(Chapter 18 : Kewajiban )

141 20 12
                                    

Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan sesuai dengan EYD Terbaru (PUEBI). Ini merupaka SEMI FF(karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).

-Rated 17+

HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-

<🐥🐻>

"Kewajiban?" Tanya Niel yang masih menunggu maksud Seulji. Ia menatap Seulji dengan pandangan tidak mengerti.

Kini keduanya berada di dalam ruangan paling pribadi yang Niel miliki di kantor ini. Ruangannya tidak begitu besar. Dibandingkan kamar Niel, ruangan ini sangat-sangat sederhana bahkan terasa kosong untuk Seulji. Tapi Seulji yakin berada disini sebentar saja cukup membuatnya merasa lebih baik daripada sebelumnya.

Seulji menggeliat di ranjang dan mengangkat pandangannya kearah Niel yang duduk di sampingnya. Ia tidak seutuhnya berada di ranjang, hanya pantatnya yang ada disisi ujung ranjang. Padahalkan ini ranjangnya.

"Menurutmu, kewajiban apa yang harus aku lakukan?" Tanyaku yang membuat Niel mendengus sebal.

Niel tidak sepolos itukan untuk mengartikan makna 'Kewajiban'?

Mana mungkin, dia kan seorang pro playing bed!

Niel naik keatas ranjang dan membaringkan tubuhnya diatas bantal-bantal yang bertumpuk di sampingku, sebenarnya posisiku saat ini sangat menghalanginya untuk berbaring dengan posisi yang benar karena aku berbaring di tengah-tengah dengan tubuh telentang. Mana mungkin ada tempat untuk Niel.

"Aku tidak akan merusakmu Seulji, bukankah aku sudah mengatakannya?" Katanya yang kini menatapku dengan tatapan sendu. Ucapannya barusan sukses membuatku terharu. Lihatlah bagaimana dia menjagaku sama seperti yang ayahku minta.

Dibandingkan aku yang menunggu diruangan ini selama 9 jam, lihatlah wajah Niel saat ini. ia terlihat cukup menyedihkan dengan guratan-guratan wajah yang mulai terbentuk. Bawah matanya juga menghitam, ia pasti sangat lelah. Dia belum tertidur sejak pagi tadi dan kini jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.

Pernah tidak kalian membayangkan hidup bagaikan di rodi?

Akusih tidak pernah, tapi Niel...

Ia mengalaminya.

Saat aku masih belum menjadi istri Niel, ibunya sedikit berbincang denganku. sebenarnya tidak banyak hal yang menarik untuk didengar karena semua berhubungan dengan Niel, tentu saja saat itu semuanya tidak penting. Tapi sekarang, aku benar-benar merasakan apa yang dikatakan oleh ibunya.

Ibunya becerita kalau Niel adalah anak yang sangat sulit ia dapatkan. Dulu, keluarga Park sempat ingin menceraikan ibu Niel karena tidak bisa memberikan keturunan namun setelah ia melahirkan, keluarga Park semakin menjadi-jadi.

Niel yang sejak lahir di tempa tanpa henti-hentinya membuatnya semakin jauh dari kasih sayang kedua orang tuanya. Bahkan saat Niel berumur 10 tahun, kantor ini sudah menjadi miliknya. Itu sebabnya Niel memiliki ruangan khusus di kantor ini. saat umurnya 15 tahun, dimana saat itu anak-anak akan beralih ke remaja dan menjalani masa SMP yang penuh warna, Niel malah sibuk dengan ujian Universitas dan berhasil masuk ke universitas terbaik di Britinia Raya. Ia lulus dengan prestasi mengagumkan hanya dalam waktu setahun. kakeknya yang bangga langsung menaikkan jabatan Niel di kantor dan kini, setelah pernikahannya, ia akan mendapatkan seluruh warisan keluarga Park seutuhnya.

Membayangkannya saja membuat Seulji muak, apalagi Niel yang menjalaninya. Mulai sekarang aku berjanji tidak akan iri pada Niel.

"Sini." Kata Seulji yang duduk dan menepuk-nepuk pahanya tanda agar Niel memindahkan kepalanya keatas paha Seulji. si empunya yang melihatnya menolak dengan sopan namun Seulji gigih padanya. Akhirnya Niel hanya bisa pasrah. Hari ini cukup berat untuknya, ada masalah eksternal yang hampir saja membuat perusahaannya merugi tapi untunglah dapat ia atasi. Selain itu dia juga ada masalah dengan Seulji...

STAR MISSING ; seulmin (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang