Dear Jimin,
Hanya karena perjodohan diantara kita, semuanya berubah tidak seperti yang kuinginkan.
Aku yang salah telah menyediakan tempat untukmu menetap, padahal kamu hanya singgah untuk sesaat dan sayangnya aku sudah terlanjur merindu pada bintan...
Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan sesuai dengan EYD Terbaru (PUEBI). Ini merupaka SEMI FF(karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).
-Rated 17+
HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-
<🐥🐻>
Hari-hari berlalu dengan cepat, berbeda dengan Keluarga serta Seulji yang bahagia menyambut anak pertamanya, Niel malah seakan frustasi.
Akhir-akhir ini ia selalu cek-cok dengan Brian, pria itu terus-terusan memintanya untuk mengawasi Seulji selama 24 jam agar ia dapat menjamin anak yang dilahirkannya memiliki fisik yang sempurna tanpa kekurangan apapun.
Tentu saja Niel tersinggung, dibandingkan dirinya, Seulji adalah orang yang paling khawatir atas kesehatan janin yang berada didalam perutnya dan Niel tidak mau lagi over kepadanya karena 3 bulan lalu dia hampir saja pergi ke psikolog kalau saja Seulji tidak peka dan menenangkannya.
Setelah Brian, selanjutnya adalah kakek Niel, pria tua itu mengadakan banyak acara penyambutan ahli waris selanjutnya padahal Niel dan Seulji saja belum tahu jenis kelaminnya tapi kakeknya itu sudah yakin bahwa anak yang dikandung Seulji adalah anak laki-laki.
Frustasi yang dirasakan ayahnya kini sampai kepada Niel, ayahnya sempat menjelaskan perihal penekanan kakek Niel yang sangat mempengaruhi mental ayahnya pada saat ibunya belum mengandung hingga melahirkan dirinya.
Jika anak pertama yang dilahirkan adalah perempuan, Niel akan dilepas dari ahli waris dan tentu saja kakek Niel akan memberikan warisannya pada cucu anak keduanya. Kalian ingin tahu siapakah anak kedua dari kakek Niel? Nihil, tidak ada yang tahu. Dari penyampaian ayah, anak kedua kakek adalah hasil dari perselingkuhan kakek dengan wanita sederhana yang dulu pernah menjadi tukang cuci dirumahnya.
Seharusnya dari dulu saja diberikan pada anak keduanya itu...
"Kau mimpi buruk?" Suara parau yang terdengar lembut itu seakan menggelitikkan telinga Niel.
Perlahan dirinya membuka mata dan seketika senyumnya mengembang. Ia melihat wanita yang selama 7 bulan ini mengitari kehidupannya dengan berjuta warna didalam canvas putih miliknya itu berbaring miring kearahnya sambil tersenyum memperlihatkan barisan giginya.
Ia selalu tidak bisa memahami perasaannya pada wanita ini, ia menyebalkan, ceroboh, terlalu murah senyum, lugu, dan tidak cantik. Maksud Niel, dulu saat awal menikah Seul memang terlihat tidak begitu cantik tapi setelah ia melalui banyak hari dengannya, wanita ini semakin cantik apalagi setelah ia memilikinya seutuhnya.
Sangat cantik...
Tapi, kenapa sekarang ia malah bertambah cantik?
"Apa aku cantik? Kau sedang memujiku dalam hatikan! Aku bisa meramalnya."Kata Seulji yang kini memepetkan tubuhnya didekat Niel. Pria itu terkekeh pelan dan menyampingkan tubuhnya.
"Apa kau perawatan akhir-akhir ini?" Niel memeluk pinggang Seulji agar wanita itu bisa lebih dekat dengannya. Ia sempat kaget ketika tubuhnya bereaksi saat perut buncit Seulji menyentuh tubuhnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
