(Chapter 20 : Benci jadi cinta?)

131 18 10
                                    

Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan sesuai dengan EYD Terbaru (PUEBI). Ini merupaka SEMI FF(karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).

-Rated 17+

HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-

<🐥🐻>

"Sedang apa kau disini?" Tanyaku yang sangat terganggu dengan kehadiran pria yang sebenarnya sudah sah menjadi suamiku.

Sudah 3 hari ini aku tidak menegurnya dan selama itu pula aku tidak melihatnya berangkat ke kantor. Dia malah kelihatan sangat sibuk untuk mengintilin diriku dibandingkan dengan tablet-tablet mahalnya yang terus-terusan bergetar karena notification.

Aku tidak menegurnya karena kejadian memalukan yang terjadi waktu itu. Bayangkan saja, saat aku sadar di pagi hari aku sudah berada di rumahku. Rumahku dengan Niel. Dan seperti kilat yang menyambar, ingatanku tentang malam itu tergambar dengan jelas. OH MY EYES!

Apa yang sudah kulakukan? Bagaimana bisa aku mengatakan ucapan keramat itu. AH... Bahkan percuma saja aku menepuk bibirku, ucapan itu tidak akan hilang dari ingatan Niel. Pasti!

Awalnya aku ingin minta maaf pada Niel karena tidak bisa meneruskan kegiatan berbahaya itu dan karena aku melukai kepalanya. Ah! Bagaimana bisa aku menubrukkan dahi kerasku dengan dahinya? Bisa gila aku!

Untung saja aku tidak jadi minta maaf karena yang aku tahu sekarang dialah yang membuat aku menggila malam itu. Bisa-bisanya pria yang jadi suamiku ini punya kemesuman Hangover bahkan sampai nekat menaburkan obat kedalam teh milik istrinya. Sebegitu besarnya kah nafsunya?

"Sudah ku bilang itu salah paham." Niel menangkup wajahnya dengan pasrah. Dia benar-benar seperti penggangguran sekarang. Ia mungkin bisa saja memberitahu semua yang terjadi waktu itu, tapi dia tidak ingin Seulji menganggap kakeknya sebagai pria bejat yang ingin memaksakan cucunya untuk memiliki keturunan tanpa adanya nafsu yang seharusnya seperti sepasang suami-istri pada umumnya.

Bisa-bisa semua rahasianya ikut terbongkar juga.

Seulji memasukkan ice cream kedalam mulutnya, "Jangan terlalu banyak makan itu, kau bilang mau kurus."

Seulji mencingcingkan mata monolidnya kearah Niel, ia kini mengangkat ember ice cream rasa banana keatas pahanya dan menyendokkan 4 sendok ice cream itu kedalam mulutnya. "Aish... Kau ini benar-benar keras kepala sekali!"

Mendengar ucapan Niel, Seulji tentu saja tidak terima. "Haaa! Kau bilang aku keras kepala? Coba kau pikirkan dulu sebelum berbicara."

"Siapa yang suka pilih-pilih makan?!" Seulji menunggu Niel menjawabnya.

Niel yang sadar jika istrinya itu sedang menyinggungnyapun terpaksa menganggukinya.

"Siapa?!" Bentak Seulji yang membuat Niel takut.

"A-ku, AKU!" Jawab Niel dengan gagap.

"Benar!" Tambah Seulji dengan angkuh, kini dia berdiri dan berjalan mengelilingi Niel yang sedari tadi duduk di single sofa ruang tamu.


"Siapa yang suka pilih-pilih dalam hal style?" Kini Seulji menyinggung kebiasaan Niel yang pemilihan dengan barang-barang branded yang harganya fantasis itu.

Niel mengecap bibirnya, "Aku..."


"Siapa yang ribet banget kalau kemauannya tidak dituruti?"

Oh, astaga! Sampai kapan ini berakhir ya tuhan...

Niel memaksakan senyumnya, "Itu juga aku."


STAR MISSING ; seulmin (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang