(Chapter 37: Cinta dan Pengorbanan)

38 4 1
                                    

Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan sesuai dengan EYD Terbaru (PUEBI). Ini merupaka SEMI FF(karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).

-Rated 17+

HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-

<🐥🐻>

"Seulji-ah..."

Seulji menengok kearah suara, air matanya seketika turun kembali. Bajunya penuh dengan darah, semua kejadian gila memutar di otaknya.

"Anak-anakku..." Ia memeluk kedua anaknya dalam gendongan Taehyun. Ia tidak bisa menggendongnya langsung karena noda darah ini bisa mengotori mereka. Taehyun bersedia memberikan punggungnya sebagai pelampiasan Seulji.

"Mereka meninggal Taehyun, Ayah dan ibu Niel mereka dibunuh..."

Taehyun melihat 3 kantong mayat dari rumah besar Niel, tatapannya menyendu.

Ia memang berencana membawa kedua anak Niel kembali kekediaman karena pria itu masih memiliki urusan yang harus diselesaikannya segera, namun sesampainya disana Taehyun malah melihat garis polisi melingkar pagar depan bangunan besar itu.

Diketahui dari keterangan polisi yang merupakan teman Taehyun, dua orang yang bersimbah darah merupakan kedua orangtua Niel karena ditembak dan 1 orang yang tergeletak dengan luka dikepala adalah bibi penjaga rumah yang sangat menyayangi Seulji.

Mereka meninggal bukan tanpa sebab, diketahui 4 orang bersenjata datang dengan mengincar nyawa Seulji. Ketiga orang itu rela mengorbankan nyawanya untuk Seulji dan meminta Seulji melewati pintu belakang untuk menyelamatkan diri.

Untunglah Seulji terlepas dari kejaran 4 orang tersebut karena sesaat tembakan terakhir melesat, polisi sudah mengepung rumah ini.

"Seulji-ahh... Kau harus istirahat." Jisu memberikan Seulji teh hangat, kini wanita itu mengungsi kerumah Taehyun setelah menjadi saksi kejahatan dirumahnya.

Gemetar dan rasa takut masih mengerubunginya, Jisu menatap sedih kearah Taehyun.

Seulji kini telah memakai pakaian hangat, Jisu sempat khawatir untuk meminta Seulji memberikan air asinya kepada anak-anaknya karena mereka saat ini sudah sangat kelaparan.

"Atau kubuatkan formula saja..."

"Jangan! Berikan pompa itu padaku..."

Taehyun keluar dari ruangan dan tinggallah keduanya didalam kamar itu.

"Mereka semua jahat Jis..."

Jisu mengangguk mengerti, "Tapi mereka juga sudah menyelamatkanku."

"Ayah ibu Niel sempat meminta maaf padaku, hiksss..."

Seulji kembali menurunkan airmatanya.

"Mereka memang menjadikan aku tumbal tapi aku rasa kasih sayang mereka itu benar-benar tulus, hiksss..."

"Jangan menangis lagi, Seul... Saat ini kau harus fokus pada kedua anakmu."

"Fokus bagaimana Jis? Mereka mengincar anakku, membunuh keluargaku, berencana membunuh aku dan Niel."

"Bagaimana bisa aku tenang saat ini."

Seulji melepaskan kedua pumpingnya dan diberikan pada Jisu, ia menatap bayinya dengan tatapan mencoba tegar.

"Aku harus ikut dalam perang ini Jis, aku tidak ingin kehilangan siapapun."

"Seul..."

"Jis, kamu taukan dulu aku lulus taekwondo di sabuk hitam? Jangan khawatir, aku pasti bisa. Aku titip anakku ya, kali ini aku ingin menjaga suamiku."

STAR MISSING ; seulmin (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang