(Chapter 4: We're meeting)

385 51 3
                                    

Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan sesuai dengan EYD Terbaru (PUEBI). Ini merupaka SEMI FF(karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).

-Rated 17+

HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-

***


<🐥🐻>

Aku membuka mata dengan cahaya kegelapan yang mengelilingiku padahal saat ini sudah pukul 12 siang. Aku tersenyum masam mengingat kejadian semalam, dimana aku benar-benar menjadi diriku sendiri.

Si lemah.

Si cengeng.

Si penurut.

Padahal hanya satu malam saja aku bisa melakukan itu sekaligus. Iya ini adalah aku, Seulji yang selalu goyah.

(Flashback)

"Menikahlah dengannya..."

Jadi itu imbalan yang diinginkan sahabat ayah? Sebuah pernikahan. Hal yang selalu ku hindari, selalu kutakuti, dan akhirnya itu sudah terukir digaris takdirku.

Tapi tidak mungkin aku menikah dengan seseorang yang sudah kuanggap seperti ayahku sendiri. Apa aku harus menjadi istri keduanya? Untuk orang yang berumur selisih 3 tahun dari ayah? Akan jadi seperti apa aku disana.

"Menikah dengan sahabat ayah, Aku tidak salah dengar?..."

"Ayah tidak tahu, tetapi hanya itu yang ayah tahu. Ayah tidak bertanya karena ayah langsung menolak sarannya itu. Ayah akan bertanya lagi padanya jika memang kamu setuju Seul-ah..."

"Baiklah, aku setuju."

Aku setuju walaupun aku harus menjadi istri kedua dari seorang CEO terkaya di Korea. Orang yang memiliki kendali ditangannya itu bagaikan tongkat emas yang berdiri kokoh ditengah lumpur, walaupun lumpur itu hidup, aku akan melewatinya untuk menangkap tongkat itu.

Aku tahu ayah kecewa mendengar keputusanku yang terasa tergesa-gesa.

"Tidak apa-apa yah, kau tidak perlu khawatir denganku." Ucapku menyakinkan ayah.

-

Aku memang bodoh dalam banyak hal, tetapi aku tidak sebodoh itu untuk menolaknya. Lagian aku tidak berniat menjadi pelakor, tidak dicintai-pun aku rela. SANGAT RELA!

Drrrttt... Drrttt...

Bunyi dering panggilan ponselku membuatku bangun dari lamunan, aku mengambil ponselku dan melihat nama yang tertera dilayar.

[Taeyun bar-bar,incoming call...]

Ada angin apa pria ini menelponku? Biasanya dia akan menelpon menggunakan ponsel Jisu, dia tidak berniat selingkuh kan?

Hei!

Kenapa kepalaku dipenuhi dengan strategi aneh untuk merebut suami orang? Aku tidak mau memiliki kisah yang seram seperti itu. 'How to be a pelakor?' tolonglah pergi dari kepalaku sekarang!

"Halo?"

"Hey, kenapa susah sekali mengangkat teleponku!"

"Berhenti teriak, Tae. Telingaku bisa tuli dengar suara desahan becekmu itu."

"Tapi sukakan?"

Iya suka, suka pengen nabok.

"Kalau tidak ada perlu lagi, akan aku matikan telponnya."

STAR MISSING ; seulmin (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang