37. 💍🖤

7.1K 304 21
                                    

Happy reading 💍

💍💍💍

Ratu menyentuh Kaca yang menjadi pembatas, di sana Raja terbaring lemah dengan di tubuhnya di tempelkan alat-alat medis.

Saat ini dokter dan keluarga belum menemukan pendonor ginjal, mencari pendonor tidak lah mudah.
Mereka di larang untuk menjenguk Raja di dalam hanya boleh melihat di luar saja. Sudah 2 hari Raja belum mendapatkan pendonor.

Usapan lembut di bahu nya membuat Ratu menoleh, Mama Karina menatap Ratu sendu.

"Kamu harus kuat, sayang," ucap Karina.

Kedua mata Ratu berkaca-kaca, lalu langsung memeluk tubuh Karina. Karina mengelus punggung Menantu nya yang sudah ia anggap anaknya sendiri.

"Mama mau bilang sesuatu sama kamu. Duduk dulu yuk," Karina mendudukkan Ratu di bangku.

"Bilang apa ma?" Tanya Ratu.

"Mama dan papa sudah menemukan pendonor ginjal yang cocok untuk Raja." Kata Karina.

"Yang benar Ma?!" Ratu yang mendengar sangat senang.

"Iya sayang. Kira-kira operasi nya setelah jam makan siang,"

Ratu kembali memeluk Karina dan menyenderkan kepalanya di bahu Karina. "Semoga operasi nya berjalan dengan lancar."

"Amin,"

💍💍💍

Ratu membuka pintu kamar Citra, tadi Mama nya meneleponnya. Citra tidak mau makan jika Bukan Ratu yang menyuapi nya. Citra juga sangat merindukan Ayah nya.

"Citra sayang," panggil Ratu, di tangan nya sudah membawa semangkok bubur ayam dan air putih.

"Tadi kata nenek, kamu enggak mau makan. Kenapa?" Tanya Ratu.

Citra menatap Wajah Mama nya. "Ndak au mam ama nek, au na ama Mama,"

Ratu mencubit gemas pipi tembam Citra. "Yaudah sekarang kita makan ya."

Ratu mulai menyuapi Anaknya, Citra lahap sekali menyantap bubur kesukaannya.

"Minum nya pelan-pelan, nanti keselek,"

Setelah makan, Citra duduk di sofa sambil menonton kartun kesukaannya.

Ratu memastikan Citra sudah anteng di depan tv, ia segera menelpon Karina.

Menanyakan perkembangan Operasi Raja. Ratu tidak bisa menunggu di rumah sakit, Citra membutuhkan nya.

Ratu mematikan ponselnya, Karina mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Lalu dia kembali menuju ruang keluarga dan menemukan Citra sudah terlelap dengan tv masih menayangkan kartun. Ratu memperbaiki posisi tidur Anak nya, ia mencium dahi citra.

Ratu merasa lapar, lantas ia berjalan ke arah dapur. Di sana bi Inah sedang memasak telur balado, makanan kesukaan Ratu.

"wah bi, tau aja Ratu lagi pengen telur balado." Ratu berdiri di samping bi inah.

Bi Inah terkekeh."iya non. eh iya itu di kulkas ada brownies coklat, tadi bibi bikin."

Ratu membuka kulkas dan menemukan brownies yang bi Inah maksud. Namun hidung nya mencium bau durian, itu membuat nya mual. Buru-buru Ratu menuju kamar mandi, bibi yang melihat itu panik. Langsung saja mematikan kompor dan menuju kamar mandi.

"Non Ratu?" Panggil Bi Inah.

Lalu tak lama Ratu keluar.

"Non enggak papa?" Tanya Bi inah dengan nada panik.

"Enggak papa bi. Bi tolong durian nya singkirin ya," ucap Ratu.

"I—ya, Non," bi Inah melaksanakan apa yang Ratu bilang tadi.

Bi Inah bingung dengan Ratu.

Ratu kembali ke tempat meja makan, dan memakan brownies coklat.

Bi Inah datang, "non Ratu, bukannya suka sekali dengan bau durian ya?"

"Iya Bi, aku juga bingung kenapa pas cium bau durian mual gitu. Padahal aku suka banget sama durian." Ujar Ratu.

"Tapi bibi lihatin, non Ratu kaya orang Hamil, muntah-muntah."

Ratu tersedak, lalu buru-buru mengambil air putih dan meminumnya.

"Perasaan bibi aja kali," ucap Ratu.

"Enggak non, bibi serius,"

Ratu terdiam, jika dirinya hamil kapan mereka melakukannya? Seketika Ratu mode ngebug, lalu tiba-tiba dia teringat. Ah ya, Ratu memang bukan seorang gadis lagi, melainkan seorang wanita. Ratu dan Raja memang sudah melakukan itu.

Sudah lah Ratu Malu di ingat lagi, padahal kejadian nya sudah sekitar 2 Minggu lalu.

💍💍💍

Ratu memberikan makan anak ayam milik Raja, ia lupa memberikan makan Anak ayam. Jika Raja tau, dia akan mengomel.

"Makan yang banyak, biar cepet gedenya. Nanti gue jual kalian, duit nya bisa beli pc bias." ucap Ratu kepada Anak ayam.

"Lama-lama gue jadi juragan ayam. Anak ayam banyak banget,"

Setelah memberi makan anak ayam, Ratu berjalan menuju gajebo. Dia merebahkan tubuhnya, tenang tadi dia sudah membawa selimut dan bantal.

"Cape banget," Ratu menguap. "Enak kali tidur di sini,"

Lalu tak lama Ratu sudah terlelap, angin dari pepohonan membuat Ratu mengantuk.

Jadi lah Ratu tertidur di gajebo, tepat saat Ratu memasuki alam mimpi, ponselnya berdering. Namun Ratu tidak bangun, ponselnya ia mati kan nada dering nya.

Sedangkan di seberang sana, Karina terus menelepon Ratu.

"Enggak di angkat lagi," Karina menghembuskan nafasnya

🖤🖤🖤

Masih setia nungguin ak up?

Maap banget baru bisa up sekarang

Kira-kira hamil enggak ya Ratu?

Jangan lupa votmen ya!


Menikah saat SMA {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang