Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan sesuai dengan EYD Terbaru (PUEBI). Ini merupaka SEMI FF(karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).
-Rated 17+
HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-
***
<🐥🐻>
Seulji berjalan memasuki sebuah gedung bertingkat berinterior klasik nan fancy. Beberapa pelayan menuntunnya dan lainnya tidak henti-hentinya menatap Seulji seperti memuja.
Langkah tegas membawanya pada sebuah ruangan yang lebih sederhana dibandingkan lorong yang dilewatinya sedari tadi. Intensitas kedua matanya jatuh kearah ketiga orang yang saling berbincang-bincang, mereka terlihat sangat akrab satu dengan lainnya.
Seulji hanya bisa melihat ayah sedangkan kedua orang dihadapannya tidak. Seuljimerasakan kedua tangannya mendingin. Aku harus apa? Jujur aku sangat gugup sekarang.
"Silahkan, nona." Ucap pelayan itu menggiring Seulji mendekat kemeja yang telah di reservasi oleh keluarga Park.
"Permisi." Ucapku saat sudah dihadapan keempatnya.
Ayah tersenyum dengan kagum saat melihatku begitu cantik hari ini. Aku juga mendapatkan pandangan itu dari kedua orang dihadapan ayah, kurasa mereka adalah Tuan Park dan Ny. Park sahabat ayah.
Aku membungkuk kearah keduanya, "Maaf, apakah saya terlambat?"
Ny.Park menggeleng dan berdiri memintaku duduk dihadapannya. "Tidak, kami sedang senggang jadi datang lebih cepat." Ucapnya dengan ramah.
"Wah, Anakmu sudah sebesar ini, siwan-ah! Dia cantik sekali hari ini, aku ingat saat kau membawanya ke kantor dia sekecil ini." Kata Tuan Park sambil mengingat-ingat ukuran tubuh Seulji saat itu.
"Begitulah, mereka tumbuh dengan cepat." Jawab ayah sambil mengelus surai rambutku.
"Saya dengar dari Siwan, kamu bekerja sebagai guru TK, Seulji-ssi?"
Aku mengangguk, "Iya pak, saya sudah dua tahun bekerja disana. Saya sangat suka dengan anak-anak."
"Wah, aku juga suka dengan anak-anak." Ucap seseorang yang membuatku kebingungan. Suara itu lembut bak desiran angin yang menenangkan. Darimana asal suara itu?
'Ada suara tapi tidak ada wujud'
Mataku terbelalak saat merasakan desiran nafas yang sangat asing bagiku. Jantungku berdetak tidak menentu, aku benar-benar tidak menyukai perasaan ini.
"Kita bertemu lagi."
'Suara ini?'Kepala Seulji refleks menoleh keasal suara yang mengusik telinganya hingga kedua matanya bertabrakan dengan pemilik suara itu.
Iris dark-gold dengan kelopak monolid, rahang tegas, dan bibir tebal merah cherry yang akhir-akhir ini selalu menganggu pikirannya. Senyumnya yang terukir dengan indah mampu membuat Seulji terdiam tidak berkutit. Dia adalah Park Jiminiel, pria yang sangat mirip dengan Jimin 'BTS' namun jauh lebih mempesona dan nyata untuknya.
"Kau tidak berkedip lagi, kali ini rekor terlama kau menatapku loh." Kata Niel yang melewatiku dan menghampiri Ny.Park.
Aku semakin kaget saat melihat keduanya saling bermanja seperti seseorang yang sudah saling mengenal. Bahkan Tuan Park juga!
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR MISSING ; seulmin (New Version)
FanfictieDear Jimin, Hanya karena perjodohan diantara kita, semuanya berubah tidak seperti yang kuinginkan. Aku yang salah telah menyediakan tempat untukmu menetap, padahal kamu hanya singgah untuk sesaat dan sayangnya aku sudah terlanjur merindu pada bintan...