"Iya, ingatkan Jisu untuk banyak-banyak minum vitaminnya." Kataku sebelum mengakhiri video-call dengan Taehyun.
"Gimana keadaan Jisu? Ibu khawatir sekali saat tahu dia pendarahan."
Aku mengatakan kepada ibu untuk tidak khawatir tapi ibu terus saja khawatir dengan keadaan Jisu. Memang sih, pendarahan di saat hamil tua cukup berbahaya tetapi syukurlah Jisu sudah membaik sekarang.
Aku masih shock dengan kejadian itu, walaupun sudah seminggu berlalu tapi tetap saja bayang-bayang Jisu yang terduduk dengan darah segar mengalir dari selangkangannya tak bisa hilang dari pikiranku.
Untung saja Daniellen sigap dan langsung membawa Jisu kerumah sakit.
[Flashback]
"WOI, KANTONG KRESEK ITEM!!!" Umpat Jisu yang langsung ditatap balik oleh wanita yang menempel seperti perangko dengan pria disebelahnya.
Tidak main-main, Jisu langsung mendatangi mereka. "El, akukan sudah bilang jangan bawa cewek ini kesini. Kamu ingatkan seberapa jahatnya dia ke Seulji."
Seulji terharu mendengar Jisu yang membelanya. Seuljipun berjalan mengikuti Jisu dari belakang.
"Lo barusan bilang gue apa?" Teriak wanita itu dengan gaya angkuhnya.
"Lolalole, kamu belajar sopan santun tidak sih?" Tanya Jisu dengan lantang.
Nam Jihyu, wanita yang kami kenal dengan wajah noraknya itu mendorong bahu Jisu membuat Seulji emosi bukan kepalang. "Ekh, jangan main kekerasan ya, Ini sekolah!" Ucapku yang langsung menepis tangannya dan langsung membersihkannya dengan tisu basah yang selalu ku bawa.
"Sudah, kita disini bukan buat berkelahi tidak jelas seperti ini. Jihyu kamu janjikan mau minta maaf ke Seulji dan Jisu, lagian kita disini nyebar surat undangan. Kamu lupa?" Tanya Daniellen menenangkan Jihyu.
Aku tidak yakin tetapi baju ketat dan celana pendek se-paha yang dikenakan Jihyu terlalu mencolok disini, aku juga melihat perut Jihyu yang mulai membuncit. Jadi mereka beneran ONS?
Jihyu menarik nafas tidak ikhlasnya, "Okay, gue gak akan ganggu kalian sekarang. Gue berniat nyebar undangan, lo bedua datang ya." Jihyu memberikan kami surat undangan dengan kasar.
Seulji dan Jisu benar-benar ingin menabok mulut 2 cm-nya itu andai saja mereka tidak berada disekolah saat ini.
Daniellen heran dengan sikap Jihyu yang selalu tidak baik dengan Jisu dan Seulji, "Maaf yah Seulji, Jisu, mungkin Jihyu seperti ini karena bawaan bayinya."
Jisu berlagak seperti mau muntah mendengar ucapan Daniellen.
"Jisu..."Tegurku, "Nothing much, El. Walaupun Jihyu seperti itu kekami, aku dan Jisu pasti akan datang kepesta pernikahanmu. Tenang saja."
"Bagus kalau sadar diri."Celetuk Jihyu yang membuat amarah Jisu memuncak.
"Jihyu, minta maaf!"Perintah Daniellen yang langsung ditolak Jihyu.
Jisu yang tidak bisa menahan amarah langsung menampar Jihyu dengan tangan kanannya, tidak terima Jihyu pun membalas perbuatan Jisu. Seulji dan Daniellen saling menengahi keduanya. Keributan disekolah tidak dapat dihentikan, semua murid dan guru-gurupun berkerubung mengelilingi mereka.
"Daniellen gimana ini?"Ucapku Frustasi sama seperti Daniellen. Bukannya kami takut mereka babak belur tapi karena keduanya adalah ibu hamil. Bagaimana kalau akan berakhir...
'Tidak, jangan sampai!' Doaku.
Bukannya terkabul, kejadiannya malah berbanding terbalik. Jihyu yang murka tanpa sengaja mendorong Jisu dengan kedua tangannya menyebabkan Jisu tidak seimbang dan tubuhnya terbentur aspal dengan sangat kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR MISSING ; seulmin (New Version)
FanfictionDear Jimin, Hanya karena perjodohan diantara kita, semuanya berubah tidak seperti yang kuinginkan. Aku yang salah telah menyediakan tempat untukmu menetap, padahal kamu hanya singgah untuk sesaat dan sayangnya aku sudah terlanjur merindu pada bintan...