4. 🖤💍

13K 605 13
                                    

"saat kau mengucapkan ijab Kabul, di situ lah kehidupan aku berubah,"

~Ratu Eliza Anderson~

💍💍💍

Waktu terus berjalan, dan hari yang di tunggu-tunggu oleh keluarga besar Anderson dan Smith adalah hari pernikahan Raja dan Ratu. Di mansion keluarga Smith telah ramai. Hanya keluarga maupun kerabat yang datang untuk melihat acara pernikahan ini. Teman dekat Raja dan Ratu juga di undang ke acara mereka berdua.

Di kamar bernuansa abu-abu dan putih itu lebih tepatnya adalah kamar Raja. terdapat Ratu yang sudah memakai kebaya adat Sunda. Ratu benar-benar gugup, beberapa menit lagi Ratu akan menjadi istri dan nama belakangnya juga akan berganti.

Pintu kamar Raja terbuka dan menampilkan Mama-nya yang memakai kebaya berwarna merah.

"Ratu, kamu udah siap?" tanya Mama.

Ratu berdiri dan memeluk erat Mama-nya. "Aku takut, mah. Aku takut.... aku enggak becus jadi istri, mah."

Riani memeluk tubuh anaknya. "Kamu pasti bisa, sayang," Riani mengusap punggung Ratu. "Bismillah, sayang. Kamu berdoa kepada Allah agar rumah tangga kamu baik-baik saja,"

"Iya, mah. Makasih."

"Udah, yuk, jangan nangis nanti make up-nya Rusak lagi," Riani tersenyum. "Anak Mama udah besar, ya,"

Kedua orang itu keluar dari kamar tersebut. Saat menuruni tangga, Ratu menunduk malu karena semua orang memerhatikan-nya. Terutama Raja.

"Jangan nunduk, sayang. Nanti mahkotanya jatuh," bisik Riani.

Ratu menuruti perintah Mama. Ratu sudah duduk di sebelah Raja.

Raja sangat tampan pagi ini, ia menggunakan jas hitam dan peci hitam. Ratu sempat berdecak kagum melihat Raja.

"Sudah siap?" Tanya sang penghulu.

"Siap,"

"Saya nikahkan engkau ananda Raja dewangga Smith bin Satria Smith dengan Ratu Eliza Anderson binti Bisma Anderson dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar 200 miliar tersebut di bayar tunai."

"Saya terima nikahnya Ratu Eliza Anderson binti Bisma Anderson dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang sebesar 200 miliar tersebut di bayar tunai." Ucap Raja dengan tegas.

"Bagaimana para saksi? Sah?" Tanya penghulu. 

"Sah!"

"Alhamdulillahirobbilalamin," kata penghulu sambil berdoa. "Baik sekarang kalian memakai cincin. Dan untuk mempelai pria mencium dahi mempelai wanita. Sedangkan mempelai wanita mencium tangan mempelai pria." Jelas penghulu.

Mereka berdua menyamakan cincin. Raja memasangkan cincin ke jari tengah Ratu. Dan sebaliknya juga dengan Ratu.

Ratu benar-benar gugup saat Raja mencium dahi Ratu yang tertutup dengan hijab. Ratu juga mencium tangan Raja saat dia mengulurkan tangannya.

Tepukan tangan dari mereka semua membuat kedua pasangan permaisuri  muda itu tersadar.

Ratu segera memeluk Tubuh Mama-nya. Air mata Ratu menetes.

Riani yang juga terbawa suasana pun menangis. Riani tidak menyangka bahwa anak gadisnya sudah besar. Riani akan merindukan suara anaknya. Meskipun ada Arlan, tetapi masih saja membuat Riani menjadi kesepian.

"Jadi istri yang baik. Saat ada masalah, kalian berdua selesaikan dengan kepala dingin. Jangan gegabah. Kamu bukan tanggungjawab Mama lagi. Sekarang kamu sudah ada Raja, suami kamu." Ucap Riani, masih setia memeluk erat tubuh anaknya.

Menikah saat SMA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang