangnya apa yang kupikirkan tadi?
Tunggu! Jadi pria ini tidak sedang membuang keluarganya melainkan memberi makan kucing yang ditinggalkan oleh pasangannya saat sedang mengandung? Seul, Seul, apasih yang ada dipikiranmu. Dia orang baik, dia tidak mungkin seperti itu, lihat wajahnya yang jelas menampilkan kebahagiaan dan kesejahteraan tiada batas itu.
"Tentu, apa ada yang salah nona?" tanyanya dengan sopan. Sangking sopannya dia tidak lupa menunduk kepadaku.
"Akh! Tidak, saya pikir tadi anda berbicara dengan seseorang." Ucapku dengan malu-malu. Ingat Seul, kau harus jaga image didepan orang yang baru kau kenal.
Pria itu tersenyum sambil mengangguk, "Kau pemiliknya?" Tanya pria itu sekali lagi.
"Bukan-bukan, tunggu! Kau tadi memanggilnya Amanda, saya pikir itu kucing anda."
"Itu karena kalung ini." Tunjuknya. Kalung itu tertulis tulisan 'Amanda Monique' bahkan untuk nama kucing saja seribet ini? Aku tidak habis pikir siapa pemilik kucing ini. Dia benar-benar berbakat.
Suasana kami cukup canggung, aku yang hanya berdiri sambil menatap pria itu, sedangkan yang kutatap sibuk dengan kucing yang kelaparan dihadapannya. Baik sih, tapi apa dia tidak kasian dengan jas mahalnya yang penuh dengan jiplakan kaki kucing yang kotor itu?
"Amanda!" panggil seseorang yang melewati gang tempat kami berada.
"Pemiliknya?" Tanya pria itu yang membuatku berbalik keluar gang tersebut dan memanggil wanita yang terus-menerus memanggil kucing miliknya itu.
"MBA KUCINGNYA DISINI!" teriakku dan setelah itu aku hampir saja mengumpat kaget. Wanita yang kupanggil berjalan mendekatiku tetapi aku malah berkeinginan untuk menghindarinya. Bukannya segera menemuinya kakiku membawaku kabur dari hadapan wanita itu.
Tak... Tak... Tak...
"Hampir saja ketemu lagi sama Bu Irene." Ucapku sambil mengatur nafasku yang tidak teratur karena berlari terlalu jauh. Kalau tadi Bu Irene melihat Seulgi pasti besok satu sekolah akan tersebar berita miring yang sudah pasti tidak masuk diakal. Cantik sih, tapi tukang gibah gitu.
***
Akhirnya aku menyelesaikan kegiatan berbelanja di minimarket tanpa ada gangguan dan kembali kerumah, disana ayah duduk dengan menarik bibirnya setengah tersenyum padaku. Seperti biasa, ayah akan bekerja setelah aku pulang dari mengajar. Kita saling membagi waktu untuk merawat ibu dan itu sama sekali tidak memberatkan kami.
Sudah hampir setahun ibu di diagnosa terkena kanker payudara stadium akhir. Ibu bisa berbaring diatas ranjang lebih dari 2 hari, terkadang matanya terbuka untuk melihat dunia namun dia lebih sering menutup matanya. Aku dan ayah selalu berusaha yang terbaik untuk kesembuhan ibu, bahkan akhir-akhir ini kami mengalami krisis finansial. Ayah berkata padaku bahwa sebentar lagi dia akan kehabisan kontrak dengan perusahaannya sedangkan gajiku hanya pas-pasan untuk makan kami setiap harinya.
"Ayah kerja dulu yah." Ucap ayahku yang terlihat letih diusia senjanya.
Menurutku ayah adalah orang yang paling romantis yang pernah kulihat. Dia tidak pernah lupa untuk mengecup dahi ibu, always, bahkan disaat seperti ini ayah selalu menempati janjinya. Ibu pernah berkata padaku tentang pertemuannya dengan ayah. Pria yang berhasil memilikinya itu adalah orang yang sangat bregsek.
![](https://img.wattpad.com/cover/152309525-288-k810590.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR MISSING ; seulmin (New Version)
FanfictionDear Jimin, Hanya karena perjodohan diantara kita, semuanya berubah tidak seperti yang kuinginkan. Aku yang salah telah menyediakan tempat untukmu menetap, padahal kamu hanya singgah untuk sesaat dan sayangnya aku sudah terlanjur merindu pada bintan...